Reshuffle Kabinet, Wali Kota dari PDIP FX Rudy & Risma Berpeluang Isi Posisi Mensos, Ini Prediksinya
Menurut Abdul Hakim, nama FX Rudy dan Risma memiliki keunggulan dan tingkat kepercayaan yang tinggi di mata publik.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Nama wali kota kebanggan PDIP yakni FX Hadi Rudyatmo dan Tri Rismaharini mencuat bakal menggantikan posisi Menteri Sosial (Mensos).
Mencuatnya nama Wali Kota Solo dan Surabaya itu, seiring isu reshuffle kabinet Jokowi-Ma'ruf yang dikabarkan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.
Lantas, bagaimana pendapat Pakar Psikologi Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim?
Menurut Abdul Hakim, nama FX Rudy sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo dan Tri Rismaharini atau Risma memiliki keunggulan dan tingkat kepercayaan yang tinggi di mata publik.
Baca juga: Risma Bakal Jadi Menteri Sosial: Hari Ini Sudah di Jakarta, Istana Pastikan Reshuffle Kabinet Segera
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Istana Pastikan Presiden Jokowi Segera Lakukan Perombakan
Masyarakat lanjut dia, secara psikologis mempercayai dua sosok dari daerah tersebut.
"Sekiranya menteri baru dalam kabinet ini dapat menjadi angin segar di tengah situasi ekonomi dan krisis kesehatan yang sangat buruk," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (21/12/2020).
Dirinya menyebut di antara dua nama itu, Rudy memiliki kans paling besar untuk jadi Mensos pengganti Juliari Batubara yang terseret korupsi bantuan sosial (Bandos).
"Saya kira nama Rudy lebih memiliki peluang karena kedekatan dengan Jokowi baik secara ideologis karena satu partai dan pernah bekerja bersama saat di Kota Solo," ungkapnya.
Namun dirinya mewanti-wanti, bahwasanya latar belakang agama Rudy dapat menjadi isu sensitif apabila berada di ranah nasional.
"Di Solo dengan latar belakang politik nasionalis, apapun latar belakang agamanya tidak jadi masalah, tapi kalau secara nasional itu bisa menjadi sensitif," jelasnya.
Risma Sudah di Jakarta?
Kabar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal menjadi menteri kabinet Indonesia Maju ternyata bukan isapan jempol belaka.
Informasi yang dihimpun surya.co.id, tanda-tanda Risma jadi menteri mulai tampak.
Risma yang digadang-gadang menjadi Menteri Sosial dikabarkan tengah berada di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Diperkirakan RIsma akan memenuhi panggilan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan hari ini.
Sumber internal di Pemkot Surabaya menyebut jika hari ini (22/12/2020) tidak ada kegiatan Risma di Surabaya.
Namun apakah Risma di Jakarta memenuhi panggilan Jokowi, hingga berita ini ditulis, pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya belum dapat dikonfirmasi.
Sejauh ini saat Risma dimintai komentar perihal isu namanya di bursa kursi menteri, dia memilih memberikan jawaban diplomatis.
Baca juga: Antara Risma dan Rudy, Siapa yang Layak untuk Gantikan Juliari Batubara? Begini Analisis Politiknya
Terhitung dua kali, Risma menanggapi hal itu kepada awak media.
Kali pertama saat Senin (14/12/2020) lalu. Saat itu Risma menjawab jika bakal mengikuti arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kalau pun ada tawaran untuk itu, Risma mengaku bakal istikharah terlebih dahulu.
"Ya nanti dilihat ya. Yang jelas belum, iki sopo seng ngomong," seloroh Risma saat itu.
Lalu selang dua hari berikutnya, jawaban Risma tetap sama. Risma mengatakan, dia belum berani berpikir mengenai hal tersebut.
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Istana Pastikan Presiden Jokowi Segera Lakukan Perombakan
Sebelumnya, perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju dipastikan segera dilakukan.
Hari ini, Selasa (22/12/2020) atau Rabu (23/12/2020), Presiden Jokowi diperkirakan akan memanggil nama-nama yang akan menduduki jabatan menteri Kabinet Indonesia Maju.
Kepastian ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian dikutip dari kompas.com, Selasa (22/12/2020).
Meski mengatakan segera, namun Donny Gahral tidak bisa memastikan kapan waktu pasti perombakan tersebut.
Apakah akan dilakukan sebelum pergantian tahun atau pada 2021, Donny tak menyebut secara pasti.
"Saya hanya bisa katakan segera," ujar Donny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/2/2020).
Meski demikian, Donny membenarkan jika sejumlah nama saat ini santer disebut media telah dihubungi secara intens Presiden Joko Widodo.
"Ya bisa dikatakan demikian. Tetapi kan apapun itu masih bisa terjadi. Tapi kita pulangkan sepenuhnya kepada hak prerogatif Presiden," lanjutnya.
Baca juga: Meski Anak Presiden, Gibran Tak Akan Pengaruhi Para Menteri, Bila Dilantik Jadi Wali Kota Solo Nanti
Saat ditanya lebih lanjut apakah sejumlah nama akan dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Donny kembali belum dapat memastikan.
"Kita lihat saja bisa hari ini (Selasa) bisa besok (Rabu), kita kan tidak bisa sampaikan, ada protokolnya. Bersabar saja, tunggu Pak Presiden," tegasnya.
"Yang jelas, siapapun yang nanti duduk, adalah putra-putri terbaik republik ini dan punya integritas, itu yang paling penting," tambahnya.
Selain RIsma, berikut ini sejumlah nama yang dianggap berpotensi masuk kabinet sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Senin (21/12/2020):
1. Sandiaga Uno
Nama Sandiaga Uno juga dianggap berpotensi untuk masuk kabinet.
Pria yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini dinilai realistis untuk masuk di kabinet, setelah Edhy Prabowo yang merupakan kader Gerindra tersangkut korupsi.
Meski demikian, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menganggap, Sandiaga Uno tidak cocok jika ditempatkan sebagai Menteri keluatan dan Perikanan.
"Untuk Sandi, bisa jadi karakternya tidak tepat berada di bidang kelautan dan perikanan. Itu bisa menjadi hambatan,” kata Burhanuddin seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet: Yusril , Sandiaga, AHY, Mumtaz Rais, & Risma Disebut Berpeluang Jadi Menteri
Sandi enggan memberi tanggapan soal peluang dirinya menjadi Mensos.
Hal itu disampaikan Sandi saat berkunjung ke Jawa Tengah pada 3 Desember lalu.
"Saya melihat ini adalah prerogratif Presiden," kata dia.
2. FX Hadi Rudyatmo
Kader PDIP lainnya yang disebut berpeluang masuk kabinet adalah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Mantan Wakil Wali Kota semasa Jokowi menjabat Wali Kota Solo ini dianggap cocok jadi Menteri Sosial.
Meski demikian, Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, menyatakan belum ada tawaran soal Menteri Sosial.
"Tidak ada telepon. Tidak ada yang menelepon saya," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/12/2020), seperti diberitakan Kompas.com.
Baca juga: Bukan Soal Jatah Kursi Mensos, FX Rudy Pergi ke Jakarta Temui Menteri Tito Karnavian, Ini Bahasannya
Disinggung jika mendapat tawaran itu, Rudy mengaku masih akan mempertimbangkannya.
"Pertimbangannya masih panjang. Pertimbangan masih panjang itu antara siap dan tidak," ungkap dia.
Namun, ketika ditanya pertimbangan apa yang dimaksud, Rudy menjawabnya rahasia.
"Oh, rahasia. Dan nampaknya enggaklah," tutur dia.
3. Ahmad Basarah
Politikus senior PDIP, Ahmad Basarah juga disebut layak untuk menjadi Menteri Sosial.
Namun demikian, Basarah mengatakan tidak bersedia menjadi Mensos.
Ia mengaku menolak menjadi Mensos karena sudah mendapat tugas khusus dari Megawati.
"Saya sudah ada tugas khusus dari Bu Mega dalam menjalankan fungsi-fungsi pembangunan nasional bangsa Indonesia, sehingga saya harus fokus dalam tugas-tugas tersebut," kata Basarah saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (19/12/2020).
Basarah menilai banyak kader PDIP lainnya yang cocok untuk menjadi Mensos.
"Nama-nama seperti Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Eriko Sotarduga Sitorus, Sukur Nababan dan Komarudin Watubun saya nilai sebagai figur yang potensial menjadi Mensos," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Basarah menyebut wewenang untuk mengusulkan nama calon menteri dari internal PDIP adalah hak prerogatif Megawati selaku ketua umum.
Baca juga: KPK Tetapkan Menteri Sosial Juliari Tersangka Bansos Covid-19, Diduga Terima Suap Rp 17 Miliar
4. Fadli Zon
Meski dikenal gencar melontarkan kritik kepada pemerintah, politikus senior Partai Gerindra, Fadli Zon disebut-sebut berpeluang masuk kabinet menggantikan Edhy Prabowo.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, dalam politik apapun bisa terjadi.
Namun, kepastian siapa yang akan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan secara definitif merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dalam politik apapun bisa terjadi. Kita tunggu saja apa yang terjadi ke depan," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (28/11/2020).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu tidak bisa membayangkan suatu hari nanti Fadli Zon akan menjadi seorang menteri.
Sebab, selama ini Fadli Zon dikenal sebagai politikus yang vokal mengkritik kebijakan Presiden Jokowi.
"Andai penggantinya Fadli Zon, akan ramai dunia persilatan. Tak kebayang tiap hari Fadli Zon akan puji-puji pemerintah terus," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, isu perombakan Kabinet Indonesia Maju semakin kencang berembus.
Sejak Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Menteri Sosial Juliari Batubara dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), publik terus berspekulasi tentang pengganti dua sosok ini.
Selain dua kursi tersebut, muncul prediksi bahwa Presiden Joko Widodo akan membongkar pasang beberapa kursi menteri lainnya.
Baca juga: 5 Fakta Gibran Terseret Isu Tas Bansos, Ada Perjanjian Soal Nilai Proyek yang Dirahasiakan
Spekulasi muncul bahwa reshuffle akan dilakukan pada Rabu Pon, 23 Desember 2020. Hari tersebut bertepatan dengan weton atau hari lahir Presiden Jokowi berdasarkan penanggalan masyarakat Jawa.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton merupakan hari istimewa yang bisa menjadi dasar untuk menentukan hari baik atau hari keberuntungan seseorang.
Selama enam tahun pemerintahannya, Jokowi beberapa kali merombak kabinet bertepatan dengan hari Rabu Pon.
Penulis: Yusron Naufal Putra
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tanda-tanda Risma Jadi Menteri: Hari ini Sudah di Jakarta, Istana Pastikan Reshuffle Kabinet Segera,