Update Gunung Merapi
Masih Ada Warga Lereng Merapi yang Belum Mengungsi, Pemkab Klaten Edukasi Ingatkan Risikonya
"Swab pengungsi sudah berlangsung di sini (Balerante) dan di Tegalmulyo, kami dibantu antigen, nanti lebih banyak lagi kita swab," tutur Sujarwanto.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten akan terus menjelaskan risiko kepada warga yang belum mau mengungsi ke tempat evakuasi sementara (TES).
Apalagi sampai saat ini, status kebencanaan Gunung Merapi masih berada di level Siaga III.
Hal itu disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko.
Baca juga: Soal Pilihan Vaksin Covid-19, Ketua Satgas Doni Monardo : Jokowi Pasti Berikan Vaksin Terbaik
Baca juga: Petani Sukoharjo Mengeluh Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi, Ini Jawaban Ganjar Pranowo
"Kita terus jelaskan risikonya," kata Sujarwanto, Kamis (19/11/2020).
Disampaikan Sujarwanto, pengungsi dari kelompok rentan tetap menjadi prioritas Pemkab.
"Harapannya di masa siaga ini, kelompok rentan bisa pindah, mengungsi sementara," ucapnya.
Selain itu, uji swab akan lebih banyak dilakukan dengan menyasar para pengungsi Gunung Merapi.
Uji tersebut dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan pengungsian.
"Swab pengungsi sudah berlangsung di sini (Balerante) dan di Tegalmulyo, kami dibantu antigen, nanti lebih banyak lagi kita swab," tutur Sujarwanto.
Butuh Kerja Sama
Sebelumnya, sejumlah warga lereng Gunung Merapi masih belum ingin mengungsi ke tempat pengungsian desa setempat.
Meskipun status kebencanaan Gunung Merapi telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga III.
Seperti halnya di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan kerjasama semua pihak dibutuhkan.
Baca juga: Relawan Covid-19 Mundur Buntut Pembagian Masker di Acara Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Doni Monardo
Baca juga: Waspada, Hoax di Indonesia Terbanyak Menyebar lewat Facebook, Simak Cara Melaporkannya
"Prioritaskan kelompok rentan," ucap Doni, Kamis (19/11/2020).
Apalagi sudah musim penghujan, risiko longsor mulai mengintai warga lereng Gunung Merapi.
"Risiko longsor tinggi bagi masyarakat di lereng kemiringan di atas 30 derajat, kalau memang harus mengungsi, mengungsi sementara dulu," ucap Doni.
Aliran sungai yang meninggi dan membawa material dari arah hulu, sambung Doni, juga harus diantisipasi.
"Ini juga menjadi perhatian, semua harus kerja sama satu sama lain," tuturnya.
Ditambah lagi, waktu erupsi Gunung Merapi sampai saat ini belum bisa diprediksi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
"Alat yang ada hanya mendeteksi kemungkinan-kemungkinan. Menurut Ketua BPPTKG, tingkat kegempaan lebih tinggi dari 2006," tambahnya.
Beri Bantuan Swab Antigen
Bantuan senilai Rp 1 miliar disalurkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke empat Kabupaten lingkat Gunung Merapi.
3 Kabupaten berada di wilayah Jawa Tengah, yakni Klaten, Boyolali, dan Magelang.
Sisanya berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Sleman.
Bantuan Rp 1 miliar disalurkan langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.
Bantuan tersebut disalurkan ke tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Baca juga: Perdana Arungi Kompetisi IBL, West Bandits Solo Tunjuk Pelatih Muda Jap Ricky Lesmana
Baca juga: Waspada Komplotan Pencuri Bobol Rumah Sepi, Modusnya Pura-pura Keliling Jualan Obat Tradisional
"Kami memberikan bantuan pada seluruh kabupaten yang terdampak," kata Doni, Kamis (19/11/2020).
Bantuan tersebut disalurkan untuk pengoptimalan protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 di lokasi pengungsian.
"Untuk kebutuhan masyarakat di pengungsian, termasuk dukungan masker, hand sanitizer," ucap Doni.
Selain bantuan Rp 1 miliar, BNPB juga menyalurkan 2.500 alat tes swab antigen, 200 ribu masker kain, dan 250 jeriken hand sanitizer 4 liter.
"Jangan sampai ada satu atau dua orang yang terpapar Covid-19 dan menulari yang lainnya," tandasnya. (*)