Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Guru Besar Unpad Jawab soal Keamanan Uji Klinik Vaksin Covid-19 dan Efektivitasnya

Diketahui, berbagai kandidat vaksin telah disiapkan oleh pemerintah antara lain Sinovac, Cansino dan Sinopharm.

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Petugas Uji Klinis Vaksin Covid-19 mengenakan APD saat akan melakukan proses penyuntikan vaksin kepada relawan di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Pemerintah saat ini masih mengupayakan penyediaan vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

Lantas muncul banyak pertanyaan, seberapa aman dan efektif Vaksin Covid-19 yang tengah diuji?

Diketahui, berbagai kandidat vaksin telah disiapkan oleh pemerintah antara lain Sinovac, Cansino dan Sinopharm.

Baca juga: Update Covid-19 di RSKI Pulau Galang 31 Oktober : Ada 341 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat

Baca juga: Cegah Covid-19 saat Libur Panjang, Dua Wisatawan Positif Corona saat Dites Swab di Kawasan Borobudur

Vaksin Sinovac yang akan diproduksi bersama Bio Farma, saat ini sudah berada pada tahap uji
klinik fase 3 di Bandung dan telah mengambil subjek sebanyak 1.620 orang dewasa dan sedang
menunggu hasilnya.

Terkait dengan tudingan keamanan dari vaksin Covid-19, Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana
Prawira-Kartasasmita, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menanggapinya dengan
mengatakan bahwa apabila vaksin Covid-19 Sinovac ditemukan tidak aman atau menimbulkan efek
samping yang berbahaya tentunya tidak akan dilanjutkan ke uji klinik fase 3.

"Kalau tidak aman, uji klinik sudah dihentikan dari awal, dengan kata lain tidak boleh naik
kelas. Ini sudah bisa dikatakan aman, fase satu sudah ada reportnya, aman, kemudian dilanjutkan
dengan fase 2, sudah dilaporkan aman," kata Prof Cissy.

Prof Cissy juga menambahkan bahwa terdapat jurnal-jurnal internasional yang sangat terakreditasi
dan laporan fase 1 dan 2 sudah dipublikasikan dalam jurnal.

"Dalam jurnal tersebut dikatakan uji klinik fase 1 dan 2 dari vaksin Covid-19 Sinovac sudah aman,
itu bagus sekali."

"Tapi memang laporan uji klinik fase 3 memang belum ada karena yang di Brazil
mungkin baru selesai bulan Oktober ini dan yang di Indonesia baru selesai tahun depan, sebaiknya
kita tunggu hasil dari uji klinik fase 3," tambah Profesor yang juga merupakan Ketua Satgas
Imunisasi IDAI dan Ketua Pokja Vaksinasi Peralmuni.

Terkait dengan uji klinik fase 3 harus dilakukan di negara produsen vaksin tersebut, Prof. Cissy
juga menanggapinya bahwa sebetulnya secara aturan boleh saja dilakukan di luar negeri tapi memang
supaya lebih yakin uji klinik fase 3 dilakukan di negara yang ingin memakainya.

"Uji klinik fase 3 itu adalah untuk melihat efikasi atau khasiat dari vaksin, selain keamanan nya
juga."

"Apakah setelah divaksinasi, seseorang itu bisa jadi sakit atau tidak dan memang salah satu
syarat dari uji klinik fase 3 harus dilakukan di lebih dari satu senter," tambah Prof Cissy.

"Kami sangat senang dan menyambut baik apa yang Bapak Presiden katakan mengenai vaksin Covid-19
harus dipastikan aman dan jangan terburu-buru. Karena keamanan untuk semua orang sangat penting,"
pungkas Prof Cissy.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: 'Kalau Tidak Aman, Uji Klinik Vaksin Covid-19 Sudah Dihentikan dari Awal'

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved