Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Benarkah Diabetes Dapat Sebabkan Keringat Berlebih? Simak Penjelasannya

Diketahui, diabetes dapat mempersulit tubuh penderitanya untuk mempertahankan suhu yang stabil dan menghasilkan jumlah keringat yang tepat untuk.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
banagore.co
keringat 

TRIBUNSOLO.COM - Tubuh mengeluarkan keringat adalah hal yang wajar.

Namun, bagaimana jika keringat yang dikeluarkan berlebihan.

Apakah ini pertanda menderita diebetes?

Diketahui, diabetes dapat mempersulit tubuh penderitanya untuk mempertahankan suhu yang stabil dan menghasilkan jumlah keringat yang tepat untuk menjaga tubuh tetap dingin.

Penyebabnya termasuk ketidakseimbangan hormon, faktor kardiovaskular, dan stres yang bisa ditimbulkan oleh diabetes itu sendiri.

Baca juga: Reza Surya Ungkap Alasan Rencana Menikah dengan Ria Ricis Batal, Bukan Karena Restu Orangtua

Baca juga: Polisi Ungkap Motif 10 Tersangka dalam Kasus Tahanan Polres Klaten Tewas

Komplikasi berkeringat abnormal bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu meninjau kembali manajemen diabetesnya, termasuk manajemen kadar gula darah yang efektif.

Diabetes dan berkeringat

Merangkum Medical News Today, berkeringat pada seseorang terutama terjadi karena dua alasan, yakni:

  • Untuk mengatur suhu tubuh, misalnya saat cuaca panas dan saat beraktivitas fisik
  • Menanggapi stres emosional

Keringat ini di antaranya dapat muncul di bagian tubuh, seperti:

  • Ketiak
  • Wajah dan mungkin dada dan leher
  • Tangan dan kaki

Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, dapat mengganggu keringat normal, sehingga penderitanya bisa berkeringat terlalu banyak (hiperhidrosis) atau terlalu sedikit (anhidrosis).

Orang dengan diabetes tipe 1 mungkin mengalami atau menemukan bahwa mereka berkeringat berlebihan di tubuh bagian atas, sementara tubuh bagian bawah, seperti kaki cenderung tidak berkeringat.

Alasan paling umum untuk keringat yang tidak biasa pada penderita diabetes adalah:

  • Kadar gula darah rendah
  • Kerusakan sistem saraf terkait diabetes

Gula darah yang sangat rendah, yakni biasanya di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dl) dapat menyebabkan respons “melawan atau lari”, memicu pelepasan hormon yang meningkatkan keringat.

Sementara, ketika kadar gula darah terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama, dapat menyebabkan kerusakan fungsi saraf yang dikenal sebagai neuropati diabetik.

Baca juga: Kisah Penjual Soto Rp 1.000, Meski Tua Mau Belajar WA, Demi Gaet Pembeli Online di Tengah Pandemi

Baca juga: Cara Mengembalikan Data Microsoft Word yang Belum Tersimpan di Laptop, Lakukan Tahapan Berikut

Menurut American Diabetes Association (ADA), sekitar setengah dari penderita diabetes mengalami beberapa bentuk kerusakan saraf atau neuropati.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved