Berita Klaten terbaru
Nestapa Wisata di Candi Plaosan Klaten, Sudah Dihantam Pandemi, Kini Ditutup karena Staf Kena Corona
Tampak pagar candi di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan itu terpasang tulisan tutup.
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Wisatawan tidak bisa mengunjungi Candi Plaosan di Kabupaten Klaten karena ditutup akibat karyawan yang positif terpapar Covid-19.
Penutupan objek wisata tersebut diketahui sudah berlangsung sejak satu minggu terakhir guna mensterilisasi kawasan objek wisata budaya itu.
Tampak pagar candi di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan itu terpasang tulisan tutup.
Pada pos pengamanan candi itu tampak dijaga oleh petugas keamanan.
Sejumlah pengunjung yang datang ke lokasi terlihat hanya bisa melihat-lihat candi tersebut dari luar pagar dan tidak diperkenankan masuk ke area candi.
Baca juga: Tak Fokus Kuasai Motor di Tikungan Candi Cetho,2 Gadis Sukoharjo Tabrak Pagar & Masuk Jurang 5 Meter
Baca juga: Mulai Besok, Candi Sojiwan dan Candi Plaosan Klaten Bakal Dibuka, Jumlah Pengunjung Dibatasi
Seorang pengunjung, Andika (26) mengaku tidak mengetahui jika objek wisata Candi Plaosan tersebut ditutup.
Ia mengaku mengetahui wisata tersebut ditutup saat sudah sampai di lokasi objek wisata itu.
"Saya tidak tahu tutup. Rencana kesini mau ambil video sama teman-teman. Tapi karena tutup ya, terpaksa cari lokasi lain lagi," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Budaya Pariwisata dan Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho mengatakan jika penutupan objek wisata itu karena ada satu karyawan yang terinfeksi COVID-19.
"Kemarin ada karyawan yang kena COVID-19, jadi pihak TWC (taman wisata candi) minta ditutup dulu sementara untuk sterilisasi," ujarnya pada Tribun Jogja, Kamis (24/12/2020).
Sri Nugroho mengatakan, pihaknya juga telah melakukan tracing kepada semua karyawan yang bekerja di Candi Plaosan tersebut guna memastikan tak ada karyawan lainnya yang terpapar COVID-19.
"Sudah kita lakukan tracing, jadi kami ambil kebijakan jika ada yanh suhu badannya panas akan langsung kita lakukan rapid test. Kemarin sudah dilakukan dan hasilnya non reaktif semua," jelasnya.
Kemudian, Sri Nugroho belum bisa memastikan kapan objek wisata Candi Plaosan tersebut dibuka kembali, sebab pihaknya terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan pihak TWC.
"Belum tahu, kita koordinasi dulu dengan pihak TWC. Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat ini," tambahnya.
Kebijakan Pemkab