Berita Solo Terbaru
Ada Aturan Pembatasan Usia Masuk Jurug Solo, Jumlah Pengunjung Merosot saat Libur Panjang
"Kalau ada anak yang berkunjung di bawah 15 tahun, kita kasih informasi kalau aturan memang 15 tahun ke atas. Harus putar balik,"
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jumlah pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) merosot pada libur panjang ini.
Hal tersebut karena tidak semua usia bisa memasuki TSTJ saat Pandemi Corona ini.
Ada pembatasan usia pengunjung yang termaktub dalam Surat Edaran Wali Kota Solo Nomor 067/2536.
Baca juga: Libur Panjang, 1.000 Pengunjung Jurug Solo dari Berbagai Daerah Terpaksa Putar Balik, Ini Alasannya
Baca juga: Balita Umur 4 Tahun Tewas, Terseret Arus Sungai: Ditemukan Jarak 100 Meter
Ya, regulasi tersebut menyebutkan setiap anak kurang dari 15 tahun dilarang memasuki tempat wisata.
Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo mengatakan, pengunjung yang membawa anak kurang dari 15 tahun diminta putar balik.
"Kalau ada anak yang berkunjung di bawah 15 tahun, kita kasih informasi kalau aturan memang 15 tahun ke atas. Harus putar balik," kata Bimo kepada TribunSolo.com, Minggu (1/11/2020).
Kurang lebih 1.000 pengunjung yang harus putar balik dari kawasan TSTJ lantaran membawa anak di bawah 15 tahun.
"Mereka itu dari Solo Raya sama Jawa Timur bagian barat, seperti Magetan, Ponorogo, Ngawi, Madiun, Purwodadi, Blora, Pati, dan Rembang," tutur Bimo.
Bimo tidak menampik jumlah pengunjung di masa libur panjang merosot tajam.
Rata-rata pengunjung hanya menyentuh angka 30 orang per hari selama periode 28 - 31 Oktober 2020.
Kondisi tersebut berbanding terbalik saat anak 5 tahun ke atas diperbolehkan memasuki tempat wisata.
"Kemarin saat diperbolehkan buka untuk menerima anak 5 tahun ke atas dari 13 - 26 Oktober 2020 tingkat pengunjungnya sampai 2 ribu selama 14 hari," ucap Bimo.
Meski begitu, Bimo tak mempermasalahkan sedikitnya pengunjung yang berwisata.
Menurutnya, pembatasan usia pengunjung menjadi satu upaya menekan laju peningkatan kasus Covid-19 di Kota Solo.
"Kalau jumlah masyarakat yang terkena Corona berkurang, pandemi bisa segera selesai. Kalau Corona berlalu, hidup normal kembali," ujarnya.
Selain itu, Bimo mengungkapkan ketersediaan pakan satwa sampai saat ini masih aman.
Itu lantaran sampai saat ini donasi bantuan pakan satwa terus mengalir.
Telur, pisang, daging sapi, iga, dam bekatul menjadi beberapa donasi tersebut.
"Itu bisa sampai Desember," tandasnya. (*)