Berita Solo Terbaru
Syarat untuk Ikut Kuliah Tatap Muka di UNS Solo Mulai Januari 2021, Harus Ada Izin Orang Tua
SKB itu tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengatakan sebanyak 3 orang masuk dalam kontak dekat pasien.
"Saya minta melakukan tracing terhadap keluarga. Dua anak dan istrinya saja," kata Jamal kepada TribunSolo.com, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Selewengkan Dana Covid-19, Pengamat Hukum UNS Sebut Juliari P Batubara Bisa Dihukum Mati
Itu lantaran sebelum menghembuskan napas terakhir, pasien sudah tidak mengajar secara tatap muka.
Proses mengajar dilakukan secara daring atau online mengingat masih pandemi Covid-19.
"Lama di rumah karena kuliah daring dan jarang ke kampus," tutur Jamal.
Kebijakan lockdown juga tidak diambil UNS Solo pasca meninggalnya pasien pada 27 Desember 2020.
Tidak diterapkannya lockdown karena mempertimbangkan sejumlah faktor.
"Kita lockdown mempertimbangkan aspek-aspek, misalnya berapa hari dia kontak dengan teman-teman di kantor," terang Jamal.
Siapkan 27 Pendonor
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendata civitas akademika yang sembuh dari Covid-19 selama terjadinya pandemi ini.
Pendataan dilakukan bebarengan dengan gelaran donor darah plasma bertema 'UNS Peduli Covid - Selamatkan Sesama'.
Donor darah tersebut digelar atas kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Selasa (29/12/2020).
Adapun civitas akademika UNS Solo yang sembuh dari Covid-19 sebagai calon pendonor plasma convalescent.
Baca juga: Wali Kota FX Rudy Siap Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama di Solo : Bayar Sendiri Tidak Apa-apa
Baca juga: BREAKING NEWS : UNS Solo Berduka Lagi, Dosen Fakultas Budaya Meninggal Akibat Terpapar Covid-19
Itu dilakukan untuk membantu pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengatakan pendonor plasma convalescent sangat dibutuhkan untuk menolong pasien yang terkena Covid-19.