Berita Sukoharjo Terbaru
Daftar Sebaran Setiap Kecamatan, Kasus Demam Berdarah di Sukoharjo yang Diklaim Turun Tahun Ini
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ini diklaim menurun dibandingkan tahun lalu.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ini diklaim menurun dibandingkan tahun lalu.
Dari awal tahun hingga pekan ke-50 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo mencatat ada 151 kasus DBD, dan 31 kasus dengue shock syndrome (DSS).
"Untuk jumlah yang meninggal turun, yaitu sebanyak 7 orang, sehingga totalnya 182," kata Kepala DKK Sukoharjo, Yunia Wahdiyati kepada TribunSolo.com, Kamis (17/12/2020).
Angka ini jauh lebih rendah daripada tahun lalu yang hanya 315 kasus dipekan yang sama.
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Klaim Sudah Habiskan Dana Rp 14,45 Miliar untuk Tangani Covid-19, Ini Rinciannya
Baca juga: Gejala Awal Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai: Demam Tinggi hingga Nyeri Otot
Yunia mengatakan, selama ini pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui rumah sakit dan puskesmas-puskesmas pembantu.
Selain itu juga melakukan penyelidikan epidemiologi, penanggulangan fokus di daerah terjangkit, penyediaan logistik abate dan insektisida.
"Pemantauan jentik nyamuk juga dilakukan oleh kader pemantau jentik di desa berisiko tinggi," kata dia.
"Dan membuat gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) untuk mengawasi jentik di rumah masing-masing," jelasnya.
Selain itu penggunaan teknologi tepat guna dengan pemasangan ovitap (perangkap telur nyamuk) dari barang bekas untuk mengurangi populasi nyamuk.
Pihaknya juga meminta agar masyarakat melakukan tindakan PSN dan menjaga pola hidup sehat.
Dikatakan, gejala yang dialami oleh penderita DBD diantaranya adalah demam, mual, muncul bintik-bintik merah di lengan, nyeri otot ataupun sendi, dan sakit kepala.
Dia berpesan, apabila timbul gejala DBD, diharapkan segera melakukan pemeriksaan di pelayanan kesehatan setempat supaya tidak terjadi keterlambatan penanganan.
Karena, penyakit DBD bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Pertolongan Pertama Ketika Balita Alami Demam Berdarah, Perhatikan Asupan Cairannya
Baca juga: Nestapa Terminal Ir Soekarno Klaten saat Pandemi : Aktivitas Turun 50 Persen,Jelang Libur Masih Sepi
Berikut Sebaran Kasus DBD dan DSS di Tiap Kecamatan: