Berita Solo Terbaru
Imbas 2 Staf Positif, 42 Tenaga Pendidikan ISI Solo Jalani Rapid Test, Kampus Disemprot Disinfektan
Guntur mengungkapkan pihaknya tidak menutup kemungkinan melakukan tracing terhadap mahasiswa ISI Solo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Sejumlah petugas keamanan berjaga di pos dekat gerbang masuk ISI Solo.
Baca juga: Kampanyekan Protokol Kesehatan, Satgas Gandeng PKK dalam Pencegahan Covid-19 di Masyarakat
Baca juga: Gagal Nyalip Honda Scoopy, Pengendara Yamaha MX Asal Solo Tewas Pasca Tabrak Pohon di Sragen
Humas ISI Solo, Esha Karwinarno mengatakan kedua tenaga pendidikan tersebut yakni teknisi yang berasal dari Boyolali dan tenaga administrasi dari Semanggi Solo.
Esha mengatakan kedua tenaga pendidikan tersebut kini telah dirujuk ke rumah sakit rujukan.
"Teknisi masuk ke rumah sakitnya hari ini sementara tenaga administrasi dirujuk ke rumah sakit kemarin malam," katanya kepada TribunSolo.com.
Esha menuturkan kedua tenaga pendidikan tersebut tidak ada riwayat berpergian ke luar kota.
"Mungkin kontak dengan orang di sekitar tempat tinggalnya," tuturnya.
Selain itu, Esha mengungkapkan kedua tenaga pendidikan itu sudah beberapa hari tidak masuk.
"Itu karena kita pakai sistem oglangan ada yang work from office dan work from house," ungkapnya.
Pihak ISI Solo, lanjut Esha, akan segera mendata kontak erat dan dekat kedua tenaga pendidikan.
"Yang kontak wajib rapid test, kalau hasilnya reaktif nanti langsung uji swab," ucapnya.
"Satu lantai sudah diminta isolasi mandiri," tandasnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kasus itu maka kampus melakukan lockdown terhitung sejak 21 sampai 28 November 2020 guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Sudah dibuat pemberitahuan," terang dia.
Pemkot Pusing
Beberapa waktu lalu kasus Covid-19 sempat melonjak 106 orang, kini sehari ada 100 orang dinyatakan positif.