Berita Solo Terbaru
Jika Prabowo Ingin Lancar di Pilpres 2024, Ini yang Harus Dilakukan Pasca Menteri Edhy Ditangkap KPK
"Kalau pak Prabowo menatap masa depan (jadi capres lagi), dia harus mulai bersih-bersih kader partai," ucap Agus.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kader-kader partai yang berada di kementerian, lembaga dibersihkan dari perilaku penyalahgunaan kekuasaa, korupsi, suap, dan money politics," tambahnya.
Dengan begitu, kata Agus, jalan Prabowo menjadi calon presiden 2024 semakin lempeng.
"Kepercayaan publik penting dalam politik, sehebat apapun partai kalau tidak dipercaya, tidak dipilih," tandasnya.
Komentar Arief Poyuono
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono berkomentar soal penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK.
Ia menyebut penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo menjadi tamparan keras bagi Prabowo Subianto.
Edhy Prabowo merupakan kader terbaik Partai Gerindra yang juga sangat dekat dengan sang Ketua Umum Prabowo Subianto.
Baca juga: Tiga Peraturan Edhy Prabowo yang Melawan Susi Pudjiastuti : Ekspor Lobster Malah Dibuka
Baca juga: Namanya Trending, Susi Pudjiastuti Muncul dengan Meme Bilang Saya sedang Sibuk, Tak Bisa Diganggu
"Ini pelajaran besar sekaligus tamparan keras besar Prabowo sebagai boss besarnya Edhy Prabowo," kata Arief Poyuono kepada Tribunnews.com, Rabu (25/11/2020).
Arief Poyuono mengatakan, Prabowo Subianto selama ini menyebut bahwa korupsi di Indonesia sudah stadium empat.
Namun justru Edhy Prabowo, anak buah yang asli didikannya sendiri justru menteri pertama di era Presiden Joko Widodo yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
"Ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Poyuono.
Sejak awal Prabowo Subianto yang ingin Indonesia bersih dari KKN harusnya mengingatkan dan melarang para kader dan keluarganya untuk memanfaatkan kekuasaan untuk berbisnis.
"Contoh saja izin ekspor lobster yang saat ini justru dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga. Tapi nyata justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," papar Poyuono.
Arief menjelaskan, ditangkapnya Edhy Prabowo turut berpengaruh terhadap elektabilitas Prabowo Subianto dan juga Partai Gerindra.
Dia meyakini, penangkapan Edhy Prabowo turut menamatkan ambisi Prabowo Subianto untuk menjadi presiden RI.