Penanganan Covid
Tips Aman Menginap di Hotel saat Pandemi Covid-19 Menurut Epidemiolog Universitas Airlangga
Salah satunya, jika Anda ingin menginap di hotel. Apakah aman untuk saat ini? Berikut ini jawaban para epidemiolog.
TRIBUNSOLO.COM -- Di tengah pandemi Covid-19, salah satu cara untuk melepaskan penat adalah degan liburan.
Banyak masyarakat yang menggunakan akhir pekan untuk berlibur di tempat wisata maupun berkumpul dengan keluarga.
Baca juga: Begini Penerapan Protokol Kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta, Siap-siap Buat Penumpang Tak Taat 3M
Baca juga: 10 Hari Jalani Karantina, 497 Santri Ponpes El Bayan Majenang Cilacap Dinyatakan Sembuh Covid-19
Akan tetapi, di masa pandemi virus corona seperti saat ini berbagai aspek perlu dipertimbangkan agar tidak terinfeksi.
Salah satunya, jika Anda ingin menginap di hotel. Apakah aman untuk saat ini? Berikut ini jawaban para epidemiolog.
Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo memberikan beberapa catatan terkait hotel yang aman.
Pertama, tentang hotel yang boleh dibuka.
"Tentu hotel yang seharusnya boleh dibuka hanya pada daerah dengan zona tanpa kasus (hijau) dan zona risiko rendah (kuning). Ini baru disebut relatif aman," kata Windhu kepada Kompas.com, Sabtu (7/11/2020).
Kedua, terkait protokol kesehatan di hotel. Menurutnya prinsipnya, pihak hotel harus bisa menjaga orang-orang tetap berjarak 1,5 sampai 2 meter atau meminimalisir orang bertemu agar bisa meminimalisir risiko penularan.
"Bisa menjaga secara 100 persen tidak ada kemungkinan orang bertemu dalam jarak kurang dari 1,5-2 m," katanya.
Windhu mengatakan pihak hotel perlu melakukan disinfeksi secara ketat. Artinya, kamar didisinfeksi sebelum dan sesudah digunakan tamu.
Disinfeksi juga dilakukan pada semua bagian di hotel yang bisa tersentuh tubuh manusia.
Tak hanya itu, semua petugas hotel wajib memakai masker dan face shield.
Sementara itu fasilitas yang seharusnya disediakan pihak hotel antara lain:
- Tabir di meja resepsionis yang membatasi resepsionis dan tamu.
- Hand sanitizer dan/atau tempat cuci tangan di berbagai tempat.
- semua tombol (lift, pintu kamar, dan lain-lain) diupayakan tidak disentuh secara langsung oleh tangan. Sehingga pihak hotel perlu membuat mekanisme tertentu.
- Layanan pesan antar makanan ke kamar.
Terkait makanan, menurut Windhu, pihak hotel tidak bisa mengaktifkan restoran hotel dan metode prasmanannya.
"Termasuk sarapan, tidak boleh dalam bentuk buffet/prasmanan, tapi ditaruh di luar kamar yang akan diambil sendiri oleh tamu. Sehingga petugas hotel dibatasi tidak memasuki kamar tamu," ungkapnya.