Video Bawa Jenazah Naik Motor
Bukan Barang, yang Ada di Bronjong Motor Ternyata Jenazah,Dibawa Sejauh 10 Km dari Banyudono ke Simo
"Iki gowo opo coba, kok medeni banget loh (Ini membawa apa coba, kok menakutkan banget)," tutur perekam.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Belum diketahui apa maksud Sutejo membawa jenazah ibunya yang hanya dibalut kain jarik naik motor itu.
Belakangan, terungkap bila Sutejo, pria 50 tahun yang tinggal di Bantulan RT 3 RW 4 Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali itu dikenal sebagai pria yang pendiam dan tertutup dari warga.
Kapolsek Banyudono, AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas beronjong yang diletakkan di jok belakang.
Kejadian itu bermula dari Sutejo, warga Dukuh Bantulan RT 03 RW 04 Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya.
Itu dilakukannya bersama istri dan kedua anaknya.
Ginem kemudian meninggal dunia pukul 08.00 WIB.
"Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai beronjong," kata Marjoko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).
Fakta Sebenarnya
Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.
Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.
Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.
Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.
Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.
Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.
Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.