Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sindir Kader PDIP yang Bermuka Dua, Megawati: Bismillah Pecat, Beres

Dia menegaskan tak akan segan memecat kadernya yang enggan memenangkan paslon yang diusung PDIP jelang Pilkada Serentak 2020.

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengkuan.

Ia akhir-akhir ini banyak melakukan pemecatan terhadap kadernya karena melanggar aturan partai.

Baca juga: Doni Monardo Sebut Kapasitas Ruang ICU saat Ini Sudah Capai 61%, Ajak Masyarakat Perketat 3M

"Saya hari-hari ini melakukan pemecatan banyak banget."

"Boleh tanya sama Sekjen. Kenapa? Ya kalau tidak menurut aturan partai, tentu ketua umum memecat."

"Mau digugat silakan, tapi sampai hari ini insyaAllah nggak ada yang gugat, karena tahu alasan kenapa dipecat yaitu melanggar aturan partai," ujar Megawati dalam acara peresmian 13 kantor partai, patung Soekarno, dan sekolah partai, secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Dia menegaskan tak akan segan memecat kadernya yang enggan memenangkan paslon yang diusung PDIP jelang Pilkada Serentak 2020.

Baca juga: Sisi Lain Aksi Tolak UU Cipta Kerja : Kapolresta Solo Bantu Pengendara Yang Tergelincir Naik Motor

"Hari ini 2020 kan pilkada. Bayangkan terus nggak mau bergerak, nggak mau memenangkan, itu tugas partai politik lo. Saya katakan partai politik adalah alat perjuangan. Jangan lupa. Bukan untuk mencari nafkah, monggo kalau mau mencari nafkah pasti dijebloskan ke KPK," kata dia.

Presiden ke-5 RI tersebut mengatakan dirinya selalu mengamati anak buahnya atau kadernya.

Meski tak pernah bertemu, dia mengingatkan kadernya bahwa dirinya akan tahu siapa yang bekerja dan yang tidak bekerja.

Di sisi lain, Megawati juga menyayangkan kader-kadernya yang tidak mendapatkan rekomendasi kemudian mengundurkan diri dari partainya.

Megawati menegaskan bahwa pihaknya memilih calon dari bawah dan secara demokratis.

Meski para kader yang mengundurkan diri merasa mampu maju, namun Megawati memilih berdasarkan permintaan dari bawah.

"Kan ada yang tidak puas diri, mestinya saya, saya. Aduh saya bilang egois banget tuh orang."

"Merasa mampu, dia cari partai lain. Ya tentu saja karena mungkin perlu orang, diambillah," kata dia.

Menurut Megawati, kader seperti itu harus dipecat, terutama bagi mereka yang bermuka dan berkaki dua.

Karena tentu mereka melanggar aturan partai.

Baca juga: Setelah Sandiaga dan Megawati, Kini Nama Airlangga Hartarto Disebut Bakal Jadi Jurkam Gibran-Teguh

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved