Terduga Teroris Sukoharjo Ditangkap
Terduga Teroris Calon Amir JI Dicokok Densus 88 di Jalan Ceper Klaten, Ini Penjelasan Camat
Camat Ceper, Supriyono mengaku belum mendapatkan informasi terkait penangkapan terduga teroris di jalan kawasan Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN – Camat Ceper, Supriyono mengaku belum mendapatkan informasi terkait penangkapan terduga teroris di jalan kawasan Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jumat (13/11/2020).
"Saya belum dengar informasi itu, " singkat Supriyono.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris asal Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, terduga teroris yang ditangkap pasukan burung hantu tersebut berisial S (55).
Adapun S diamankan di Jalan Ceper, Kecamatan Kabupaten Klaten Jumat (13/11/2020).
Bahkan informasi yang beredar, S merupakan Ketua Tim Laznah yang berperan dalam penentuan Amir Jamaah Islamiah (JI).
S juga diduga menjadi kandidat calon Amir JI yang baru.
Baca juga: Terduga Teroris di Sumbar Dicokok Densus 88, Bekerja Sebagai Sopir, Kades : Orangnya Kurang Bergaul
Baca juga: Densus 88 Antiteror Cokok Terduga Teroris Kelompok Imarrudin di Lampung, Satu Diantaranya Sales Roti
Pantauan di lapangan, kediaman S terlihat sepi dan tak banyak aktifitas.
Jendela dan pintu utama kediaman S di Nguter terkunci rapat rapat.
TribunSolo.com mencoba mengetuk pintu S dan disahut oleh sang istri.
Sang istri, S membenarkan kabar tersebut.
Dari pihak kepolisian sudah memberitahu keluarganya terkait penangkapan suaminya.
"Sudah, sudah dikasih tahu," katanya singkat saat ditemui ekslusif TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Sementara itu, seorang terduga teroris berisial S (55) dicokok Densus 88 Antiteror tersiar kabar digadang-gadang menjadi calon Amir Jamaah Islamiyah (JI).
Ia bakal menggantikan kekosongan pimpinan JI sepeninggal Para Wijayanto yang ditangkap di Bekasi akhir Juni tahun 2019 lalu.
Siapa sangka, sosok yang bakal menjadi pentolan JI itu dikenal berbaur dengan warga Kelurahan/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Baik dalam kegiatan sosial masyarakat maupun acara yang bersifat keagamaan, sehingga tak muncul kecurigaan akan pribadi S.
Seorang tetangga bernama Rusito pun kaget mendengar kabar tersebut.
Mengingat, selama hampir 10 tahun tinggal di Nguter, tak sekalipun gelagat aneh dipertontonkan, baik S maupun keluarganya.
"Saya malah kaget, disini kajiannya bagus sekali, tidak ada yang aneh," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: 5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris Asal Sukoharjo, Pengamat Soroti Kondisi Jemaah Islamiah
Baca juga: Pengamat Terorisme : Sosok S Warga Nguter yang Dicokok Densus 88 Adalah Calon Amir Jemaah Islamiyah
Pertemuan terakhirnya, dengan S sendiri berlangsung cukup lama, yakni saat S menikahkan anaknya sekira 3 bulan yang lalu.
Pasca acara pernikahan tersebut, S tak terlihat lagi di Nguter sampai sekarang.
"Katanya ke Kalimantan, di sana punya perusahaan roti," aku dia.
"Menantunya kan dari sana juga," imbuhnya.
S sendiri, sambung Rusito merupakan warga Wonogiri yang menikah dengan warga Nguter dan mendiami rumah tersebut selama lebih kurang 10 tahun.
"Di sini ada anak dan istrinya," paparnya.
"Anaknya yang masih di sini ada 1 orang," terangnya.
Bukan Orang Sembarangan
Pengamat Radikalisme dan Terorisme, Tayyip Malik mengungkapkan S tengah disiapkan untuk mengisi kekosongan kekuasaan di tubuh Jemaah Islamiah (JI).
Kekuasaan JI saat ini diketahui tengah kosong pasca tertangkapnya pimpinan kelompok tersebut, Para Wijayanto.
Seperti diketahui, Para Wijayanto ditangkap Densus 88 Antiteror pada 29 Juni 2019 di Bekasi, Jawa Barat.
"Nama itu sudah muncul untuk menggantikan Para. Amir itu bisa diganti karena meninggal atau halangan syar'i termasuk ditangkap," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).
Bila ingin dirunut, menurut pengeloa Yayasan Prasasti Perdamaian (YPP), penangkapan S juga berkaitan dengan penemuan bunker senjata di kawasan Kabupaten Klaten sekira medio 2014 silam.
"Kalau lebih spesifik lagi, tren orang-orang yang pernah dikirim ke Suriah," katanya.
Baca juga: Cerita Tetangga Sempat Curiga Beberapa Hal, Sempat Ditanyai Polisi Sebelum S Ditangkap Densus 88
Baca juga: Terduga Teroris Asal Nguter Sukoharjo Dicokok di Ceper Klaten, Polda Jateng : Silahkan ke Densus 88
Medio 2018 menjadi periode dimana mereka yang pergi ke Suriah sebagai kader-kader JI dicokok Densus 88 Antiteror.
Untuk diketahui, JI bertanggungjawab dalam aksi bom Bali 2002 dan bom kembar Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton 2009.
Penangkapan S, sambung Tayyip, bisa dikatakan sebagai langkah untuk memotong suksesi di tubuh JI.
"Ini juga pengembangan kasus sebelumnya. Kira-kira jangan sampai kemudian melakukan konsolidasi lagi," ucapnya.