Sterilisasi PKL Manahan
Waktu Relokasi Berubah-ubah, PKL Manahan Solo : Kami Seperti Dipontang Panting
Paguyuban PKL Manahan menyesalkan tidak adanya kejelasan berapa lama relokasi bagi para pedagang. Sekretaris Paguyuban Gotong Royong (Manahan), Triana
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Diketahui jika Pemkot Solo berencana memindahkan PKL Manahan ke beberapa tempat selama aktifitas Piala Dunia U-20 dihelat.
Diantaranya Gladag Langen Boga (Galabo), Jebres maupun Mojosongo.
"Daripada dipindah lebih baik kami libur," tegasnya.
Baca juga: Bahagia Anak Kedua Lahir, Sabai Morscheck Ceritakan Perbedaan Kelahiran Bjorka dan Curtis
Baca juga: Begini Aktivitas di Pasar Sidoharjo Wonogiri Selama Ditutup 3 Hari
"Kami tidak mau babat alas dan mengatur dari awal," terangnya.
Selain itu, sambung Triana beberapa tempat yang disediakan tersebut berpotensi sepi pembeli dan dikhawatirkan pendapatan mereka makin melorot.
"Saat pandemi ini aja kita sudah susah, awal corona itu pendapatan malah drastis, ini sudah new normal sebenarnya mulai merangkak tapi diminta babat alas lagi," keluhnya.
"Saya merasakan sendiri, karena saya juga berdagang," tegasnya.
Tria pun meminta jalan tengah akan hal tersebut, diantaranya meminta dapat beraktifitas kembali usai gelaran dihelat.
"Kami mintanya itu, bisa kembali lagi dan tidak dipindah," tandasnya. (*)