Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Terungkap, Ini Motif Teror Cairan Lem ke 7 Pesepeda Perempuan di Yogya:Sakit Hati Ditinggal Pacarnya

Polisi akhirnya berhasil mengungkap teror kepada pesepeda perempuan di wilayah Sleman yang terjadi sejak Oktober 2020.

Editor: Ilham Oktafian
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Pelaku penyemprot perempuan yang sedang bersepeda dengan cairan lem, J (37) Warga Temanggung, Jawa Tengah saat di Mapolres Sleman. 

TRIBUNSOLO.COM - Polisi akhirnya berhasil mengungkap teror kepada pesepeda perempuan di wilayah Sleman yang terjadi sejak Oktober 2020.

Awalnya para korban mengira mereka disiram dengan air keras. Namun dari hasil pemeriksaan polisi, cairan yang mengenai para korban adalah cairn lem merk Dextone.

Polisi pun berhasil mengamankan pelaku penyemprotan lem G yakni J (37) warga Temanggung pada Minggu (27/12/2020) di sekitar Lapangan Denggung, Sleman.

Baca juga: Soal Vila di Semarang yang Jadi Pusat Latihan Teroris JI, Ketua RW Sebut Selama Ini Sepi

Ia mengaku telah tujuh kali melakukan aksi penyemprotan lem G kepada pesepeda perempuan.

Aksi pertama ia lakukan di Jalan Palagan Ngaglik, Sleman pada 29 Oktober 20200.

Baca juga: Antisipasi Terorisme, Polisi Gandeng Jogo Tonggo, Ada yang Mencurigakan Agar Segera Melapor

Lalu di Jalan Magelang, Sleman tanggal 8 November 2020; Jalan Parasamya Tridadi, Sleman tanggal 30 November 2020 dan Jalan Gito Gati Sleman pada 24 Desember 2020.

Dan terakhir pelaku melakukan aksinya di Jalan Damai, Ngaglik, Sleman pada 25 Desember 2020.

Salah satu korban dari J adalah Putri seorang Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Budi Wignyosukarto

Patah hati, incar perempuan mirip pujaan hatinnya.

Saat jumpa pers di Mapolres Sleman pada Senin (28/12/2020), J mengaku melakukan aksinya karena sakit hati kepada teman perempuannya.

Baca juga: Seorang Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Rumahnya, Pintu Rumah Korban Terbuka

Ia bercerita sempat dekat dengan perempuan idamannya. Namun ternyata pujaan hatinya tersebut menghilang tanpa kabar.

Menurut J, teman perempuannya itu senang bersepeda pada pagi hari saat akan bekerja. Karena itu, J kerap menunggu di rute yang biasa dilewati perempuan idamannya tersebut.

Jika ia melihat pesepeda perempuan yang memiliki fisik yang sama dengan pujaan hatinya, J langsung menyemprotkan cairan lem G yang ia bawa.

Baca juga: Tak Terima Kakak Perempuannya Sering Diajak Pergi, Pemuda Ini Nekat Bacok Tetangga hingga Luka Berat

"Bisa dikatakan sakit hati, kadang-kadang muncul dari hati itu terdorong kok seperti orang yang saya kenal, walaupun orang itu beda."

"Saya sadar salah, telah meresahkan para pegowes terutama, tapi tidak ada niatan untuk menyiksa atau menyakiti siapapun," katanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved