Berita Sragen Terbaru
Mengenal Sistem CMS yang Disiapkan Pemkab Sragen, Bakal Jaga Dana Desa Agar Tidak Dikorupsi
Mulai tahun depan penggunaan dana desa di Kabupaten Sragen bakal dilakukan dengan sistem daring atau online.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Mulai tahun depan penggunaan dana desa di Kabupaten Sragen bakal dilakukan dengan sistem daring atau online.
"Sudah ada sistem namanya Cash Management System (CMS) untuk alokasi dana desa (ADD)," tutur Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Rabu (16/12/2020).
Politisi dari PDIP itu menegaskan, melalui sistem CMS, belanja ADD tidak bisa lagi dilakukan secara tunai.
Baca juga: Rival Gibran Bajo Absen Rapat Pleno KPU: Bagyo Bikin Pelatihan Kerja, Suparjo Kembali Jadi Guru Las
Baca juga: Foto Tertawa di KTP-nya Viral di Media Sosial, Nadila: Mau Minta Ganti Justru Dimarahi Petugas
"Semua belanja ADD dilakukan non tunai," jelasnya.
Menurutnya, CMS dibuat untuk memagari ADD supaya tidak dikorupsi.
"Salah satu upaya kami untuk mencegah praktik korupsi," kata dia.
Harapannya, adanya CMS para kepala desa (kades) bisa memanfaatkan dana desa dengan baik dan benar.
Selain itu, Yuni menyatakan bahwa sistem keuangan desa (Siskudes) sudah siap.
Dengan demikian, mulai 1 Januari 2021 siskudes siap diterapkan di 196 desa.
"Kami pastikan Siskudes bisa digunakan pada tahun depan dan Sragen bisa menjadi daerah percontohan," ujarnya.
Sragen Zona Merah Corona
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen membagikan sebanyak 1.000 masker kepada pengendara kendaraan bermotor di alun-alun Sragen pada hari ini pukul 08.00 WIB.
Bagi-bagi masker gratis dilakukan dalam rangka memperingati hari anti korupsi sedunia (Hakordia).
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyatakan, pihaknya memberi masker kepada warga karena saat ini sedang pandemi.
Baca juga: Remaja 15 Tahun Tewas Kecelakaan, Standing Kemudian Oleng dan Jatuh di Trotoar, Tabrak Pohon
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemkot Solo Batal Jaring Pemudik di Stasiun dan Terminal, Ini Alasan Wali Kota
"Sragen pun masuk zona merah, maka harus jadi perhatian semua masyarakat," paparnya pada Rabu (16/12/2020).
Menurutnya, untuk bisa mengendalikan serta menangani pandemi ini butuh peran serta masyarakat.
"Tanpa partisipasi masyarakat tidak bisa mengendalikan pandemi ini dengan baik," tuturnya.
Terlebih saat ini kapasitas Technopark Sragen sebagai tempat isolasi bagi orang yang positif Covid-19 namun tanpa gejala sudah hampir penuh.
Sehingga dalam Harkordia ini sekaligus memberi edukasi tentang kepatuhan menerapkan protokol kesehatan.
"Yang harus selalu diingat adalah cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan hindari kerumunan," papar dia.
Pemberian masker turut dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sragen. (*)