Pertolongan Pertama Ketika Balita Alami Demam Berdarah, Perhatikan Asupan Cairannya

Di kondisi yang mulai masuk musim hujan seperti ini nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) berkembang biak dengan pesat.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
kolase Tribun Style
Ilustrasi demam berdarah 

TRIBUNSOLO.COM - Di kondisi yang mulai masuk musim hujan seperti ini nyamuk penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) berkembang biak dengan pesat.

Bagi seorang balita yang terkena DBD perlu adanya penanganan khusus agar kondisi sang anak tidak memburuk.

Baca juga: Sering Jadi Kebiasaan, Benarkah Jambu Biji Bisa Mengobati Demam Berdarah? Begini Kata Dokter

Dokter Tan Shot Yen menegaskan perlu adanya tindakan yang cepat dari orang tua untuk segera ke dokter.

"Karena jika terjadi dehidrasi sedikit saja maka efeknya bisa menjadi parah" jelasnya dalam tayangan Youtube TribunNews, (4/12/2020).

Dokter Tan menjelaskan mortalitas penyakit ini berada di bawah 1 persen, namun ketika sampai alami pendarahan angka kematiannya meningkat cepat.

"Jadi jangan hanya memperhatikan trombosit turun namun juga asupan cairan anak" ujarnya.

Hal yang perlu diperhatikan adalah orang yang kena DBD akan merasa tidak nyaman untuk makan dan akan mudah muntah, akibatnya perlu segera ada penanganan cepat agar tidak dehidrasi.

Baca juga: Update Penggerudukan Rumah Ibu Mahfud MD Selain Peserta Diperiksa Polisi, Korlap Ogah Tanggung Jawab

Benarkah Jambu Biji Bisa Mengobati Demam Berdarah? Begini Kata Dokter

Tan Shot Yen menjelaskan hal ini belum bisa dikatakan secara signifikan meningkatkan trombosit.

"Tapi jus jambu kaya akan polifenol terutama vitamin C, dari semua buat di dunia jambu klutuk paling tinggi vitamin C" jelasnya dalam tayangan Youtube TribunNews, (4/12/2020).

Namun Dokter Tan menegaskan vitamin C bukan untuk meningkatkan trombosit namun membuat imunitas orang jadi lebih baik.

"Selain itu vitamin C juga berpengaruh pada pembentukan kolagen yang berhubungan dengan permeabilitas pembuluh darah, jadi hubungannya orang diberi jus jambu dari hal ini bukan kenaikan trombosit" ujarnya.

Dokter Tan menjelaskan pembentukan trombosit oleh sumsum tulang belakang membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Bagaimana mungkin trombosit yang diproduksi sumsum tulang bisa meningkat produksinya sementara virus ini menginvasi sumsum tulangnya" ucapnya.

Dokter Tan menegaskan ketika pasien diberi obat untuk meningkatkan produksi trombosit juga tidak bisa cepat.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved