Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Aktivitas Gunung Merapi

Ada Kenaikan Aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta: Belum Sebesar Erupsi 2010

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, membenarkan bahwa saat ini aktivitas Gunung Merapi memang terus meningkat.

Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Dok BPPTKG
Gunung Merapi yang mengalami erupsi lagi sehingga mengeluarkan awan panas, Jumat (26/3/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Aktivitas Gunung Merapi dilaporkan mengalami peningkatan.

Hal itu berdasarkan dari pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, dengan menlihat dari beberapa parameter yang ada.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, membenarkan bahwa saat ini aktivitas Gunung Merapi memang terus meningkat.

"Aktivitas Merapi terus naik. Sudah cukup tinggi dari parameter-parameter yang ada," ujarnya dalam webinar peringatan Dasawarsa Merapi, Rabu (4/11/2020).

BPPTKG Yogyakarta pun memantau terkait potensi erupsi Merapi.

Berdasarkan data yang dimiliki BPPTKG sampai saat ini, menurut Hanik, erupsi yang akan terjadi belum mengarah seperti saat erupsi besar Merapi pada tahun 2010.

Namun, tambah dia, tidak menutup juga kemungkinan adanya letusan dari erupsi Merapi tersebut.

BPPTKG terus berkoordinasi dengan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) yang ada di lingkar Merapi juga memberikan informasi secara rutin kepada masyarakat.

Baca juga: Jangan Keliru, Begini Aturan Pembagian Warisan dalam Bentuk Aset Tak Bergerak Supaya Adil

Baca juga: Rencana Vaksinasi Covid 19 di Indonesia Kemungkinan Mundur Jadi Desember, Ini Penyebabnya

Baca juga: Sudah Ada 31 Ribu Orang Lebih yang Bergabung Jadi Relawan Satgas Covid-19, Ini Tugas Mereka

Baca juga: Kisah Pedagang Cilok yang Selalu Bawa Anak di Solo: Tempuh 20 Km Setiap Hari, Pernah Tidur di Jalan

"Kalau ada sesuatu, banyak masyarakat yang konfirmasi ke tim kami." ujarnya.

"Jadi BPPTKG saat ini sudah membuat tim komunikasi dan informasi untuk melayani masyarakat," imbuhnya.

Sehingga pihaknya meluncurkan broadcasting informasi kepada para kepala dusun yang ada di sekitar Merapi, yang lewat WhatsApp dan SMS karena itu yang paling sering diakses.

Menurut Hanik, masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III merupakan warga yang paling rentan, sehingga BPPTKG harus memberikan informasi kepada mereka lebih dahulu.

"Kami transparan dengan semua data yang ada. Bisa lihat di website kami langsung, CCTV juga bisa diakses artinya sudah sangat terbuka," ungkapnya.

Siagakan Barak Pengungsian

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, mengatakan pihaknya telah memiliki rencana kontingensi bencana Gunung Merapi yang siap sejak Maret 2020.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved