Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Meski akan Ada Vaksin Covid-19, Inilah Alasan Protokol 3M Penting Dijalankan

Sejumlah ahli mengumumkan meski telah ada vaksin, protokol kesehatan 3M tetap harus dijalankan.

aa.com.tr
Ilustrasi vaksin virus corona. 

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kini belum juga berakhir.

Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk melawan sebaran virus corona ini.

Baca juga: Teka-Teki Hasil Swab Pengantin Pria di Sragen, Pasca Istri dan Mertua yang Meninggal Positif Corona

Baca juga: 9 Perangkat Desa di Sragen Ikut Swab, Imbas Sekeluarga Meninggal Kena Corona Pasca Pesta Pernikahan

Sejumlah ahli mengumumkan meski telah ada vaksin, protokol kesehatan 3M tetap harus dijalankan.

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional Prof Dr dr Soedjatmiko, Sp.A(K), memaparkan alasanya, di mana tubuh seseorang akan membentuk kekebalan optimal setelah dua minggu disuntikan vaksin.

"Seseorang kalau disuntik vaksin hari ini, kekebalan baru optimum itu kira-kira mulai dari setelah 2 minggu. Hari ini sampai 2 minggu, orang itu masih risiko tertular dan bisa sakit," ungkapnya pada talkshow secara virtual, Kamis (12/11/2020).

Kemungkinan tertular virus masih ada, selama dua minggu awal itu, apalagi jika seseorang telah beraktivitas ke luar rumah. Sehingga euforia di masyarakat, bahwa setelah suntik vaksinasi semua selesai, tidaklah tepat.

dr. Soedjatmiko pun mengingatkan masih perlunya kedisplinan diri untuk menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta Menjaga jarak)

"Walaupun orang-orang sudah diimunisasi tetap Cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, itu terbaik bagi yang sudah di imunisasi, apa lagi yang belum diimunisasi," jelas diam.

*Ada Harapan untuk Hidup Normal*

Ia mengatakan, Indonesia memiliki harapan untuk kembali menjalani hidup normal, di mana masyarakat dapat beraktivitas tanpa masker dikesehariannya.

Dr. Soedjatmiko, memaparkan, syaratnya adalah angka positif Covid-19 tidak lagi mencapai ribuan kasus perhari, menurun stabil dan  angka kematian ditekan semaksimal mungkin.

Selain itu, diperlukan pula pandangan para ahli yang mampu memutuskan bahwa virus Covid-19 di Indonesia telah dapat dikendalikan.

"Nanti pelan-pelan kita tapi kita belum tahu kapan sementara pemerintah dan para ahli belum menganjurkan, belum membolehkan buka masker dan tetap pemerintah melakukan 3T( testing, tracing, dan treatment) dan masyarakat tetap memakai masker, jaga jarak, cuci tanga,  sambil menunggu vaksin," jelas dia.

Pencegahan virus corona menurut WHO

Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.

Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.

Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:

1. Cuci tangan teratur

Secara teratur dan menyeluruh bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.

Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.

tribunnews
Infografis 5 Lokasi Paling Beresiko Sumber Penularan Covid-19. TRIBUNNEWS/Ridho Hendrikos (TRIBUN/Ridho Hendrikos)

2. Sosial distancing

Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.

Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.

Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.

Baca juga: Sudah Tiga Hari, Pasien Positif Corona yang Kabur dari RSUD dr Moewardi Belum Ketemu

3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.

tribunnews
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020).  (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.

Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.

4. Segera buang tisu bekas

Karena tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.

Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.

Baca juga: Sudah Tiga Hari, Pasien Positif Corona yang Kabur dari RSUD dr Moewardi Belum Ketemu

5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat

Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.

Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.

Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).

Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.

Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved