Solo KLB Corona
Asal Muasal Klaster Keluarga yang Dominasi Ledakan Corona di Solo, Bermula dari Periksa di Puskesmas
"Awalnya ada yang berawal dari suspek kemudian memeriksakan ke puskesmas dengan gejala ringan kemudian kita lakukan swab dan hasilnya positif"
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Mayoritas 106 tambahan kasus Covid-19 di Kota Solo disumbang klaster keluarga.
Tambahan tersebut diketahui setelah dilakukan tracing massif terhadap beberapa indeks kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih menyampaikan pihaknya melakukan tracing kontak erat dan dekat dari 34 indeks kasus.
Hasilnya, ditemukan 81 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Mayoritas klaster keluarga," kata Siti, Senin (16/11/2020).
Baca juga: BREAKING NEWS: Positif Corona Kota Solo Tambah 106 Kasus Hari Ini, Terbanyak Dalam 8 Bulan Terakhir
Siti menjelaskan kasus klaster keluarga memilik rentetan rantai penularan yang panjang.
Pasalnya, penularannya tidak hanya dilingkup anggota keluarga namun juga sampai ke tetangga dan rekan kerja.
"Awalnya ada yang berawal dari suspek kemudian memeriksakan ke puskesmas dengan gejala ringan kemudian kita lakukan swab dan hasilnya positif Covid-19," jelasnya.
Selain itu, ada kasus yang berasal dari hasil skrinning terhadap kelompok berisiko tinggi yang dilakukan puskesmas.
"Kita periksa ternyata ada yang positif lalu kita lacak ternyata tambah," ujar Siti.
Apabila ada anggota keluarga yang bekerja dan ternyata dia positif, maka Dinas Kesehatan melakukan tracing ke tempat kerja.
"Kita melakukan tracing di tempat kerja kemudian ditemukan positif," tutur Siti.
Keluarga rekan kerja tersebut, sambung Siti, tidak luput dari tracing Dinas Kesehatan Kota Solo.
"Kita cari ternyata ada yang positif," ujarnya.
Siti mengungkapkan indeks kasus terpanjang berasal Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan dengan 10 pasien.
"Penularan antar komunitas saat ini sudah ada," ungkapnya.
Dengan penambahan 106 kasus yang didominasi klaster keluarga, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan tetap menaati protokol kesehatan.
"Saat ini harus hati-hari, protokol kesehatan yang utama, 3M plus menjadi yang utama," tandasnya.
Baca juga: Tambah 26 Orang Positif, Didominasi Tracing dan PDP Naik Kelas, Covid-19 Sragen Tembus 1.057 Kasus
REKOR PENAMBAHAN KASUS
Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Solo melonjak per Minggu (15/11/2020).
Setidaknya ada 106 kasus tambahan tercatat pada hari ini.
Ketua Pelaksana Harian Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, klaster keluarga mendominasi dalam penambahan kasus tersebut.
Mayoritas kasus tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Hasil tracing ada 81 itu dari 34 indeks kasus berbuntut, kemudian ada suspek naik kelas sebanyak 19 dan swab mandiri ada 6," kata Ahyani.
Ahyani tidak menampik tambahan kasus hari ini merupakan yang terbanyak selama 8 bulan terakhir ini.
Itu terhitung sejak penerapan status kejadian luar biasa (KLB) per 13 Maret 2020.
"Ini terbanyak selama 8 bulan terakhir, dua kali lipat. Kebanyakan OTG, yang paling dikhawatirkan suspek," ucap Ahyani.
Dengan meroketnya kasus Covid-19, Pemkot Solo kembali mewacanakan pengaktifan kembali rumah karantina Dalem Priyosuhartan dan Joyokusuman.
Pengaktifan itu juga untuk meringankan tugas tenaga kesehatan dalam merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
"Karena kalau rumah sakit merawat OTG kasihan tenaga medisnya," tuturnya.
Bila merunut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Revisi ke-5, OTG diberi pilihan untuk menjalani karantina mandiri atau dirawat di rumah sakit.
"Kalau dirawat di rumah sakit, kita upayakan sampai negatif," ucapnya.
Guna menambah tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19, Pemkot Solo kini telah membuka rekrutmen tenaga pendukung.
"Kita beri imbalan sesuai dengan aturan, surat keputusannya baru diinvertaris," tandasnya. (*)
Baca juga: Satgas Covid-19 Bantah Pemberian Masker ke Petamburan sebagai Dukungan Penyelenggaraan Kegiatan