Info Kesehatan
Benarkah Diabetes Dapat Sebabkan Keringat Berlebih? Simak Penjelasannya
Diketahui, diabetes dapat mempersulit tubuh penderitanya untuk mempertahankan suhu yang stabil dan menghasilkan jumlah keringat yang tepat untuk.
Kerusakan saraf yang mengontrol kelenjar keringat bisa menyebabkan saraf mengirimkan pesan yang salah ke kelenjar keringat, atau tidak sama sekali.
Hal ini pun dapat menyebabkan keringat berlebih atau terlalu sedikit pada penderita diabetes.
Maka dari itu, kondisi berkeringat berlebihan maupun terlalu sedikit berkeringat tanpa alasan yang jelas, bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan dan pencegahan
Merangkum Health Line, seorang dokter mungkin akan meresepkan beberapa hal berikut untuk mengurangi atau mengontrol keringat dengan diabetes:
1. Tindakan klinis atau resep antiperspirant
Produk yang mengandung aluminium klorida dosis tinggi dapat mencegah keringat dengan memblokir pori-pori keringat.
Namun, iritasi kulit adalah efek samping yang umum.
2. Pengobatan blok saraf
Seorang dokter mungkin meresepkan obat oral, yang dikenal sebagai anticholingerics.
Obat ini dapat memblokir pembawa pesan kimiawi yang disebut asetkolin yang bisa memengaruhi fungsi tertentu dalam tubuh, termasuk pelepasan keringat.
Mulut kering, masalah kandung kemih, dehidrasi, dan penglihatan kabur adalah efek samping yang umum dari pengobatan ini.
3. Suntik botox (Botulinum toksin)
Botox dapat memblokir sinyal saraf penghasil keringat.
Efek sampingnya termasuk kelemahan otot jangka pendek di dekat tempat suntikan dan area target.