Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Tol Solo-Yogya Segera Dibangun, Begini Pandangan REI Solo Raya: Kawasan Exit Tol Bisa Dikembangkan

"Saya memikirkan bagus untuk bisnis oleh-oleh maupun UMKM, kulinernya tidak perlu yang muluk-muluk," katanya saat dihubungi TribunSolo.com.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Ilustrasi: Kondisi lalu lintas di Tol Solo - Ngawi, Minggu (1/11/2020) 

Nasib berbeda harus dialami Darusalam di tengah pembebasan lahan proyek Tol Solo-Jogja. 

Sosok yang sehari-hari jadi buruh tani itu diperkirakan hanya dapat ganti rugi Rp 600 ribu saja, karena lahan miliknya yang terdampak proyek Tol Trans Jawa hanya 1 meter.

Kolose : Sosok Darusalam (62) saat menunjukan pekarangan rumahnya seluas satu meter yang diterjang Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Dukuh Purwogondo, RT 001/RW 011, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (25/11/2020). Serta penampakan kawasan exit tol Ngasem di Tol Solo-Ngawi yang akan terhubung dengan Tol Solo-Jogja di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (1/11/2020).
Kolose : Sosok Darusalam (62) saat menunjukan pekarangan rumahnya seluas satu meter yang diterjang Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Dukuh Purwogondo, RT 001/RW 011, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Rabu (25/11/2020). Serta penampakan kawasan exit tol Ngasem di Tol Solo-Ngawi yang akan terhubung dengan Tol Solo-Jogja di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Minggu (1/11/2020). (Tribunjogja.com-Almurfi/TribunSolo.com-Asep Abdullah)

Lahannya yang terdampak yakni di pekarangan samping rumah miliknya di Dukuh Purwogondo RT 001 RW 011, Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Dengan itu, maka dia dipastikan yang paling kecil dan paling sedikit mendapatkan ganti rugi dari pemerintah pusat tersebut.

Meski tanahnya yang miliki hanya terdampak satu meter, Darusalam mengaku ikhlas dan mendukung pembangunan proyek tol yang melintasi halaman samping rumahnya.

"Iya, tanah saya kena hanya satu meter, saya sudah diberitahu oleh pemerintah desa beberapa waktu lalu," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (25/11/2020).

"Katanya dari pantauan satelit pekarangan rumah saya kena tol," ujarnya menekankan. 

Oleh karena itu, dirinya tetap memastikan masih bisa tinggal di rumah meski nantinya akan berdampingan dengan Tol Solo-Jogja.

"Itu kan tanah saya kena patok merah atau sayap jalan, jadi saya masih bisa tinggal, meski nanti akan mendengar mobil lalu-lalang setiap waktu," paparnya.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini, menambahkan, uang ganti rugi dari tanah miliknya yang terdampak tol Solo-Jogja seluas semeter itu akan ia simpan untuk tabungan.

"Nanti kalau sudah cair, uangnya disimpan dulu buat tabungan," imbuhnya.

Selain dirinya, ada seratusan bidang tanah di Desa Sidoharjo akan mendapatkan ganti rugi untuk proyek jalan Tol Solo-Jogja.

Harga Selisih Rp 200 Ribu Per Meter

Kepala desa (Kades) Sidoharjo, Tri Manto mengatakan jika di desa yang ia pimpin terdapat sekitar 100 bidang tanah milik dari 84 warga desa.

Bidang tanah tersebut tersebar dalam berbagai aset di atasnya, mulai dari sawah hingga rumah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved