Berita Solo Terbaru
Hoax, Bangsal Isolasi Pasien Covid-19 di Solo Overload, Direktur RSUD dr Moewardi : Masih Ada 60 Bed
Hari ini tepat 8 bulan KLB Covid-19 di Solo. Sebelumnya KLB diumumkan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo pada 13 Maret 2020 lalu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kabar penuhnya bangsal isolasi pasien Covid-19 di dua rumah sakit Kota Solo mencuat di jagad media sosial, Sabtu (14/11/2020).
Di mana hari ini tepat 8 bulan berlangsungnya kejadian luar bisa (KLB).
Untuk diketahui, KLB Covid-19 di Solo diumumkan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo pada 13 Maret 2020 lalu.
Dalam kabar broadcast yang beredar menyebut rumah sakit itu yakni RSUD Dr Moewardi dan RS PKU Muhammadiyah Solo.
Baca juga: Dokter Reisa: Tren Kenaikan Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat
Baca juga: Mengenal VDJ (Ventilasi, Durasi, dan Jarak), Cara Lain untuk Menangkal Penularan Covid-19
Berikut isi lenglap kabar tersebut :
Pray for Solo
Tlg jaga kesehatan, dan saling mendoakan ya.....
Semua bangsal isolasi rumah sakit di solo full, moewardi sudah overload. Skr sudah mau buka 1 bangsal lagi di mawar 2.
Antrian mau masuk moewardi dari daerah daerah semakin banyak.
Di PKU masih ada yg nunggu antri di IGD 14 pasien. Mau masuk isolasi PKU full, mau rujuk jg gak bisa
Jgn lupa selipkan doa, smg wabah ini segera diangkat oleh Allah dari muka bumi
Pesan dr. Arifin Sp.PD KIC
Namun saat dikonfirmasi, kabar tak bertanggung jawab tersebut ditampik Direktur Utama RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi.
"Kabar itu tidak benar alias hoax," kata Cahyono kepada TribunSolo.com.
Cahyono mengungkapkan masih ada sisa tempat tidur dari total 195 tempat tidur yang disediakan di RSUD Dr Moewardi Solo.
"Masih mencukupi, masih ada sisa sekitar 50-60 bed. Kita masih punya ruang," ungkapnya.
RSUD Dr Moewardi berencana menambah jumlah tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19.
Itu dilakukan apabila jumlah pasien Covid-19 yang diterima terus meningkat.
Pasien yang dirawat sampai saat ini didominasi berasal dari luar Kota Solo.
Namun, Cahyono belum mau membeberkan jumlah ruang yang disediakan untuk itu.
"Rencananya mungkin sampai 100-an bed," tandasnya.
Baca juga: Ngeri, 3 Hal ini Dianggap jadi Biang Kluster Covid-19 di Karanganyar, Salah Satunya Pesta Hajatan
Baca juga: Kronologi 11 Guru di Polokarto Sukoharjo Positif Covid-19, Sekolah di-Lockdown
Pesan Dokter Reisa
Semangat dan optimistisme bangsa Indonesia membawa kondisi penangan pandemi Covid-19 lebih baik dari waktu ke waktu.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro dalam siaran pers Tim Komunikasi Satgas Penanganan Covid-19, Jumat, (13/11/2020).
Dokter Reisa mengatakan jika pada pekan ini saja, recovery rate atau persentase angka kesembuhan terus meningkat mencapai 82,84 persen.
Satu pekan sebelumnya recovery rate diangka 80,51 persen.
Baca juga: Doni Monardo: Jangan Kendor, Kita Tidak Tahu Covid-19 Ini Kapan Akan Berakhir
Baca juga: Doni Monardo: Hari Pahlawan Bisa Jadi Momen Melawan Covid-19, Patuhi 3M dan Protokol Kesehatan
"Meski kasus secara kumulatif masih bertambah, kita telah mengukir prestasi. Seperti tren penurunan kasus aktif yang sekarang di angka 50 ribuan,
bahkan dibawah angka 60 ribuan per hari dan tren kenaikan angka kesembuhan dari bulan ke bulan," kata Reisa.
Saat ini, Reisa menyatakan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berada di jalur yang tepat.
Persediaan obat-obatan Covid-19 di Indonesia dalam kondisi aman dan cukup. Bahkan saat ini sudah didistribusikan ke 34 dinas kesehatan provinsi, dan 779 rumah sakit.
"Dan untuk pemenuhan kebutuhan sampai Desember 2020, sedang dilakukan tambahan pengadaan obat penanganan Covid-19," kata Reisa.
Kabar baik lainnya, hasil temuan dari lembaga penelitian Ipsos menyatakan orang Indonesia masyarakat paling optimis di Asia Tenggara.
Masyarakat juga mengikuti petunjuk dari pemerintah, makin banyak yang lebih rajin memantau berita lewat televisi.
Juga dari riset Edelman Trust barometer 2020, menunjukkan konsistensi kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap bangsanya sendiri dalam bergerak maju menghadapi apapun.
Baik bencana alam, tantangan ekonomi termasuk bersama melawan pandemi.
"Ya, kita memang harus percaya dengan upaya gotong royong dan kerja keras bersama. Kalau bukan kita yang saling percaya satu sama lain, ya siapa lagi," pungkasnya.

Kembali Catat Rekor Tertinggi Penambahan Kasus Harian
Dikutip dari Kompas.com, dari artikel UPDATE 13 November: 5.444 Kasus Baru Covid-19, RI Kembali Catat Rekor Tertinggi
Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19 pada Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Mengenal VDJ (Ventilasi, Durasi, dan Jarak), Cara Lain untuk Menangkal Penularan Covid-19
Baca juga: Benarkah Minum Kopi Baik untuk Mencegah Diabetes? Simak Penjelasannya
Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.444 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Penambahan 5.444 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.333 dari 37.892 orang dalam satu hari.
Dengan demikian, hingga hari ini tercatat ada 457.735 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Informasi tersebut disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melalui dokumen yang disiarkan kepada wartawan, Jumat sore. Data juga dapat diakses di situs covid19.go.id.
Berdasarkan catatan Kompas.com, rekor penambahan pasien harian tertinggi sebelumnya terjadi pada 8 Oktober 2020 dengan 4.850 orang.
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunsolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Kumulatif Covid-19 Bertambah, Dokter Reisa Sebut Tren Angka Kesembuhan Meningkat