Berita Solo Terbaru
Kisah Sang Maestro Tari Asal Tegal Wahyu Santosa Prabowo: Pernah Menari 24 Jam "Non Stop"
Kecintaan terhadap dunia seni sudah mengalir dalam darah Wahyu dari orang tuanya, khususnya dari sang ayah yang seorang seniman karawitan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Wahyu telah menelurkan 50-an karya cipta tari. Tari Kalijaga menjadi satu diantaranya.
Tari itu terlahir ketika dirinya diminta mengajar sebagai dosen tamu di University of Michigan selama dua bulan sekira medio 2018-2019. Materi yang diajarkan yakni tari jawa.
Di sana selain mengajar, Wahyu juga menampilkan pementasan di akhir masa mengajarnya.
"Dengan dosen-dosen di sana sepakat menampilkan tema Islam," katanya.
Proses cipta Tari Kalijaga tersebut dilakukan Wahyu di sela-sela ia mengajar.
Itu terinspirasi ketika Sunan Kalijaga berdakwah menggunakan medium kesenian.
Baca juga: Corona Klaten Tambah 42 Kasus Positif, Ada Bocah Berusia 5 Tahun dan Orang Tua
Baca juga: Daftar Tiket Kereta Api Libur Natal & Tahun Baru yang Sudah Bisa Dipesan, Termasuk Rute Gambir-Solo
Tarian tersebut kemudian dipentaskan dengan konsep drama tari. Lantunan tembang juga ada dalam pentasnya.
"Persiapannya dua bulan. Mulai awal Februari sampai tanggal 10 April. Lalu dipentaskan di sana," ucapnya.
Tak hanya Tari Kalijaga, Wahyu juga menciptakan Tari Bromastra yang terinspirasi dari perang dingin Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Dimana kedua negara adidaya kala itu berlomba-lomba menciptakan senjata pemusnah.
Senjata yang diciptakan itu direpresentasikan Wahyu dalam senjata pewayangan bernama Bromastra. Sebuah senjata berdaya ledak tinggi.
"Tari itu bukan menarikan tokoh cerita tapi senjata itu yang ditarikan. Itu sebagai sebuah kritik. Tari saya luncurkan sekira tahun 1984," ucapnya.
Masih Ingin Menari
Hasrat menari Wahyu tidak termakan usianya yang hampir menginjak kepala tujuh. Buktinya, ia masih menari di beberapa acara.
Diantaranya, umbul donga di Loji Gandrung untuk memperingati meninggalnya ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo.
Demi menjaga kesehatannya, Wahyu tetap mengatur pola makan setiap harinya.
Baca juga: Curiga Suami Menikah Lagi, Istri di Polewali Mandar Tega Bacok Suami Setelah Sempat Cekcok
"Meskipun sejenak, badan harus tetap bergerak kurang lebih 30 menit. Latihan sendiri. Berenang, kadang jalan-jalan," aku dia.
"Selama masih kuat, saya masih ingin menari," tandasnya. (*)