Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Waspada Penyakit Tinnitus, Gangguan Telinga yang Bisa Jadi Parah Jika Pengidapnya Terpapar Covid-19

Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran berupa persepsi suara atau telinga berdengung secara tiba-tiba.

Editor: Hanang Yuwono
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNSOLO.COM -- Tinnitus merupakan salah satu jenis gangguan pendengaran yang sering dialami orang.

Tinnitus adalah suatu gangguan pendengaran berupa persepsi suara atau telinga berdengung secara tiba-tiba.

Melansir Mayo Clinic, Minggu (8/11/2020), tinnitus adalah masalah umum yang memengaruhi sekitar 15 hingga 20 persen orang.

Baca juga: Tips Aman Menginap di Hotel saat Pandemi Covid-19 Menurut Epidemiolog Universitas Airlangga

Baca juga: 10 Hari Jalani Karantina, 497 Santri Ponpes El Bayan Majenang Cilacap Dinyatakan Sembuh Covid-19

Penyebab gangguan pendengaran ini biasanya didasari pada kondisi seperti usia, cedera telinga atau gangguan sistem peredaran darah.

Namun, dalam studi baru yang dilakukan sekelompok peneliti dari Anglia Ruskin University (ARU) mengungkapkan gangguan pendengaran bisa menjadi gejala long Covid.

Tinnitus adalah kondisi yang umum, namun gangguan pendengaran tersebut bisa semakin buruk karena infeksi Covid-19.

Studi yang melibatkan 3.103 peserta dari 48 negara, seperti dikutip dari Science Daily, menemukan bahwa 40 persen pasien Covid-19 bersamaan mengalami tinnitus yang terus memburuk.

Dalam studi yang didukung juga oleh British Tinnitus Association ini melibatkan peserta sebagian besar dari Inggris dan Amerika Serikat.

Hasil studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Public Health.

Studi ini difokuskan pada orang yang memang telah memiliki gangguan tinnitus.

Sejumlah kecil peserta melaporkan kondisi mereka awalnya dipicu oleh gejala Covid-19.

Hal ini menunjukkan bahwa tinnitus dapat berpotensi menjadi gejala long Covid dalam beberapa kasus.

Tinnitus telah memengaruhi sekitar 1 dari 8 orang dewasa di Inggris dan dikaitkan dengan penurunan kesejahteraan emosional, depresi dan kecemasan.

Studi baru ini juga menemukan bahwa sebagian besar orang menyakini tinnitus yang telah mereka miliki dapat semakin memburuk dengan tindakan jarak sosial atau jarak fisik, sebagai upaya penerapan protokol untuk mengendalikan penyebaran virus.

Kendati penelitian ini difokuskan pada pasien Covid-19 yang sebelumnya telah mengidap gangguan pendengaran tersebut, namun peneliti juga mengidentifikasi 7 orang yang melaporkan gangguan tinnitus yang dipicu oleh Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved