Pria Ngaku Petugas Covid19
Nestapa Nenek Boyolali, Diterlantarkan di Jalan & Tak Jadi Dapat Bantuan, Perhiasannya Dibawa Kabur
Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dialami nenek Gimuk (60), warga Kabupaten Boyolali kena tipu pria mengaku petugas Covid-19.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dialami nenek Gimuk (60), warga Dukuh Selomiring RT 05 RW 07, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Ya, dia menjadi korban debt collector asal Semarang, Sudarto (43) yang menyamar petugas dengan iming-iming akan mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Tak hanya perhiasan emas jutaan rupiah ludes, tetapi Gimuk diterlantarkan di jalanan saat dibujuk akan mendapatkan perhiasan ke kantor pemerintah.
Baca juga: Teganya Debt Collector Ini, Ngaku Petugas Mau Beri Bantuan Corona,Tapi Curi Perhiasan Nenek Boyolali
Baca juga: Kemenkes Minta Perguruan Tinggi Bentuk Satgas Covid-19 di Kampus, Ini Tugas Pokoknya
Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, aksi kriminalnya dilancarkan saat pelaku sedang menuju ke arah Boyolali, Kamis (5/11/2020).
Di tengah jalan dia menyasar secara acak sosok yang bisa dikelabuhi bernama Gimuk (60), waga di Dukuh Selomiring RT 05 RW 07, Desa Seboto, Kecamatan Gladagsari tersebut.
Wakapolres Boyolali, Kompol Ferdy Kastonani mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari korban pada Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Nestapa Petani di Sragen, Sudah Pandemi, Sebar Benih Dua Kali Ternyata Ludes karena Tikus Mengganas
Baca juga: Ada Pegawai Positif Covid-19, Kantor RRI Solo Bak Kota Mati’ : Tamu Hanya Boleh Sampai Pos Satpam
"Kita cari dan ditangkap ditangkap oleh Tim Sapu Jagad, di rumahnya di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat," ungkapnya saat konferensi pers, Selasa (10/11/2020).
Dikatakan, pelaku melakukan aksinya dengan modus berpura-pura sebagai petugas Covid-19 yang sedang memberikan bantuan dari pemerintah.
Adapun pelaku itu mengenakan pakaian klimis, di antaranya sepatu hitam, celana coklat, jaket hijau, helm merah serta motor Vario merah berplat nomor palsu dengan plat H-444-US.
Setelah memutuskan untuk menemui korban, tersangka datang ke rumah korban.
"Kemudian, korban diajak untuk mengambil uang di kantor," aku dia.
Namun sebelum berangkat, tersangka meminta korban melepas perhiasannya berupa 2 cincin dan 1 pasang diwang emas.
Korban hanya diminta hanya membawa fotokopi KK dan KTP.
"Nah pelaku melihat korban meletakan perhiasannya di kantong jaket, yang ditaruh di belakang lemari korban," ungkap dia.