Berita Sukoharjo Terbaru
Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Tembus Rp 80 Ribu per Kg, Pemkab Sukoharjo Sebut Siklus Tahunan
Seusai libur natal dan tahun baru (nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukoharjo masih meroket.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seusai libur natal dan tahun baru (nataru), sejumlah harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sukoharjo masih meroket.
Dari pantauan TribunSolo.com di Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, harga cabai masih terus naik sejak libur nataru.
Menurut pedagang sembako Pasar Ir. Soekarno Suratmi, hingga hari ini, harga cabai keriting merah Rp 60 ribu per kilogram, dari harga normal Rp 50 ribu per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Naik 100 Persen di Klaten, Pedagang Sebut Cuaca, Pemkab Minta Warga Tanam Sendiri
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Solo Melejit Capai Rp 70 Ribu per Kg, Setara dengan Harga 1 Kg Cumi-cumi
Sedangkan harga cabe rawit tembus Rp 80 ribu per kilogram, dari harga normal Rp 50 per kilogram.
"Naiknya menjelang malam tahun baru itu, hingga saat ini belum turun lagi," kata dia, Senin (4/1/2021).
Selain itu, harga sayuran seperti wortel dan kobis juga mengalami kenaikan.
Suratmi mengatakan, kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini tidak diimbangi dengan jumlah konsumen saat libur nataru.
"Penjualannya dibandingkan tahun lalu beda. Tahun ini kan pandemi, tidak boleh ada kegiatan," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi (Disdagkop) UKM Sukoharjo, Sutarmo mengatakan, kenaikan harga cabai ini karena siklus tahunan.
Sebab, stok cabai saat musim penghujan ini berkurang, dan permintaan pasar yang cukup tinggi.
"Kalau kenaikan (cabai) ini karena musim hujan, sehingga minim pasokan. Ini tidak lama, kalau cuaca sudah bagus, pasokan sudah normal, harga akan normal lagi," ucapnya.
Sutarmo meminta kepada masyarakat agar bisa menanam tanaman seperti cabai sendiri.
Bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti dengan hidroponik, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. (*)