Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Update Sebaran Corona Solo 30 November 2020 : 103 Kasus Positif Baru, Satgas Telusuri Pembawa Virus

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani membenarkan hal tersebut. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI : Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Lonjakan kasus Covid-19 Kota Solo kembali terjadi Senin (30/11/2020).

Per hari ini, penambahan tercatat sebanyak 103 kasus. 

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani membenarkan hal tersebut. 

"Iya ada tambahan sebanyak 103 kasus hari ini," kata Ahyani.

Ahyani belum bisa memastikan sumber penularan 103 kasus tambahan Covid-19.

"Kami sudah berusaha mencari penyebabnya dari mana," tuturnya. 

Baca juga: Tak Berizin, Polisi Bubarkan Paksa Demo Menolak Rizieq Shihab di Patung Soekarno Wonogiri

Baca juga: Mie Gacoan Manahan Solo Didatangi Satgas Covid-19 Pakai Toa saat Warung Ramai,Ini Penjelasan Manajer

Rinciannya, 1390 pulang/sembuh, 771 isolasi mandiri, 181 perawatan, dan 110 meninggal dunia. 

Kelurahan / Kecamatan Jebres, Kota Solo menjadi penyumbang terbanyak penambahan kasus hari ini. 

Tercatat ada 15 kasus tambahan dari wilayah tersebut. 

Ahyani mengatakan penerapan protokoler kesehatan Covid-19 akan semakin diperketat. 

"Besok akan dirapatkan. Pemkot Solo mulai mendesain untuk batasan dan sanksi," katanya.

Benteng Vastenburg Disiapkan

Benteng Vastenburg bakal disulap menjadi rumah karantina bagi perantau yang nekat pulang ke Kota Solo saat libur panjang Natal dan Tahun Baru. 

Terlebih di benteng yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon selama ini terkesan horor.

Mengingat benteng yang dibangun sejak penjajahan Belanda pada 1745 silam, sempat mangkrak sejak 1980 atau 40 tahun lamanya.

Adapun penggunaan benteng dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ketika momen libur panjang tersebut. 

Baca juga: Peneliti Ungkap Ternyata Batuk Kering Bukan Gejala Paling Umum Covid-19, Simak Penjelasannya

Baca juga: Kemenag Terbitkan Panduan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19

"Nanti kalau libur panjang natal dan tahun baru, Pemkot Solo tidak akan bisa menyediakan rumah karantina semewah kemarin," kata Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, Senin (30/11/2020).

Seperti diketahui, Dalem Joyokusuman sempat disulap menjadi rumah karantina sebelum akhirnya dialihfungsikan.

Ya, kompleks bangunan yang ada di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon itu kini dipakai sebagai Asrama Brimob. 

Sementara Dalem Priyosuhartan sudah diperuntukan untuk rumah karantina tenaga kesehatan. 

"Kalau ada yang mudik, ya, kita buatkan tenda barak TNI di Benteng Vastenburg sana kita pinjam," tutur Rudy. 

Menurut Rudy, Benteng Vastenburg bisa muat untuk menampuh puluhan ribu pemudik yang tiba di Solo.

"Makanya jangan pulang dulu," ucapnya. 

Rudy mengimbau perantau menahan diri untuk tidak merayakan natal dan tahun baru di Kota Solo. 

"Merayakan natal dan tahun di sana (tempat perantauan) dulu," tuturnya. 

Selain itu, kewajiban karantina mandiri selama 14 hari bagi pemudik juga tengah digodok Pemkot Solo. 

"Karena kasus Covid-19 di Solo meledak. Daripada tidak ketemu keluarga lebih baik tidak usah mudik," tandasnya.

Baca juga: Nestapa Pedagang Pasar Gede Solo : Berbulan-bulan Ini Pemasukan Anjlok kena Pandemi, Kini Ditutup

Baca juga: BREAKING NEWS : Pasar Gede Solo Ditutup karena Kasus Corona, Dawet Langganan Jokowi Pun Ikut Tutup

Kasus 1.000 Sebulan

Penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus terjadi di Kota Solo. 

Penambahan kasus Covid-19 Kota Solo tercatat kurang lebih 1.000 kasus dalam sebulan terakhir. 

Terakhir, ada penambahan sebanyak 71 kasus yang tercatat pada Jumat (27/11/2020).

Kian bertambahnya kasus Covid-19 direspon Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan menerbitkan Surat Edaran Wali Kota.

Baca juga: Cegah Meluasnya Penularan Covid-19, Pelayanan dan Tamu di Menara Wijaya Sukoharjo Dilakukan di Lobi

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tak Ragu Cek Kesehatan Jika Rasakan Gejala Covid-19

Surat edaran tersebut ber-nomor 067/2969.1 Tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Kota Solo. 

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan surat edaran wali kota diterbitkan sebagai upaya untuk menekan laju persebaran Covid-19.

"Sejumlah sanksi sudah kami atur dalam surat edaran tersebut," kata Ahyani kepada TribunSolo.com, Sabtu (28/11/2020).

Kegiatan di tempat-tempat yang punya potensi kerumunan massa, misalnya pusat perbelanjaan (mall), tempat bermain, tempat hiburan, tempat wisata, pusat kuliner dan pasar tradisional juga diatur dalam surat edaran tersebut. 

Jam operasional tempat-tempat tersebut diatur mulai pukul 10.00 sampai 21.00 WIB. 

Sementara jam operasional tempat hiburan malam mulai pukul 19.00 sampai 24.00 WIB. 

Protokol kesehatan juga tetap harus diterapkan di tempat-tempat yang berpotensi adanya kerumunan massa. 

Mulai dari penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun, pengecekan suhu tubuh, pengaturan jaga jarak, hingga penyemprotan disinfektan secara berkala. 

"Bila tidak mematuhi itu, dan sudah ada tindakan yustisi tapi tidak optimal maka akan diambil tindakan penutupan sementara," tutur Ahyani. 

Dalam surat edaran wali kota, pelaku usaha akan diberikan teguran lisan untuk pelanggaran pertama dan diberikan teguran tertulis untuk pelanggaran kedua. 

Penghentian sementara operasional usaha selama 1 bulan untuk pelanggaran ketiga.

Kasus Terakhir Meroket

Kasus Covid-19 di Kota Solo kini melejit lagi.

Sebanyak 71 orang dinyatakan terpapar Covid-19, Jumat (27/11/2020).

Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyebut tambahan tersebut menyebar di semua kelurahan di Kota Solo.

Baca juga: Tol Solo-Yogya Segera Dibangun, Begini Pandangan REI Solo Raya: Kawasan Exit Tol Bisa Dikembangkan

Baca juga: Corona Solo Naik Seribu Kasus dalam Sebulan, Pemkot Solo Buka Opsi Tak Ada Pesta Tahun Baru

"Semuanya merata, paling banyak dari Mojosongo dan Kadipiro," katanya.

Ahyani menambahkan, sebaran kasus tersebut didominasi tracing dari kasus sebelumnya.

"Tracing ekornya banyak," tambahnya.

Selain itu, 2 warga Solo asal Nusukan dan Joyosuran juga dinyatakan meninggal akibat terpapar covid-19.

"Perempuan semua, ada riwayat penyakit bawaan," tandasnya.

Adapun penambahan 71 kasus tersebut, membuat angka kumulatif pasien positif di Kota Solo menembus angka 2257 kasus.

Rinciannya, 1.277 orang dinyatakan sembuh, 699 orang menjalani karantina, 179 orang tengah dirawat dan 102 orang dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, dalam sebulan terakhir terjadi tambahan lebih kurang 1.000 kasus.

Imbasnya, Pemkot pun tengah ancang-ancang untuk meniadakan berbagai kegiatan yang menimbulkan kerumunan, seperti perayaan pergantian tahun.

Baca juga: Sisi Lain Membludaknya Para Pencari Kartu Kuning di Dinas Tenaga Kerja, Tukang Parkir Ketiban Berkah

"Kalau kondisinya seperti ini terus mungkin perayaan tahun baru tidak dilaksanakan dulu," ujar Ahyani.

"Perayaan di tempat publik saat tahun kemungkinan tidak ada," tutupnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved