Pemulung Tambal Jalan di Sukoharjo
Mulianya Pemulung Ini : Temukan Dompet Berisi Rp 15 Juta, Tak Dibawa Kabur, Justru Tunggu Pemiliknya
Pemulung 45 tahun itu masih ingat, kala itu saat menambal jalan, ada sebuah dompet yang tiba-tiba jatuh.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di balik sosoknya yang rela menambal jalanan di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Mulyadi ternyata punya kisah mengaduk-aduk perasaan.
Pemulung 45 tahun itu masih ingat, kala itu saat menambal jalan, ada sebuah dompet yang tiba-tiba jatuh.
Mulyadi yang mengetahui, lantas mencoba memanggil pengendara yang masih terlihat punggungnya tetapi tidak mendengarnya.
"Itu kejadiannya tahun 2018, saat saya panggil tidak mendengar," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Viral, Mulyadi Si Pemulung yang Sering Perbaiki Jalan Rusak Pakai Uang Pribadi, Banjir Doa Netizen
Baca juga: Tolak Cara Dakwah yang Mencaci Maki, Santri Sragen Doa hingga Dukung TNI yang Jaga Keamanan Negara
Setelah dibuka, ternyata dompet itu berisi uang yang tak sedikit, yakni Rp 15 juta.
"Uangnya banyak, saya lalu mikir kalau uang sebanyak ini pasti untuk kebutuhan yang penting, akhirnya saya tunggu sampai pemiliknya mengambil," paparnya.
Dengan sikap jujurnya, Mulyadi menunggu pengendara tersebut sampai sadar dompetnya terjatuh.
Bahkan, ia menanti dari pagi sampai waktu magrib dan berdiam diri di Jalan Raya Solo-Semarang, depan Goro Assalam Sukoharjo.
"Akhirnya orangnya kembali, dia orang Klaten," katanya.
"Saya dikasih imbalan tapi tidak mau, saya ikhlas," imbuhnya.
Kendati demikian, warga Klaten yang dompetnya terjatuh sengaja menyempatkan melewati jalan tersebut untuk memberi makanan pada Mulyadi atau sedekah lain.
"Dulu pernah dikasih uang Rp 150 ribu, yang Rp 50 ribu saya kasih istri saya yang Rp 100 ribu saya belikan semen," ungkapnya.
Bukan sekali dua kali, ia mengaku pernah menemukan dompet maupun barang lain yang terjatuh di jalan tersebut.
"Setiap ada barang jatuh saya tunggu sampai pemiliknya mengambil, walaupun saya pemulung tapi saya mencoba jujur dan tidak mau mengambil milik orang lain," tandasnya.