Berita Solo Terbaru
Piala Dunia Ditunda, PKL Manahan Solo Senang Karena Rencana Relokasi Ditunda, PKL: Siap Tumpengan
Penundaan turnamen Piala Dunia U-20 berimbas besar kepada para PKL di Stasion Manahan Solo. Sebab, rencana untuk merelokasi PKL di Manahan juga ditund
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Rudy mengatakan, berkaitan dengan penundaan Piala Dunia U 20 ini kebijakan soal relokasi selter Manahan Solo harus diubah lagi.
Baca juga: PKL Manahan Direlokasi Permanen: Pedagang Mengaku Keberatan, Gantungkan Nasib pada Wali Kota Baru
Menurut dia, kebijakan relokasi bisa ditunda dahulu.
"Untuk relokasi atau meliburkan pedagang kita tunda, tidak perlu sekarang," papar dia.
Rudy mengatakan, kegiatan jual beli tetap diizinkan.
Penundaan ini, menurut dia bisa digunakan untuk menata pedagang lebih baik kedepannya dengan menyediakan tempat kuliner diluar kawasan stadion Manahan.
"Bisa dijadikan satu tempat yang disitu menunjukkan wisata kuliner," papar dia.
"Jadi nanti kegiatan jual beli (di Selter Manahan) diizinkan. Karena itu salah satu penopang ekonomi Solo ya kuliner," paparnya.
Tahu dari TV
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku belum mendapatkan surat resmi soal penundaan Piala Dunia U-20.
Dia mengaku, baru tahu dari televisi, semalam.
"Saya dapat kabar taunya lihat televisi," papar dia, Jumat (25/12/2020).
Dia mengatakan, ditundanya Piala Dunia dapat memberikan kesempatan yang lebih baik untuk persiapan Indonesia.
Menurut Rudy, apabila Piala Dunia U-20 tetap digelar di tengah pandemi corona akan merugikan.
"Kalau Pandemi masih berjalan juga rugi karena tidak bisa mendatangkan supporter banyak," jelasnya.
Dia meminta masyarakat tidak perlu merasa kecewa.
Hanya perlu untuk mempersiapkan hal yang lebih baik untuk pelaksanaan di tahun 2023 nanti.
"Nanti kalau pelaksanaan Piala Dunia U 20 tahun 2023 kan tetap di Indonesia, persiapkan saja yang lebih baik," kata dia.
Nantinya, pemain untuk Piala Dunia U 20 juga bisa lebih dimatangkan dan mencari bibit terbaik. (*)