Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Sragen 2020

Amankan Pemaparan Visi Misi Calon, Polres Sragen Terjunkan 225 Personel Tak Berseragam,Ini Alasannya

Polres Sragen siap mengamankan jalannya penyampaian visi misi dalam Pilkada 2020 yang akan diselenggarakan, Kamis (19/11/2020).

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trinanto. 

Rencananya pendalaman visi misi akan dimulai pukul 09.00 sampai 11.00 WIB. 

Adapun masyarakat bisa disimak melalui akun resmi Youtube KPU Sragen. 

Sementara moderator dalam acara itu akan dipandu oleh Putri Ayuningtyas. 

Sementara untuk lokasinya, KPU Kabupaten Sragen sengaja merahasiakannya. 

Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan dan Jauhi Kerumunan

Baca juga: Dokter AP, Sang Spesialis Bedah Syaraf di Klaten Meninggal Dunia, Tertular Covid-19 saat Bezuk Teman

"Kami rahasiakan karena supaya tidak ada pengumpulan massa dari pendukung," kata Ketua KPU Sragen, Minarso kepada Tribunsolo.com, Rabu (18/11/2020). 

Untuk panelis, lanjut Minarso, pihaknya juga tidak mengungkap ke publik. 

"Bukan karena kami menutupi tapi untuk menjaga semua pihak agar pendalaman visi misi berjalan lancar," tegasnya. 

Kotak Kosong

Beberapa minggu menjelang pencoblosan Pilkada Sragen 2020, sekelompok orang berani muncul dan menantang satu-satunya Calon Bupati dan Wakil Kusdinar Untung Yuni Sukowati- Suroto.

Ya, dia adalah relawan yang mengatasnamakan Gerakan Coblos Kotak Kosong atau Koko.

Bahkan mereka blusukan dari lokasi satu ke lokasi lain untuk menyuarakan gerakan tersebut, di antaranya ke para pedagang dan PKL.

Relawan Koko Sragen, Jamaludin Hidayat mengatakan, ajakan untuk mencoblos kotak kosong mendapat berbagai tanggapan yang berbeda dari masyarakat. 

Baca juga: Modus Berteduh saat Hujan, Pemuda Asal Sragen Gasak Motor Honda Beat yang Ditinggal Pemiliknya

Baca juga: Sebulan Jelang Pilkada Sragen Yuni vs Kotak Kosong, Polisi Pastikan 20 Kecamatan Aman dari Gesekan

Menurutnya, ada masyarakat yang mendukung dan mempertanyakannya. 

"Yang mendukung gerakan ini biasanya melek soal politik di Sragen," ujarnya kepada TribunSolo.com.

"Tetapi juga ada masyarakat yang menolak untuk memilih kotak kosong," kata dia. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved