Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Kasus HIV/AIDS Sukoharjo 2020 Naik, Ada 57 Kasus Baru : Didominasi Seks Bebas

Peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sukoharjo masih terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
KOMPAS.com/Kontributor Pasuruan, Moh. Anas
Ilustrasi tentang orang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). 

Kini tercatat ada 97 kasus baru HIV/Aids mulai periode Januari hingga Agustus 2020. 

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Karanganyar.

Jatmiko menyampaikan, sebanyak 97 kasus baru HIV/Aids itu tersebar di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: Yodi Prabowo Editor Metro TV Diduga Depresi Setelah ke Dokter, Polisi Ungkap Hasil Tes HIV

Baca juga: Bantu Ringankan Beban Anak Penderita HIV/AIDS, Ershi Polresta Solo Rela Patungan Kumpulkan Sumbangan

Namun tidak di seluruh desa, rata-rata kasus terbanyak di wilayah perbatasan. 

"Dirata-rata perbulannya ada 11-12 kasus (baru). Umurnya dari kalangan usia produktif mulai dari usia 30 tahun-45 tahun," katanya.

Dia menjelaskan, penemuan kasus berasal dari VCT (Voluntary Counseling dan Testing) secara acak yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, pengecekan darah dari PMI, dan pengecekan ibu hamil. 

"Dibanding tahun sebelumnya, ada peningkatan. Kalau sebelumnya sekitar, 7 sampai 8 kasus," ucapnya. 

Menurutnya, masih banyak potensi kasus yang belum dideteksi.

Mengingat yang menjadi kendala dalam penanggulangan HIV/Aids sekarang ini ialah anggaran untuk pelaksanaan VCT.

Di samping masih fokus pada penanganan virus Covid-19. 

Baca juga: Tangani Virus Corona, Komisi Kesehatan Beijing Gunkan Obat Anti HIV/AIDS

Baca juga: Inilah 5 Seleb Indonesia dan Sepedanya, Ditto Percussion Memillih Specialized S Works Shiv Triathlon

Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto menambahkan, perlu peran serta seluruh elemen masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV/Aids.

Pemda akan mendorong dinas terkait seperti Dinas Sosial dan DKK untuk terus melakukan pengawasan serta pendampingan pada Orang Dengan HIV/Aids (ODHA). 

"Ada pemantauan dari dinas selama pengobatan dan ada pendampingan untuk kegiatan keterampilan.

Sehingga bisa mandiri dan berkarya," ucapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved