Berita Sragen Terbaru
Kesaksian Warga Emoh Gunung Kemukus Dicap Miring : Tak Semua Jalani Prostitusi dan Cari Pesugihan
Revitalisasi obyek wisata Gunung Kemukus dilakukan guna mengubah anggapan miring yang selama ini melekat.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Revitalisasi obyek wisata Gunung Kemukus dilakukan guna mengubah anggapan miring yang selama ini melekat.
Pasalnya, kawasan wisata religi dan alam Kemukus di Dukuh Pendem, Desa Gunungsari, Kecamatan Sumberlawang itu, selama ini identik dengan praktik pesugihan dan esek-esel alias prostitusi.
Dengan demikian, praktik prostitusi diharapkana hilang.
Warga setempat, Sritati mendukung revitalisasi tersebut dan menilai bisa mengubah anggapan miring tersebut.
Baca juga: Sederet Fakta Perseteruan Sule dengan Teddy Soal Harta Gono-gini, Sule Tantang Bertemu
Baca juga: Potret Desain Penataan Gunung Kemukus Sragen : Selama Ini Dicap Jadi Tempat Esek-esek & Pesugihan
"Saya pribadi sih mendukung revitalisasi/penataaan di sini," ujar Sritati kepada TribunSolo.com, Jumat (11/12/2020).
Kala disinggung soal hubungan suami istri yang dinilai bagian dari ritual pesugihan, sambung dia, ia menampik hal tersebut.
Bahkan selama ini risih jika ada yang mengait-ngaitkan Kemukus dengan tempat esek-esek dan mencari kekayaan dengan bantuan jin.
"Itu cuma kelakuan sejumlah wisatawan, banyak kok wisatawan yang ke sini karena mau refreshing," ujarnya.
Menurutnya, wisatawan yang datang ke Kemukus rata-rata berasal dari sekitar Jawa Tengah.
"Kebanyakan sih dari Jawa Tengah," kata dia.
Maket Gunung Kemukus
Maket alias desain penataan Gunung Kemukus menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Sragen.
Lokasi yang identik sebagai wisata religi terletak di Dukuh Pendem, Desa Gunungsari, Kecamatan Sumberlawang itu, akan dipugar begitu berbeda dengan kondisi saat ini.
Hal ini seperti yang terlihat dalam desain Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Yuni Curhat Sulitnya Ubah Stigma Gunung Kemukus, yang Terkenal Jadi Tempat Pesugihan & Prostitusi
Baca juga: Penataan Gunung Kemukus, Bupati Sragen: Kearifan Lokal Tetap Lestari, Ritual Menyimpang Dihilangkan
Dalam akun resmi @ditpkp disebutkan :
Sobat, perjalanan mimin kali ini masih di Jawa Tengah. Tepatnya di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah yang dikenal dengan wisata ziarahnya di area makam Pangeran Samudro yang ramai dikunjungi pada hari-hari tertentu. Disini, @kemenpupr melalui @ditjenciptakarya dan @ditpkp akan melakukan Penataan Wisata Ziarah Gunung Kemukus untuk mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran dalam mendorong kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
.
FYI Sob, dukungan terhadap pengembangan Kawasan Wisata Gunung Kemukus ini tidak hanya bertujuan mengubah Kawasan Gunung Kemukus menjadi suatu destinasi baru wisata nasional, tetapi juga menghilangkan citra negatif yang melekat pada Kawasan Gunung Kemukus selama ini. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan Kawasan Wisata Gunung Kemukus adalah masuknya Kawasan Gunung Kemukus dalam deliniasi Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) Solo-Sangiran yang bertema sosial-budaya. Ada 3 pengembangan wisata yang akan dilakukan yaitu Pengembangan Wisata Ziarah Gunung Kemukus, Pengembangan Agrowisata, serta Pengembangan Waterfront Park.
.
Oya #sobatpkp, Penataan Kawasan Wisata Ziarah Gunung Kemukus rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat ini, loh! Pantau terus progresnya di akun ini yaa...
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com di lokasi, tanda-tanda proyek penataan besar-besaran mulai terlihat di depan pintu masuk Gunung Kemukus.
Tampak penimbunan tanah yang sedang dipersiapankan dengan dibubuhkan garis pembatas warna kuning-hitam di sepanjang kawasan tersebut.
Namun pada hari ini tidak ada seorang pekerja pun di lokasi.
Seorang warga sekitar, Sriyati menyambut baik rencana penataan Gunung Kemukus.
Terlebih selama ini ada yang membelokkan arah sehingga, dikenal menjadi lokasi pesugihan, esek-esek hingga mencari sesuatu di luar nalar.
"Kalau ditata jadi lebih baik ya kami terima-terima saja," aku dia kepada TribunSolo.com, Jumat (11/12/2020).
Menurut informasi yang beradar di kalangan warga, penataan dilakukan tahun ini, tetapi tidak tahu persis bentuknya rencananya seperti apa.
Baca juga: Praktik Prostitusi Masih Marak, Gunung Kemukus Sragen Bakal Disulap Jadi Wisata Keluarga
Baca juga: Halalbihalal Perguruan di Gunung Kemukus Ricuh, Polsek Miri Sragen Tangani Kasus Penganiayaan
"Ya katanya dibuat lebih bagus dan ditambah beberapa fasilitas," ujarnya.
Dia menambahkan, adapun tanah yang sedang dibangun untuk penataan Gunung Kemukus adalah tanah milik pemerintah.
"Yang di dekat loket masuk itu kan punya pemerintah tapi enggak tahu punya pusat atau daerah," katanya.
Yuni Akui Ada Stigma Negatif
Calon Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bertekad hanguskan stigma negatif objek wisata Gunung Kemukus.
Hal itu disampaikan saat debat publik melalui penajaman visi misi di gedung Sasana Manggala Sragen (SMS), Kamis (19/11/2020).
Ya, selama ada stigma negatif tentang objek wisata Gunung Kemukus yang berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Sebab Gunung Kemukus kemudian dikenal jadi mencari pesugihan dan lokasi prostitusi.
Baca juga: Ini 5 Janji Yuni-Suroto untuk Sragen : Tak Tanggung-tanggung 20 Persen APBD untuk Sektor Pendidikan
Baca juga: Debat Publik, Yuni-Suroto Sampaikan Penajaman Visi Misi, Tak Ada Spanduk Dukungan di Lokasi Acara
Yuni menyebut untuk mengubah stigma itu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen saja.
"Butuh bantuan dari Pemprov Jawa Tengah dan pemerintah pusat," katanya.
Menurutnya, bantuan dari pemda dan pemerintah pusat sangat diperlukan karena Gunung Kemukus masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional.
Adapun upaya yang telah dilakukan pemkab Sragen untuk mengubah citra negatif Gunung Kemukus yakni mengembangkan objek wisata itu sebagai wisata keluarga dan religi.
"Karena di sana ada makam Pangeran Samudera maka kami coba kembangkan menjadi wisata religi," ungkapnya.
Ia optimistis dapat menghapus stigma negatif Gunung Kemukus sebagai tempat mencari pesugihan dan prostitusi.
"Kami yakin Gunung Kemukus bisa jadi wisata keluarga serta wisata religi," katanya.
Selain itu, pihaknya mengajak tokoh agama setempat, baik dari Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama (NU) guna membuat citra Gunung Positif ke arah yang positif.
"Peran tokoh agama dan masyarakat juga penting untuk merubah stigma itu," paparnya. (*)