Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

WHO Ingatkan Dunia, Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir, Masih Ada Potensi Pandemi Lain Usai Corona

Diketahui, virus corona Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada awal Desember 2019.

Editor: Hanang Yuwono
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. 

TRIBUNSOLO.COM - Pandemi virus corona sampai sekarang masih terjadi di berbagai negara.

Bahkan ada yang mengalami kenaikan level pada jumlah pasien aktif Covid-19.

Ya, Covid-19 telah menjadi jenis baru penyebab penyakit yang berlangsung selama kurang lebih satu tahun.

Baca juga: GeNose Dapat Izin Edar Kemenkes, Tes Covid Cukup Pakai Embusan Nafas dan Bayar Rp 25 Ribu

Baca juga: Kisah Nenek 96 Tahun di Spanyol, Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19 di Negaranya

Diketahui, virus corona Covid-19 pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada awal Desember 2019.

Kini, wabah virus corona telah merebak ke ratusan negara di seluruh dunia.

Data John Hopkins University per Minggu (27/12/2020) pukul 11:22 WIB menunjukkan, ada 80.331.940 kasus Covid-19 terkonfirmasi di 191 negara.

Dari angka tersebut, 1.757.371 orang meninggal dunia dan 45.388.233 orang dinyatakan sembuh.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Instagram/drtedros)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperingatkan, krisis virus corona Covid-19 tidak akan menjadi pandemi terakhir yang terjadi di muka Bumi.

Sementara, upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan manusia juga ikut terancam jika perubahan iklim tidak ditangani dan kesejahteraan binatang atau kehidupan liar tidak diperhatikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pesan video untuk International Day of Epidemic Preparedness (Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional) pada Minggu (27/12/2020).

Dikutip TribunTernate.com dari laman Channel News Asia, Tedros juga mengecam siklus 'rabun jauh berbahaya'.

Siklus yang dimaksud itu mengacu pada kucuran dana yang besar dalam menangani wabah, tetapi tidak melakukan persiapan apa-apa untuk menghadapi wabah penyakit selanjutnya.

Direktur Jenderal WHO juga mengatakan ini adalah saatnya untuk belajar dari pandemi Covid-19.

"Dalam waktu yang terlalu lama, dunia ini terjerat siklus panik dan abai," kata Tedros.

"Kita mengucurkan banyak dana pada suatu wabah, dan ketika wabah itu berakhir, kita langsung lupa dan tidak melakukan apa-apa untuk berjaga-jaga dalam menghadapi wabah selanjutnya. Ini adalah cara pandang yang dangkal dan berbahaya, dan sulit dipahami," katanya.

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved