Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

3 Tips Agar Terhindar dari Penipuan Arisan Online Bodong, Waspada dengan Keuntungan yang Diberikan

Tawaran tersebut disampaikan pelaku dalam grup Whatsapp yang sedianya grup arisan online.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
DOK. Kredivo via KOMPAS.com
Ilustrasi uang. 

TRIBUNSOLO.COM - Hingga kini terdapat ratusan orang dari Solo Raya, Semarang, dan Surabaya menjadi korban arisan online. 

Mereka tertipu oleh sosok berinisial DM (21) warga Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Reaksi Orang Tua Pelaku Penipuan Arisan Online : Kaget, Selama Ini Anaknya Mengaku Bisnis Olshop

Sebagian korban percaya karena DM merupakan rekan SMK mereka.

Tawaran tersebut disampaikan pelaku dalam grup Whatsapp yang sedianya grup arisan online. 

Diberitakan sebelumnya, Shinta Suryaningrum (20) mengatakan, dirinya bersama sejumlah korban sempat menanyakan kepada orang tua pelaku. 

"Orang tua pelaku tidak tahu kalau anaknya membuka investasi dalam tiga hari bisa mengembalikan Rp 1,150 juta," kata Shinta kepada TribunSolo.com, Rabu (23/12/2020).

Orang tua pelaku, sambung Shinta, hanya mengetahui anaknya memiliki bisnis online shop. 

"Pelaku sempat minjam Rp 15 juta ke orang tuanya. Bilangnya untuk modal online shop," ucapnya. 

Shinta mengungkapkan, dirinya dan sejumlah korban juga sempat mengecek kos yang ditempati pelaku. 

Namun, tidak membuahkan hasil. 

"Pada cari tahu ke kosnya, tapi (pelaku) tidak ada," ungkapnya. 

Sebelum menghilang, pelaku sempat mengirimkan pesan di grup Whatsapp (WA) arisan online yang dikelolanya. 

Pelaku sempat memberitahu pencairan uang investasi tidak bisa sesuai target. Itu lantaran dirinya ada acara keluarga yang harus dihadiri. 

Pemberitahuan tersebut diampaikan pelaku di grup WA arisan online sekira 26 November 2020.

Namun gelagat tidak baik tersebut terendus salah seorang anggota dalam grup tersebut. Ia bahkan sempat memperingatkan pelaku. 

"Kemudian ada satu anggota yang tahu. Langsung chat di grup. DM jangan macam-macam," kata Shinta. 

Baca juga: 17 Orang Berebut Harta Warisan Rp693 M Diego Maradona, Kacau karena Mendiang Tak Buat Surat Warisan

Saat hari pencarian, para korban sempat berusaha menghubungi pelaku namun tak ada jawaban. 

"Sudah personal chat via WA tidak dibalas," ucap Shinta. 

Beberapa hari setelahnya, pelaku kemudian muncul dan memberikan pesan di grup WA arisan online. 

Dalam pesan tersebut, pelaku mengatakan uang yang diinvestasikan korban tidak ada di tangannya. 

Ia bahkan menyebut nama sebuah perusahaan yang disebut-sebut berada di kawasan Kabupaten Karanganyar. 

Shinta dan beberapa korban kemudian mencoba lagi menghubungi pelaku dan bertemu dengannya. 

"Sempat bertemu lalu membuat perjanjian. Dia tidak akan kabur dan bakal bertanggungjawab," kata Shinta. 

"Dia saat ini masih menunggu transferan perusahaan tempat dirinya menyimpang uang, namun sampai sekarang tidak ada kabar," tambahnya.

Baca juga: Ratusan Orang dari Solo Raya dan Surabaya Tertipu Investasi Arisan Online, Kerugian Rp 1 Miliar

Tips Agar Tidak Tertipu dalam Arisan Onlline.

Dilansir dari Sonora, Sari Insaniwati selaku perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan agar tidak tertipu oleh arisan online yang bodong

Sari menjelaskan, arisan online ini ternyata bukan arisan biasa, melainkan mirip seperti sistem peminjaman online, di mana peserta arisan sebagai investor.

Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa arisan yang kita minati bukan termasuk arisan atau investasi bodong?

Perhatikan bunga yang tinggi dan menggiurkan

Sari menjelaskan, dalam arisan online bodong ini biasanya menawarkan keuntungan yang sangat besar. Bahkan, bisa mencapai keuntungan sebanyak 10 persen setiap bulannya.

Jika dibandingkan dengan tabungan, ia hanya memiliki keuntungan sebanyak 1-2 persen per tahun, deposito keuntungannya 5-7 persen per tahun.

Sedangkan keuntungan arisan bodong ini bisa dapat keuntungan 10 persen perbulan yang berarti dalam setahun keuntungannya 120 persen.

Hal tersebut sangat tidak masuk akal, dan perlu di waspadai.

Baca juga: Cara Mengurus Balik Nama Sertifikat Tanah Warisan, Perhatikan Syarat dan Biayanya

Skema rekrutmen ponzi

Skema Ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.

Hal ini akan menjadi masalah ketika rekrutmen member baru mulai menurun maka keuntungannya juga akan menurun.

Uangnya tidak jelas kemana

Arisan bukan investasi, apabila arisan menjanjikan keuntungan yang besar, Anda perlu bertanya investasinya dalam bentuk apa? Apabila tidak dijelaskan dengan jelas maka Anda patut untuk curiga.

Sebaiknya bersikap kritis sebelum mengikuti berbagai macam arisan yang ditawarkan. Apalagi dalam arisan online ini berisi orang-orang yang tidak dikenal.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved