Pilkada Solo 2020
Kandas! Program Bajo Solo '3 Tahun untuk Selamanya' : Rumah Bantaran, KA Bawah Tanah & Jalan Layang
Setelah berbulan-bulan berjuang dalam Pilkada Solo 2020, pasangan independen Bagyo Wahyono dan FX Supardjo harus menelan pil pahit.
Mereka menjelaskan, program yang mereka buat ini untuk mengabdi pada masyarakat Solo.
"Kita persembahkan untuk Kota Solo lebih baik," papar dia.
Adapun anggaran ke depan Kota Solo akan lebih terpangkas untuk pembangunan dan dimaksimalkan untuk kegiatan lain seperti UMKM dan lain sebagainya.
"Pembangunan ini satu kali sekitar 3 tahun untuk selamanya," kata dia.
Dikatakan, nantinya untuk jalan layang akan dibangun di wilayah Jalan Slamet Riyadi.
Sebab, wilayah tersebut sering terdampak macet bila ada acara atau kegiatan.
"Untuk anggaran pembangunan juga akan melibatkan seluruh pengusaha Solo," kata dia.
"Warga Kota Solo membangun kotanya sendiri," paparnya menekankan.
Baca juga: Partai yang Dipimpin Yusril Ihza Mahendra Dukung Anak Jokowi, Gibran Pun Bicara Masa Depan Solo
Kontroversial
Debat Calon Wali Kota Solo antara paslon Gibran Rakabuming - Teguh Prakoso dan Bagyo Wahyono - FX Supardjo diwarnai sejumlah pertanyaan menarik.
Dari salah satu pertanyaan itu, paslon Bagyo-Supardjo melontarkan keinginan yang kontroversial, bila terpilih menjadi pemimpin Kota Solo nantinya.
Baca juga: Selvi Ananda Tak Ikut Antar Gibran ke Arena Debat Pilkada, Ketua PDIP Solo FX Rudy Juga Tak Terlihat
Baca juga: Pertanyaan dan Jawaban Pertama Gibran di Debat Calon Wali Kota : Narkoba di Solo Harus Disikat!
Para paslon itu menjawab keluhan warga Solo yang belum punya rumah.
Nah, mewakili pasangan Teguh-Gibran, Teguh Prakosa menjawab rusunawa atau rumah susun sederhana sewa menjadi pilihan pas bagi warga Solo yang belum punya rumah.
"Solo itu terlalu sempit. Kalau bangun rumah datar ya tidak bisa, jadi rusunawa adalah jawabannya,"
"Ke depan kita bisa membangun lagi di wilayah Mojosongo. Rusunawa bis ajadi jawaban untuk keluhan warga yang belum punya rumah," kata Teguh.