Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Ketua DPC PDIP Solo Tanggapi Sikap Abstain PKS : Semoga Datang ke TPS

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo mengatakan, sikap abstain merupakan hak yang dimiliki PKS dalam perhelatan pesta lima tahunan.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Adi Surya
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo saat ditemui di kediamannya, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Rabu (28/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sikap abstain telah dipilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam perhelatan Pilkada Solo 2020.

Sikap tersebut dipilih seusai partai besutan Ahmad Syaikhu tersebut melalukan survei internal para kader dan simpatisan.

Sikap abstain PKS ditanggapi Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo.

Menurut Rudy, sikap abstain merupakan hak yang dimiliki PKS dalam perhelatan pesta lima tahunan.

"Abstain itu hak, tapi harus diingat lagi namanya politik itu adalah seni mengelola aspirasi, partai politik itu alat perjuangan untuk meraih sebuah kekuasaan," kata Rudy, Sabtu (5/12/2020).

Baca juga: Reaksi Bagyo Rival Gibran, Dapati 8 Persen Kader & Simpatisan PKS Solo Pilih Dirinya di Pilkada 2020

Baca juga: Janji PKS Solo Tetap Kritis, Jika Gibran atau Bajo yang Terpilih : Kalau Tidak Pas Kita Bersikap

Baca juga: Sah! PKS Pilih Abstain di Pilkada Solo 2020 Tapi Emoh Disebut Golput, Ghofar : Ini Bentuk Protes

Baca juga: Terungkap, Ada 14 Persen Kader & Simpatisan PKS Solo Inginkan Gibran Anak Jokowi Jadi Wali Kota

Rudy menuturkan dengan sikap abstain tersebut berarti PKS tidak memahami tentang politik.

"Abstain berarti tidak datang ke TPS, padahal namanya PKS itu kan partai politik," tuturnya.

Meski begitu, Rudy tetap berharap para kader dan simpatisan partai padi dan bulan sabit tersebut tetap datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

Mereka diharapkan tetap menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Solo 2020.

"Harapan saya datang saja ke TPS entah mencoblos siapa atau tidak yang penting hak politik dipergunakan," ucap Rudy.

Sikap PKS

DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo kekeh abstain dalam kontestasi Pilkada 9 Desember mendatang.

Sikap abstain DPD PKS Solo itu terkesan gamang, mengingat di saat bersamaan mereka tak mau disebut golput.

Ketua DPD PKS Kota Solo Abdul Ghofar Ismail pun menjelaskan ada perbedaan antara abstain dan golput.

"Abstainnya kita tidak mau cawe-cawe (ikut-ikut), kami tidak mau bertanggungjawab dengan hasilnya," jelasnya saat konferensi pers di kantor DPD PKS Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 534B, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Terungkap, Ada 14 Persen Kader & Simpatisan PKS Solo Inginkan Gibran Anak Jokowi Jadi Wali Kota

Baca juga: H-5 Pilkada Solo 2020, PKS Solo Keluarkan Survei :  Mayoritas Kader dan Simpatisan Putuskan Abstain!

"Kalau golput, koyo resik resiko wae (seperti bersih saja)," tegasnya menekankan.

Lebih lanjut Ghofar menyebut, abstainnya DPD PKS Solo sebagai bentuk protes lantaran tak puas dengan demokrasi di Kota Solo.

"Ini protes dan kekecewaan kita dalam Pilkada Solo 2020 yang sedari awal merasakan demokrasi yang terbajak, sehingga kebebasan kita di daerah untuk memilih calon dan koalisi ternyata kesulitan," terangnya.

Sikap abstain tersebut nanti berkaitan dengan instruksi DPD PKS Solo pada semua kadernya.

Yakni dengan menawarkan beberapa opsi tanpa terkesan golput saat hari pencoblosan.

"Dari pertanyaan yang kita lakukan, bentuknya ada 3, yang pertama datang ke TPS mencoblos semuanya, kemudian tidak datang ke TPS dan yang terakhir datang ke TPS tapi tidak mencoblos," paparnya.

Pihaknya pun mengaku telah melakukan survei yang berkaitan dengan sikap abstainnya DPD PKS Solo itu karena mayoritas menginginkan sikap tersebut.

Hasilnya, sebanyak 33 persen setuju dengan abstain, dan 49 persen responden menilai sikap abstain tak melanggar konstitusi.

"Semoga sampai tanggal 9 tetap tegak lurus (abstain)," pungkasnya.

Beri Keterangan Pers

DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo putuskan tetap abstain dalam kontestasi Pilkada Solo 2020 menjelang pencoblosan.

Ya, kendati kurang dari 5 hari pencoblosan, PKS Solo pastikan memilih tak merapat di antara kedua paslon, baik calon PDIP Gibran-Teguh maupun calon independen Bagyo-FX Supardjo.

Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Solo Abdul Ghofar Ismail bersama Wakil Ketua sekaligus SC survei internal Asih Sunjoto Putro di kantor DPD PKS Solo yang berada di Jalan Slamet Riyadi Nomor 534B, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Ini Logo Baru PKS yang Disebut untuk Memikat Kelompok Milenial, Didominasi Oranye-Putih

Baca juga: FX Rudy Tak Dampingi Gibran Debat Lawan Bajo, Beralasan Sakit Tenggorokan : Suaranya Hilang

Ghofar menyebut, keputusan itu diambil setelah berunding dengan kader maupun simpatisannya.

Tak hanya berembug, Ghofar menambahkan sikap tersebut sudah dipikir matang-matang dan telah melakukan survei di Kota Solo dalam beberapa bulan ini.

"Berdasarkan survei yang kita lakukan, kita memilih untuk abstain dalam Pilkada Solo 2020," kata dia menegaskan.

Lebih lanjut dia membeberkan, dari survei itu sebanyak 54 persen kader dan simpatisan PKS memilih abstain dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.

Lalu sebanyak 22 persen belum menentukan pilihan dan 22 persen responden memilih di antara kedua paslon, yakni Gibran-Teguh maupun Bajo.

Nantinya, sikap abstain PKS Solo merekomendasikan pada kadernya untuk memilih beberapa opsi.

Di antaranya, tidak datang ke TPS atau datang tetapi tidak mencoblos surat suara.

"Kita merasakan adanya demokrasi yang terbajak, hasil survei masyarakat menangkap itu," tutup Gofar.

Baca juga: Pura-Pura Bantu Antar Barang Dagangan, Dua Sejoli Gasak Motor Scoopy Pemilik Warung di Sragen

Baca juga: Politikus PKS Harap Pemerintah Fasilitasi Kepulangan Habib Rizieq: Sudah Saatnya Rekonsiliasi

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved