Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Meski Menang Telak di Pilkada Solo, Gibran Bakal Sowan ke Rivalnya Bajo : Tidak Ada Kubu-kubuan

Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akan bersilaturahmi ke pasangan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo).

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Jimboeng Photo
Calon Wali Kota Solo, Gibran ditemani istrinya Selvi Ananda tiba di TPS 22 di Kampung Tirtoyoso, Jalan Kasuari Nomor 3 RT 5 RW 13, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (9/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akan bersilaturahmi ke pasangan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo).

Silaturahmi tersebut akan dilakukan Gibran bila gelaran Pilkada Solo 2020 rampung. 

Adapun tandemnya, Teguh Prakosa rencanannya akan turut serta dalam sowan ke pasangan yang maju dari jalur perseorangan atau independen tersebut. 

"Dalam waktu dekat akan sowan ke beliau berdua," kata Gibran kepada TribunSolo.com di kantor DPC PDIP Solo, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Biodata Sri Mulyani Calon Bupati Klaten : Lanjutkan Dominasi Suami di Peta Percaturan Politik Klaten

Baca juga: Menang Hitung Cepat Versi Tim EA, Etty Suryani Akui Langsung Sujud Syukur

"Kalau sudah longgar pasti akan saya sowani," tambahnya. 

Bagi Gibran, Bajo sudah dianggapnya seperti orang tua saya sendiri. 

"Biar bagaimanapun beliau berdua seperti orang tua saya sendiri," tuturnya. 

Gibran menyampaikan tidak ada kubu-kubuan bila pesta demokrasi lima tahunan kelar ke depannya.

"Sudah tidak ada kubu-kubuan," ucap dia. 

"Kita harus sama-sama membangun Kota Solo," tambahnya. 

Amankan Kandeng Banteng

Perolehan suara Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa jauh di atas Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo) di kandang banteng. 

Perolehan suara keduanya terpaut 70,28 persen bila menilik hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020 versi DPC PDI Perjuangan.

Pada pukul 18.03 WIB, dari total suara yang masuk 206.204, Gibran - Teguh meraup perolehan 85,14 persen atau 175.562 suara. 

Baca juga: Partisipasi Pilkada Solo Rendah Hanya Sentuh 65 Persen, Tim Gibran-Teguh Salahkan Pandemi Covid-19

Baca juga: Hasil Pilkada Boyolali : Menang Mutlak Hasil Quick Count, Calon Bupati Boyolali Ucap Syukur

Sementara, Bajo mendapatkan 14,86 persen atau 30.642 suara dan jumlah surat suara tidak sah dan rusak sebanyak 28.560.

Atas perolehan tersebut, Gibran mengatakan dirinya saat ini tidak memikirkan besaran angka tersebut. 

"Yang paling penting Pilkada bisa berjalan dengan aman," kata Gibran, Rabu (9/12/2020).

Gibran legawa bila target perolehan suara 92 persen yang ditargetkan tak tercapai dalam Pilkada Solo 2020.

"Apapun itu, ini Pilkada kali ini tidak seperti biasanya. Kita melakukan Pilkada di tengah pandemi," tuturnya. 

Meski hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020 mengunggulkannya bersama Teguh. 

Gibran mengatakan dirinya tidak akan melakukan selebrasi apapun lantaran masih pandemi Covid-19.

"Tidak ada selebrasi. Kita masih di tengah pandemi. Tidak ada selebrasi apapun," katanya. 

Selain itu, Gibran masih ingin menunggu hasil hitung suara sah Pilkada Solo 2020 resmi dari KPU. 

"Kita tunggu perhitungan resmi dari KPU," tandasnya.

Salahkan Pandemi

Persentase partisipasi masyarakat dalam memilih di Pilkada Solo 2020 dinilai rendah.

Rerata persentase tingkat partisipasi diprediksi berada di kisaran 60 sampai 65 persen. 

Ketua Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Putut Gunawan mengatakan rerata tersebut jauh dibanding raupan saat Pilkada Solo sebelumnya dan Pilpres 2019.

Besaran rerata di pesta demokrasi tersebut mencapai 81 persen. 

Baca juga: Quick Count PDIP Boyolali : Said-Wahyu Menang 100 Persen vs Kotak Kosong di 41 Desa, Ini Daftarnya

Baca juga: Gibran Menang Versi Hitung Cepat, PKS Solo : Kita Siap Ucapkan Selamat

"Saya kira tidak terlepas dari kondisi pandemi bahwa tingkat partisipasi pemilih saat ini jauh dibawah rata-rata perhelatan Pilkada dan Pemilu yang lain," ucap Putut, Rabu (9/12/2020).

"Yang terakhir 81 persen. Kemudian Pilgub sebesar 73 persen. Kali ini memang rendah rata-rata 60 sampai 65 persen," tambahnya. 

Putut tidak menampik rendahnya tingkat partisipasi pemilih mempengaruhi perolehan suara para pasangan di Pilkada Solo 2020.

"Tentu saja hal ini mempengaruhi perolehan suara," ucap dia. 

"Tapi itu masih perlu pendalaman analisa yang lebih komprehensif," tambahnya.

Menilik data hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo milik DPC PDI Perjuangan, pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa menang telak dari pasangan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo (Bajo).

Pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu meraup 85,14 persen atau 175.562 suara. 

Sementara Bajo hanya mendapat 14,86 persen atau 30.642 suara. 

Adapun jumlah surat suara yang rusak dan tidak sah sebanyak 28.560.

Data tersebut berdasarkan hasil yang masuk per 17.57 WIB dengan total suara masuk 206.204 suara. 

Jumlah tersebut berasal dari 954 dari 1.231 TPS Kota Solo. 

Bagai Bumi dan Langit

Hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020 yang dilakukan DPC PDIP sudah membuahkan hasil, Rabu (9/12/2020).

Per pukul 16.03 WIB, surat suara yang masuk berasal dari 930 dari 1.231 tempat pemungutan suara (TPS) Kota Solo dengan total suara masuk sejumlah 204.193.

Dari toal suara yang masuk, pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa berhasil meraup 83.42 persen atau 170.344 suara. 

Sementara pasangan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo (Bajo) mengamankan 16,58 persen atau 33.849 suara. 

Baca juga: Hasil Pilkada Sukoharjo : Hitungan Cepat Versi EA: EA 53,35 Persen, Joswi 46,65 Persen

Baca juga: Suami Kahiyang Bobby Nasution Tiba-tiba Ditanya Wartawan Asing Pakai Bahasa Inggris, Ini Reaksinya

Jumlah suara tidak sah atau rusak yang terekap dalam hasil hitung cepat DPC PDI Perjuangan sebanyak 28.027.

Ketua Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Putut Gunawan meyakini perolehan suara pasangan yang diusung PDI Perjuangan tidak jauh dari angka tersebut. 

"Kira-kira tidak akan banyak bergeser. Karena sudah lebih dari 60 persen data yang sudah masuk," tutur Putut, Rabu (9/12/2020).

Putut tidak memungkiri perolehan persentase raupan suara tersebut jauh dari target semula, yakni 92 persen. 

"Hasil ini jauh di bawah target kita. Usaha sekuat apapun kita, akhirnya Allah yang menentukan. Kita terima dengan rasa syukur," ucapnya. 

Dengan perolehan hasil hitung cepat tersebut, Putut belum mampu mengidentifikasi kantong-kantong suara pasangan Gibran - Teguh di Pilkada Solo 2020.

"Kita belum bisa mengidentifikasi secara lebih detail kantong-kantong suara yang dimiliki," ucap Putut. 

Baca juga: Said-Wahyu Menang Telak 95,59 Persen Versi Quick Count Internal, Hasil Langsung Dikirim ke Megawati

Baca juga: Selama Ini Dikenal Sebagai Kandang Banteng, Hasil Sementara PDIP Sapu Bersih Kemenangan di Solo Raya

"Setelah selesai rekap manual, kita perkirakan selesai pukul 18.00 WIB atau 19.00 WIB. Setelahnya, kita baru bisa melakukan verifikasi," tambahnya.

Sementara itu, persentase raupan suara Gibran - Teguh terus merangkak hingga pukul 17.22 WIB. 

Berdasarkan hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020, Gibran - Teguh meraup 85,14 persen atau 175.562 suara. 

Sementara, Bajo meraup 14.86 persen atau 30.642 suara dan surat suara tidak sah atau rusak sebanyak 28.560.

Jumlah tersebut didasarkan data 954 dari 1.231 TPS di Kota Solo. 

Hasil Sementara Solo Raya

Hasil sementara Pilkada serentak 2020, menunjukkan pasangan calon yang diusung PDIP mengusai 'medan perang' di Solo Raya.

Ya, dari hasil yang dihimpun TribunSolo.com, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu merajai mulai di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen.

Lantas bagaimana hasil di kandang banteng saat Pilkada Solo, Rabu (9/12/2020)?

Gibran-Teguh Unggul di Solo

Versi Charta Politika saat data masuk 93 persen :

1. Gibran-Teguh : 87,23 persen

2. Bagyo-FX Supardjo : 12,77 persen

Gibran Rakabuming Raka bersama Putut Gunawan melihat hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020 di kantor DPC PDIP, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Rabu (9/12/2020).
Gibran Rakabuming Raka bersama Putut Gunawan melihat hasil hitung cepat suara sah Pilkada Solo 2020 di kantor DPC PDIP, Kampung Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Rabu (9/12/2020). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Versi Voxpol Centre saat data masuk 95 persen :

1. Gibran-Teguh : 86,57 persen 

2. Bagyo-FX Supardjo : 13,42 persen 

Bersi versi PDIP di kantor Brengosan Solo :

1. Gibran-Teguh :  83,47 persen

2. Bagyo-FX Supardjo : 16,53 persen

Data itu diambil kader dari 936 TPS dengan jumlah total 1.231 TPS di Pilkada Solo

Calon Bupati Sukoharjo nomor urut 01, Etty Suryani menunjukkan surat suara di TPS Gayam, Rabu (9/12/2020).
Calon Bupati Sukoharjo nomor urut 01, Etty Suryani menunjukkan surat suara di TPS Gayam, Rabu (9/12/2020). (TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI)

Etik-Agus Unggul di Sukoharjo

Versi Tim EA DPC PDIP Sukoharjo : 

1. Etik Suryani - Agus Santosa (EA) : 266.589 suara atau 53,35 persen 

2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa (Joswi) : 233.106 suara atau 46,65 persen

Versi Joswi saat rekapitulasi 1.353 TPS atau 76,24 persen masuk :

1. Etik Suryani - Agus Santosa (EA) : 195.494 suara atau 51,09 persen

2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa (Joswi) : 187.176 suara atau 48,92 persen

Said-Wahyu Unggul Telak di Boyolali

Versi DPC PDIP Boyolali :

1. Said Hidayat-Wahyu Irawan : Dapat 662.068 atau 95,59 persen

2. Kotak Kosong : Dapat 30.888 atau 4,31 persen

Jekek-Setyo Unggul di Wonogiri

Versi DPC PDIP Wonogiri

1. Joko Sutopo-Setyo Sukarno : Dapat 484.447 suara atau 83.36 pesen

2. Hartano-Joko Purnomo : Dapat 96.725 suara atau 16.64 persen

Sri Mulyani-Yoga Unggul di Klaten

Versi hitung cepat Pilkada Pemkab Klaten pukul 17.40 WIB : 

1. Sri Mulyani-Yoga Hardaya : Dapat 253.340 atau 49.41persen

2. One Krisnata-Muhammad : Dapat 168.300 suara atau 32,83 persen

3. Arif Budiyono-Harjanta : Dapat 91.045 suara atau 17,76 suara

Yuni-Suroto Unggul di Sragen 

Versi Diskominfo Sragen : 

1. Kusnindar Untung Yuni Sukowati -Suroto : Dapat 431.802 suara atau 78,25 persen

2. Kotak Kosong : Dapat 106.600 suara atau 19.32 suara

Kader PDI-P membawa bendera super besar saat kampanye akbar yang dihadiri capres nomor urut 01 Jokowi di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (9/4/2019).
Kader PDI-P membawa bendera super besar saat kampanye akbar yang dihadiri capres nomor urut 01 Jokowi di Stadion Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (9/4/2019). (TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI)

Ikon Kandang Banteng

Ikon 'kandang banteng' selama ini melekat pada wilayah Solo Raya karena PDIP selalu menang dalam kontestasi pemilu.

Namun kini detik-detik predikat itu menjadi akan dipertahankan kembali atau tidak dalam Pilkada serentak 2020?

Mengingat Pilkada serentak kali ini ada 6 daerah di Solo Raya yang menggelar hajatan pesta demokrasi lima tahunan sekali.

Di antaranya Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen yang tercatat total memiliki sebanyak 10 pasangan calon (paslon).

Baca juga: Hanya Musuh Kotak Kosong, Said Hidayat Patok Target Berapa?

Baca juga: Dikecewakan PDIP karena Posisinya Diambil Gibran Anak Jokowi, Achmad Purnomo Ternyata Tetap Nyoblos

Adapun di semua wilayah itu, PDIP mempunyai Calon Wali Kota dan Calon Bupati.

Lantas bagaimanah prediksinya status kandang banteng di Solo Raya?

Pengamat Politik dan Tata Negara UNS Solo, Agus Riwanto menerangkan, diprediksi partai besutan Megawati Soekarnoputri di Solo Raya akan bisa mempertahankan ikon kandang bateng.

Indikasinya menurut dia, karena di enam wilayah Solo Raya itu, semua incumbent.

"Banyak incumbent, Sragen, Boyolali, Klaten dan Wonogiri," jelasnya kepada TribunSolo.com, Rabu (9/12/2020).

"Sukoharjo juga istri incumbent, Solo walaupun bukan, anak RI 1 (Presiden Jokowi)," aku dia menekankan. 

Dia menilai, dilihat dari aspek incumbent, tampaknya kandang banteng yang selama ini jadi ikonik di Solo Raya bisa dipertahankan.

Meskipun lanjut dia, beberapa daerah ada perlawanan, sehingga calon PDIP harus bekerja sedikit keras tetapu tidak mempengaruhi kemenangan.

"Misal sukoharjo agak ketat, di Wonogiri lumayan tapi seakan tak menggoyah, begitu di Klaten ada perlawanan dengan dua tiga paslon," terang dia.

Baca juga: Terlambat ke TPS, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo Beberkan Alasannya

Baca juga: Nyoblos di TPS 01 Desa Mulur Sukoharjo, Wiwaha Harap Semua Paslon dan Pendukung Saling Memaafkan 

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika incumbent relawan lebih mampu berkomunikasi dan kesempatan banyak.

Apalagi di masa Covid-19 ini kampanye terbatas, harus jaga jarak hingga pertemuan dibatasi 50 orang sehingga pendatang baru tidak bisa berkomunikasi secara leluasa. 

"Sudah ada modal sosial kuat, ekonomi hingga politik," aku dia.

Namun jika nantinya ada wilayah di kandang rontok, dia menilai tidak signifikan mempengaruhi kontestasi di peta perpolitikan nasional.

"Kalau kontek nasional dinamis, tidak selalu mutlak, karena dalam pilkada partai tidak cukup kuat, tergantung calon itu sendiri," jelas dia. 

Lengkap Daftar Calon PDIP di Solo Raya

PDIP menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang menempatkan jagonya pada posisi nomor satu yakni Calon Wali Kota dan Calon Bupati di Solo Raya.

Dari 10 pasangan calon (paslon) di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, ada 6 paslon yang dijagokan PDIP.

Di antaranya Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa di Solo, Etik Suryani dan Agus Santosa di Sukoharjo, Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan di Boyolali, Joko Sutopo - Setyo Sukarno di Wonogiri dan

Sementara di Klaten, kader PDIP Sri Mulyani dipasangkan dengan tokoh Golkar Yoga Hardaya dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati di Sragen dipasangkan dengan kader PKB.

Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Kalahkan Kekayaan Gibran, Inilah Peserta Pilkada di Solo Raya yang Paling Kaya, Tembus Rp 42 Miliar

Pengamat Kesehatan UNS Solo Beri Saran, Pilkada Boleh Jalan Tapi Cara Diubah Agar Tak Timbul Klaster

Berikut ini daftar nama, partai pendukung hingga kekayaan yang dimiliki calon kepala daerah di Solo Raya :

PILKADA SOLO 2020

1. Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa

  • Partai Pendukung 40 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Gerindra, PSI dan PAN
  • Dukungan Partai Non Parleman : PPP, PKB, Nasdem, PKPI dan Perindo

Harta Kekayaan :

  • Gibran Rakabuming Raka : Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130
  • Teguh Prakosa                    : Rp 1,23 miliar atau tepatnya Rp 1.231.150.999 

2. Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo dari Independen)

Dukungan : 38.831 KTP warga Solo

Harta Kekayaan :

  • Bagyo Wahyono : Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304
  • FX Suparjo           : Rp 1,09 miliar atau tepatnya Rp 1.090.475.781

PILKADA SUKOHARJO 2020

1. Etik Suryani - Agus Santosa

Partai Pendukung 27 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat

Harta Kekayaan :

  • Etik Suryani    : Rp 5,86 milar atau tepatnya Rp 5.867.976.346
  • Agus Santosa : Rp 2,77 miliar atau tepatnya Rp2.778.117.721

2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa

  • Partai Pendukung 15 Kursi di DPRD : Gerindra, PKS, PAN dan PKB
  • Dukungan Partai Non Parleman       : Partai Berkarya, PPP, PBB, Perindo, Garuda dan Gelora

Harta Kekayaan :

  • Joko Santosa             : Belum ada di LHKPN
  • Wiwaha Aji Santosa : Rp 46 juta atau tepatnya Rp 46.000.000

PILKADA BOYOLALI 2020

1. Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan

  • Partai Pendukung 42 Kursi di DPRD : PDIP, Partai Golkar, PKB,  dan Partai Gerindra
  • Dukungan Partai Non Parlemen       : PPP dan Partai Nasdem

Harta Kekayaan :

  • Muhammad Said Hidayat : Rp 3,98 miliar atau tepatnya Rp 3.989.601.681 
  • Wahyu Irawan                     :

Pilkada Boyolali hanya satu pasangan, sehingga melawan kotak kosong

PILKADA WONOGIRI 2020

1. Joko Sutopo - Setyo Sukarno

  • Partai Pendukung 39 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar dan PAN
  • Dukungan Partai Non parlemen : PPP dan PSI

Harta Kekayaan :

  • Joko Sutopo      : Rp 6 miliar lebih atau tepatnya Rp 6.002.817.363
  • Setyo Sukarno  : Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1.002.000.000

2. Hartanto dan Joko Purnomo

Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKS, PKB, dan Gerindra

Harta Kekayaan :

  • Hartono              : Rp 1,75 miliar atau tepatnya Rp 1.755.000.000.
  • Joko Purnomo   : Rp 486 juta atau tepatnya Rp 486.479.560.

Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution

Sri Mulyani Cuti Masa Kampanye, Roda Pemerintahan Klaten Diemban Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah

PILKADA KLATEN 2020

1. Sri Mulyani - Yoga Hardaya (Mulyo)

Partai Pendukung 26 Kursi di DPRD : PDIP dan Golkar

Harta Kekayaan :

  • Sri Mulyani      : Rp 8,8 miliar atau tepatnya Rp 8.800.349.040
  • Yoga Hardaya : Rp 4,21 miliar atau tepatnya 4.219.750.000

2. One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI)

Partai Pendukung 13 Kursi di DPRD : Demokrat, PKS dan Gerindra

Harta Kekayaan :

  • One Krisnata        : Rp 19,7 miliar atau tepatnya Rp19.712.099.474
  • Muhammad Fajri : Rp 4,84 miliar atau tepatnay Rp 4.849.900.000

3. Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT)

  • Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem
  • Dukungan Partai Non Parlemen : Partai Hanura, PSI, Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.

Harta Kekayaan :

  • Arif Budiyono : Rp 42 miliar atau Rp 42.000.000.000
  • Harjanta          : Rp 7,2 miliar atau tepatnya Rp7.283.809.428.

PILKADA SRAGEN 2020

1. Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto

Partai Pendukung 34 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, dan Nasdem

Harta Kekayaan :

  • Kusdinar Untung Yuni : Rp 5,75 miliar atau tepatnya Rp 5.759.812.815
  • Suroto                            : Rp 3,42 miliar atau tepatnya Rp 3.426.000.000

Sama seperti di Boyolali, di Sragen juga hanya satu pasangan, sehingga lawan kotak kosong.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved