Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Ada Karamba Jaring Apung yang Tersebar di Waduk Kedung Ombo Sragen, Apa Itu? 

Ada pemandangan menarik ketika berkunjung ke Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Sragen.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Waduk Kedung Ombo yang dilihat dari sisi Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Senin (28/12/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Ada pemandangan menarik ketika berkunjung ke Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Sragen.

Di pinggiran waduk atau di tengah waduk terdapat sebuah bangunan yang mengapung. 

Bangunan itu oleh warga sekitar disebut dengan istilah karamba jaring apung. 

Pemilik karamba jaring apung biasanya adalah warga yang tinggal di sekitar waduk. 

Karamba tersebut berfungsi untuk tempat penangkaran ikan-ikan. 

Baca juga: Ternyata Pemancing Gemar ke Waduk Kedung Ombo Sragen : Berlimpah Ikan Red Devil, Nila hingga Tombro

Baca juga: Dua Jalur Alternatif ke Waduk Kedung Ombo Sragen, Bisa ke Lewat di Kawasan Gunung Kemukus

Adapun jenis ikan-ikan yang ditangkarkan yaitu tombro dan nila merah. 

Bahkan, tak jarang ada yang membuka tempat makan dengan ikan bakar sebagai menu utamanya. 

Untuk bisa menikmati ikan bakar di pinggir waduk, wisatawan bisa berkunjung ke Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. 

Selain itu, pemancing juga biasa sekadar memesan kopi atau mi instan di sana.

Kegemaran Pemancing

Waduk Kedung Ombo di Kabupaten Sragen menjadi spot favorit bagi para pemancing. 

Sebab, berbagai jenis ikan seperti red devil, nila, hingga tombro hidup di perairan waduk ini. 

Seorang pemancing, Danang mengatakan, dua kali dalam sebulan ia selalu memancing ikan di Waduk Kedung Ombo

"Ke sininya kalau pas lagi ada waktu luang," katanya kepada Tribunsolo.com, Senin (28/12/2020). 

Baca juga: Dua Jalur Alternatif ke Waduk Kedung Ombo Sragen, Bisa ke Lewat di Kawasan Gunung Kemukus

Baca juga: Mengenal Kedung Ombo : Waduk Terbesar di Indonesia, Penampung Air hingga Dikenal Jadi Lokasi Wisata

Ia sengaja memilih tempat tersebut karena banyak ikannya dan tidak dipungut biaya sama sekali. 

"Dapat ikan pun, saya enggak perlu bayar karena gratis," jelasnya. 

Dia datang bersama teman-temannya sejak pagi tadi. 

Untuk hasil ikan yang ia dapat tidak terlalu banyak. 

"Baru dapat ikan red devil empat ekor," jelas dia.

"Ada yang besar dan kecil," katanya.

Jalur ke Waduk Kedung Ombo

Bagi warga yang gemar memancing, barangkali bisa mengunjungi ke Waduk Kedung Ombo

Jarak antara Sragen Kota dengan Waduk Kedung Ombo yang berada di Kecamatan Sumberlawang, sekitar 42 kilometer. 

Butuh waktu kurang lebih 1 jam 17 menit untuk bisa sampai ke sana. 

Dari alun-alun Sragen bisa berjalan ke arah barat hingga pertigaan Kecamatan Sidoharjo. 

Kemudian, belok kanan, ambil jalan ke arah Kecamatan Gemolong. 

Baca juga: Mengenal Kedung Ombo : Waduk Terbesar di Indonesia, Penampung Air hingga Dikenal Jadi Lokasi Wisata

Baca juga: Potret Tukang Bangunan Asal Wonogiri yang Lagunya Waduk Baran Ninggal Tatu Di-cover Happy Asmara

Ikuti saja jalan tersebut hingga sampai di Kecamatan Sumberlawang. 

Nah, untuk bisa menuju ke sana, ada dua pilihan tempat yaitu di Desa Gilirejo, Miri atau Desa Ngargotirto, Sumberlawang. 

Jika ingin memilih ke arah Desa Gilirejo, lebih cepat lewat Gunung Kemukus. 

Namun setelah beberapa kilometer dari Gunung Kemukus, akses jalannya naik turun dan banyak aspal berlubang. 

Pengemudi roda empat ataupun roda dua harus ekstra hati-hati. 

Pasalnya, kanan kirinya jurang. 

Sejarah Waduk

Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk terbesar yang ada di Indonesia. 

Waduk ini terletak di tiga kabupaten sekaligus yakni Boyolali, Sragen, dan Grobogan. 

Untuk sisi waduk yang berada di Bumi Sukowati, masuk Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.

Sumber utama air di Waduk Kedung Ombo berasal dari pertemuan tiga sungai antara lain Sungai Uter, Sungai Kombo, dan Sungai Banjaran. 

Baca juga: Nestapa Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam : Tak Bisa Renang Tapi Nekat Mandi di Kedung Brumbung Sragen

Baca juga: Pembangunan Waduk Jlantah Terkendala Alih Lahan TKD, Kades Karangsari: Masih Dicari Penggantinya

Adapun waduk ini dibangun pada 1985 silam. 

Saat itu pemerintah pusat ingin membangun waduk baru di Provinsi Jawa Tengah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkekuatan 22,5 Megawatt (MW). 

Tujuannya untuk bisa mengairi 70 hektare sawah di sekitarnya. 

Dana pembangunan waduk bersumber dari tiga unsur seperti Bank Dunia sebesar 156 juta US Dollar, 25,2 juta US Dollar dari Bank Exim Jepang, dan APBN. 

Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan waduk, tepatnya pada 1989 lalu. 

Waduk sendiri mulai dialiri air pada 14 Januari 1989. 

Luas Waduk Kedung Ombo mencapai 6.576 hektare, rinciannya untuk wilayah perairan 2.830 hektare, lahan daratan 3.746 hektare. 

Setidaknya ada 37 desa, tujuh kecamatan di tiga kabupaten tersebut yang harus rela ditenggelamkan supaya pembangunan waduk terwujud. 

Sebanyak 5.628 keluarga kehilangan tempat tinggalnya akibat pembangunan waduk ini. 

Pada 18 Mei 1981, Presiden Soeharto meresmikan Waduk Kedung Ombo. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved