Berita Solo Terbaru
Viral Status WA Jenazah Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo Tertukar, Begini Fakta Sebenarnya
Tertulis dalam status WA yang tersebar berantai itu, "Peristiwa heboh, jenazah covid-19 dari RS dr. Moewardi Tertukar".
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jagad dunia maya tengah dihebohkan dengan status WhatsAap (WA) yang menyebut RSUD dr Moewardi salah mengantar pasien Covid-19.
Tertulis dalam status WA yang tersebar berantai itu, "Peristiwa heboh, jenazah covid-19 dari RS dr. Moewardi Tertukar".
Di belakangnya tampak petugas dengan APD berpakaian lengkap tengah berada di dekat ambulans.
Direktur RSDM Solo, Cahyono Hadi, menyebut informasi tersebut kurang tepat.
Baca juga: Dokter AP, Sang Spesialis Bedah Syaraf di Klaten Meninggal Dunia, Tertular Covid-19 saat Bezuk Teman
Baca juga: Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat, Pemerintah Minta Masyarakat Jaga Imunitas
Cahyono mengkonfirmasi bukan tertukar, melainkan salah antar.
"Itu salah antar, salah faham," kata Cahyono saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (18/11/2020).
Kronologinya sendiri, lanjut Cahyono bermula dari pengantaran jenazah yang meninggal akibat terpapar covid-19.
Kemudian Petugas ambulans berangkat dan mengantarkan jenazah pasien Covid-19 ke Pati.
Namun, sesampainya di sana, jenazah tersebut rupanya bukanlah pasien asal Kabupaten Pati, melainkan jenazah lain yang meninggal pada hari yang sama yakni asal Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
"Petugasnya kurang teliti, di peti jenazahnya kan ada namanya," aku dia.
"Jadi seharusnya jenazah diantar ke Simo Boyolali, tapi malah diantar ke Pati," imbuhnya.
Selanjutnya, petugas yang menyadari kesalahannya lalu mengantarkan jenazah tersebut ke alamat aslinya, yakni di Simo, Boyolali.
Baca juga: Update Sebaran Virus Corona Klaten 17 November 2020 : 17 Kasus Positif Baru, 7 Pasien Sembuh
Baca juga: Cerita Polisi Solo, Keluar Masuk Kampung Sosialisasi Bahaya Corona Pakai Speaker, Sehari Bisa 5 Kali
"Bukan tertukar, tapi salah antar karena jenazah dari Pati belum diantar," tandasnya.
Ke depan agar kejadian tak terulang, Cahyono berharap petugas lebih teliti untuk memperhatikan peti jenazah.