Wujudkan Pilkada 2020 yang Aman & Sehat Bagi Warga, Kominfo Ingatkan 3M : Agar Tak Ada Klaster Baru
Pencoblosan Pilkada Solo 2020 yang rencananya digelar pada 9 Desember 2020 sudah di depan mata.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Masyarakat tetap harus melakukan segala upaya untuk mencegah tertular COVID-19, meskipun nantinya vaksin sudah beredar luas, dengan ypaya 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak).
Diketahui, target produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma mencapai 250 juta dosis. Pengalaman Bio Farma dalam produksi puluhan ribu vaksin sudah sejak 130 tahun lalu. Vaksin produksi Bio Farma juga telah digunakan Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Hasil survei nasional yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) didukung UNICEF dan WHO menunjukkan bahwa, 64,8% dari 115.000 responden di 34 Provinsi, bersedia menerima vaksin Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengingatkan pentingnya penerapan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak selama pandemi virus corona.
Protokol tersebut harus terus diterapkan selama menunggu vaksin Covid-19, bahkan hingga kelak vaksin sudah ada dan diproduksi secara massal.
"Sementara menunggu vaksin sampai nanti pun vaksin sudah ada ingat kita tetap harus disiplin 3M," kata Reisa dalam diskusi virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/11/2020).
"Memakai masker dengan baik dan benar, menjaga jarak aman minimal 1 meter, mencuci tangan sesering mungkin idealnya dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik," tuturnya.
Reisa mengingatkan, Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2020 tentang peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 masih berlaku. Ia meminta masyarakat menerapkan 3M sebagai satu kesatuan protokol kesehatan yang praktiknya tidak terpisah-pisah.
Bersamaan dengan itu, masyarakat diminta terus mendukung upaya pemerintah menerapkan 3T, yakni testing, tracing dan treatment.
"Tunjukkan kerja sama baik kita sebagai warga negara untuk kebaikan kita bersama juga," ujar Reisa.
Baca juga: BPOM RI Akui Pfizer dan Sputnik Sudah Berencana Uji Klinik Vaksin Covid-19 di Indonesia
Terkait dengan vaksin Covid-19, Reisa menyebut bahwa pemerintah mengutamakan kepastian keamanannya. Hal ini sebelumnya telah disampaikan Presiden Joko Widodo.
Jokowi menyebut, vaksin yang akan digunakan harus masuk ke dalam daftar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) serta sesuai data sains dan standar kesehatan.
Dikatakan pula oleh Jokowi bahwa vaksin harus melewati tahapan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta wajib memiliki emergency use authorization.
"Ketiga, sebelum vaksinasi dilakukan pemerintah akan terus melakukan sosialisasi vaksin, termasuk juga sosialisasi melalui tokoh-tokoh agama agar penerimaan masyarakat akan vaksin ini akan terus meningkat," kata Reisa.
Reisa pun meminta masyarakat untuk kelak tidak takut divaksin ketika vaksin Covid-19 sudah tersedia.