Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Abu Bakar Baasyir Bebas

Tak Ada Pengamanan saat Abu Bakar Ba'asyir Pulang ke Solo, Polisi : Tapi Ada Operasi Satgas Covid-19

Polres Sukoharjo maupun Kodim 0726/Sukoharjo tidak melakukan pengamanan khusus saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunnews
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir segera bebas dari Lapas Gunung Sinudr, Bogor, Jawa Barat, 8 Januari 2021. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Polres Sukoharjo maupun Kodim 0726/Sukoharjo tidak melakukan pengamanan khusus saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.

Sebab, saat rapat koordinasi yang dilakukan Forkopimda Sukoharjo dan perwakilan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, disepakati tidak ada acara maupun kerumunan.

"Nggak ada pengamanan, hhanya ada pemantauan dari Satgas Covid-19 saja," kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas seusai rakor, Rabu (6/1/2020).

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas, Bupati Sukoharjo Ultimatum Jangan Ada Kerumunan, Demi Hindari Klaster

Baca juga: Keluarga Beberkan Kegiatan Abu Bakar Baasyir Pasca Bebas: Bakal Berdakwah, Namun Utamakan Kesehatan

Dia menuturkan, Satgas Covid-19 akan melakukan operasi yustisi saat kepulangan Ba'asyir di Ponpes Al-Mukmin Ngruki.

Sebab, Abu Bakar Ba'asyir merupakan tokoh, sehingga pihaknya akan menggelar operasi yustisi jika ada kerumunan yang dilakukan simpatisan Ba'asyir.

"Kami tidak bergerak sendiri, karena Satgas Covid-19 itu terdiri dari dinas kesehatan, Satpol PP, TNI, Polri, dan unsur lainnya," ucapnya.

"Tadi disepakati kalau ada kerumunan akan kita labrak," imbuhnya menekankan.

Pihak ponpes sendiri juga sudah mengimbau kepada masyarakat agar tidak usah mendatangi ponpes saat kepulangan Ba'asyir.

Kapolres imbau agar seluruh simpatisan, tidak melakukan kegiatan baik di jalan maupun di lokasi Ponpes yang meminculkan kerumunan.

Sebab, Kabupaten Sukoharjo masih berada di zona merah Covid-19, dan dikhawatirkan akan menjadikan klaster baru.

"Jika ada kerumunan, kami akan bertindak tegas mulai persuasif dan terakhir penegakan hukum," jelasnya.

Baca juga: Pulang ke Sukoharjo, Abu Bakar Baasyir Bakal Tempuh Jalur Darat, Dikawal Densus 88

Baca juga: Bakal Hirup Udara Bebas, Abu Bakar Baasyir Dijemput 3 Orang, Termasuk Puteranya Ustaz Iim

Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan menambahkan, operasi yustisi ini nanti tidak hanya digelar di lingkungan ponpes saja.

"Tiap kecamatan kita sudah lakukan rutin (operasi yustisi)," ucapnya.

"Tapi mungkin ada simpatisan yang euforia menyambut tokoh idola (ABB), mau tidak mau karena pribadi masing-masing, kita antisipasi. Kalau ada kerumunan kita operasi," tandasnya.

Rakor Bersama Ponpes Ngruki

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bersama perwakilan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki menggelar rapat koordinasi (rakor), Rabu (6/1/2021).

Rakor ini digelar jelang bebasnya terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir yang merupakan pendiri Ponpes Al Mukmin Ngruki di Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada Jumat (8/1/2021) besok.

Rakor dipimpin langsung oleh Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, yang dihadiri Kapolres Sukoharjo, Dandim 0726/Sukoharjo, Kepala Satpol PP Sukoharjo, PJ Sekda Sukoharjo, dan perwakolan Ponpes Al-mukmin.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya seusai rapat koordinasi terkait pengamanan wilayah atas kepulangan Abu Bakar Ba'asir di kantor dinas Bupati Sukoharjo, Rabu (6/1/2021).
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya seusai rapat koordinasi terkait pengamanan wilayah atas kepulangan Abu Bakar Ba'asir di kantor dinas Bupati Sukoharjo, Rabu (6/1/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Baca juga: Sederet Fakta Rencana Kepulangan Abu Bakar Baasyir: Dikawal Densus 88

Baca juga: Pengurus Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Sambut Kepulangan Abu Bakar Baasyir: Rindu Sekali

Menurut Wardoyo, hasil rakor tersebut menyepakati tak adanya kerumunan saat kepulangan Ba'asyir nanti.

"Kami dan pihak Ponpes menyepakati, nanti mereka (pihak ponpes) tidak menghadirkan simpatisan," ucapnya.

"Pada prinsipnya tidak ada kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan," imbuhnya menekankan.

Hal ini menurut dia, disebabkan karena Sukoharjo masih berada di zona merah Covid-19.

Termasuk untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus Covid-19 karena timbulnya klaster akibat penyambutan berlebihan. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihak ponpes akan membuat pengamanan swakarya sendiri untuk memecah kerumunan di area ponpes.

"Dari jarak 1 kilometer, sudah diamankan ada 20 titik untuk mencegah kerumunan," ucapnya.

Dia berharap, pengamanan swakarya yang dibuat ponpes tidak bertentangan dengan keamanan yang dibuat TNI/Polri.

"Saya harakan nanti semua pihak bisa patuh, dan tak terjadi kerumunan," imbuhnya.

Janji Tak Berkerumun

Keluarga menegaskan tidak menggelar acara penyambutan besar-besaran atas kepulangam Abu Bakar Ba'asyir.

Termasuk, Ponpes Al-Mukmin Ngruki di Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo

Rencananya Ba'asyir itu akan bebas pada Jumat (8/1/2021) mendatang, setelah menghabiskan masa tahanannnya selama 15 tahun karena kasus terorisme.

Spanduk Abu Bakar Ba'asyir yang dipasang di sejumlah titik masuk Ponpes Al-Mukmin Ngruki di kawasan permukiman Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (23/1/2019). 
Spanduk Abu Bakar Ba'asyir yang dipasang di sejumlah titik masuk Ponpes Al-Mukmin Ngruki di kawasan permukiman Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (23/1/2019).  (TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim, menekankan, tidak upacara penyambutan saat kedatangan Ba'asyir di rumahnya nanti.

"Kita tidak ada acara apa-apa, karena saat ini masih pandemi Covid-19, kita tidak mau nanti jadi klaster," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (4/1/2020).

Iim menekankan, pihaknya akan melakukan protokol kesehatan ketat saat kepulangan Ba'asyir.

Dikatakan, tamu yang menjenguk akan dibatasi, dan harus mendaftar terlebih dahulu yang akan diatur oleh pihak pondok.

"Mungkin kita akan batasi waktunya juga, tentu tidak sepanjang waktu beliau akan bisa menerima tamu, karena ini bentuk penjagaan kita lah," ucapnya.

Baca juga: Beberkan Kondisi Abu Bakar Baasyir Jelang Bebas, Keluarga : Kondisinya Sehat, Sehatnya Orang Tua

Baca juga: 4 Hari Lagi Abu Bakar Baasyir Bebas Murni, Keluarga : Rapat Internal, Akan Pulang ke Ponpes Ngruki

Sementara untuk acara pengajian, Iim masih akan melihat kondisi ayahnya terlebih dahulu.

Pasalnya Ba'asyir yang saat ini berusia 83 tahun, sehingga kondisinya sudah sangat terbatas.

"Gak ada rencana mengisi pengajian, kondisi sudah cukup lemah, sudah sangat terbatas. Sudah berbeda dengan dulu," paparnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar mendoakan ayahnya dari rumah saja.

Sebab, dia tidak ingin kepulangan Ba'asyir nanti akan menimbulkan kerumunan yang berpotensi pada penularan Covid-19.

"Kami minta mendoakan saja dari rumah, mudah-mudahan berjalan lancar semua," tandasnya.

Kondisi Terkini Ba'asyir

Empat hari lagi masa tahanan terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan berakhir.

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim menungkapkan, kondisi terbaru ayahandanya menjelang bebas murni dan bisa menghirup udara bebas.

"Kondisinya sehat, sehatnya orang tua," kata dia yang kini mengganti ayahandanya mengelola Ponpes Al-Mukmin Ngruki di Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Bebas 8 Januari 2021, Besok Keluarga di Ponpes Ngruki Bertolak ke Jakarta Jemput Abu Bakar Baasyir

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Bebas 8 Januari 2020, Ini Jawaban Keluarga di Ponpes Ngruki Sukoharjo

"Kalau dibilang sehat ya tidak sehat, tapi kalau dibilang sakit tidak dirawat," imbuhnya.

Ya, dalam umurnya yang sudah 83 tahun, kondisi kesehatan Ba'asyir tidak seprima dulu.

Ditambah, Ba'asyir sudah 15 tahun menghabiskan waktunya di dalam jeruji besi.

"Orang dengan usia 83 tahun di penjara, orang di rumah saja sakit-sakitan diusia segitu," jelasnya.

Kendati demikian, kondisi kesehatan Ba'asyir selalu dipantu oleh tim medis Mer-C dan lapas.

Pihaknya selalu berharap dan berupaya agar Ba'asyir bisa dibebaskan, karena kondisi Ba'asyir sendiri dianggap tak layak dipenjara.

"Selama ini kami sudah minta agar ustaz dibebaskan saja karena sudah sepuh dan tidak layak menjalani masa tahanan di penjara. Berat bagi beliau," kata dia.

"2017 lalu, kami bersama penasihat sudah mengajukan permohonan pembebasan, dan melihat sisi kemanusiaan supaya beliau bisa di rumah. Entah tahanan rumah atau bagaimana, yang penting bisa bersama keluarga," jelasnya.

Jemput ke Jakarta

Keluarga besar Abu Bakar Ba'asyir di Ponpes Ngruki Sukoharjo direncanakan berangkat ke Jakarta pada Selasa (5/1/2021) pagi.

Adapun keberangkatan setelah keluarga mendapatkan kabar Abu Bakar Ba'asyir bakal menghirup udara alias bebas murni pada Jumat (8/1/2021) mendatang.

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim mengaku, keluarga bersiap-siap bertolak dari Sukoharjo ke Jakarta besok.

Abu Bakar Ba'asyir
Abu Bakar Ba'asyir (KOMPAS.com/AGUS SUSANTO)

Baca juga: 4 Hari Lagi Abu Bakar Baasyir Bebas Murni, Keluarga : Rapat Internal, Akan Pulang ke Ponpes Ngruki

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Jumat (8/1/2021), Pihak Lapas Bakal Berkoordinasi dengan Keluarga

"Rencananya besok pagi kita berangkat," kata dia yang mengganti ayahandanya mengelola Ponpes Al-Mukmin Ngruki di Dukuh Ngruki RT 04 RW 17, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Senin (4/1/2021).

Dikatakan Iim, pihak keluarga dan pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki telah merapatkan penjemputan Ba'asyir guna mengantisipasi adanya kerumunan di tengah pandemi.

"Saat penjemputan hanya mobil saja dari pihak keluarga, tidak banyak orang," jelasnya.

Adapun pemulangan Ba'asyir ke Ponpes Al Mukmin Ngruki menurut Iim direncanakan menggunakan kendaraan, tidak dengan pesawat atau kereta api.

"Kita belum bisa memastikan, jam berapa kita berangkat dari Lapas ke rumah, karena nanti pasti ada administrasi yang harus diselesaikan terlebih dahulu," ungkap dia.

Dia memastikan, ayahandanya akan langsung dibawa pulang ke rumah di Ponpes Ngruki.

"Tapi itu baru rencana, kita lihat dulu kondisinya nanti, jika di tengah perjalanan kondisi Ustadz Abu drop, ya kita ke rumah sakit dulu," paparnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, sementara ini kepulangan Ba'asyir sampai hari ini terus di koordinasikan dengan pihak terkait dan tim kesehatan.

"Untuk pengawalan kita belum tahu tapi biasa kalau terpidana teroris bebas, akan dikawal Densus 88 Antiteror," ungkap dia.

Baca juga: Antisipasi Kegaduhan, Ikatan Alumni Ponpes Ngruki Batasi Orang yang Menjemput Abu Bakar Baasyir

Baca juga: Bakal Pulang ke Sukoharjo, Ikatan Alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki Siap Sambut Abu Bakar Baasyir

Langsung Pulang ke Ngruki

Keluarga besar di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo mempersiapkan kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.

Meskipun hingga detik ini, keluarga mengaku belum menerima surat resmi pembebasan Abu Bakar Ba'asyir dari Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim menerangkan, meskipun belum mendapatkan kabar resmi, keluarga bersyukur atas kabar tersebut.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Bebas Murni Jumat (8/1/2021), Pihak Lapas Bakal Berkoordinasi dengan Keluarga

Baca juga: Beredar Kabar Abu Bakar Baasyir Bebas 8 Januari 2021, Keluarga di Ngruki Belum Dapat Kabar Resmi

Menurut Iim, kabar bebasnya ayahandanya baru ia dengar dari tim pengacara saja.

"Saya sendiri belum mendapatkan kabar resmi, tapi memang sudah rapat dengan pihak pondok," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (4/1/2020).

Iim mengaku, terkait koordinasi dengan lapas, dia belum diberitahu oleh tim pengacaranya.

Rencananya, keluarga akan memulangkannya ke Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola ponpes untuk persiapan.

"Kalau bebas nanti, akan pulang ke Ngruki," ujar dia.

Bebas 8 Januari

Perkembangan terbaru kasus terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir.

Abu Bakar Ba'asyir akan dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (8/1/2021) mendatang.

Baca juga: Beredar Kabar Abu Bakar Baasyir Bebas 8 Januari 2021, Keluarga di Ngruki Belum Dapat Kabar Resmi

Baca juga: Antisipasi Kegaduhan, Ikatan Alumni Ponpes Ngruki Batasi Orang yang Menjemput Abu Bakar Baasyir

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan, Ba'asyir akan bebas karena masa pidananya selama 15 tahun telah usai.

"Yang bersangkutan akan dibebaskan pada 8 Januari 2020 sesuai dengan tanggal ekspirasi atau berakhirnya masa pidana," kata Rika, Senin (4/1/2021).

Rika menuturkan, dalam pembebasan Ba'asyir nanti, Ditjen Pemasyarakatan akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Detasemen Khusus 88 Antiteror.

"Dan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak-pihak terkait," ujar Rika.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Imam Suyudi menyebut Ba'asyir mendapat total remisi sebanyak 55 bulan.

"Beliau hukumannya 15 tahun setelah mendapat remisi sebanyak 55 bulan, yaitu remisi umum, dasaswarsa, khusus, Idul Fitri dan remisi sakit," kata Imam, dikutip dari Tribunnews.com.

Diketahui, Ba'asyir divonis 15 tahun hukuman penjara oleh Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011. Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.

Ba'asyir, yang merupakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng itu, terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Keluarga di Ngruki Sebelumnya Mengaku Belum Dapat Info

Abu Bakar Ba'asyir (AAB) dikabarkan bebas pada 8 Januari 2020 mendatang sebelumnya sudah mencuat di sejumlah kalangan.

Adapun kabar terpidana kasus terorisme itu bebas ditanggapi keluarga besarnya di Ponpes Al Mukmin Ngruki di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim atau biasa akrab dipanggil Ustaz Iim mengatakan, pihak keluarga telah mendengar informasi tersebut.

"Ya, ramai di media sosial seperti demikian," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/12/2020).

Baca juga: Reaksi FPI Solo, Setelah Mahfud MD Umumkan Pemerintah Larang Semua Kegiatan FPI

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Diopname di RSCM, Keluarga Sebut Dapat Pengawalan Ketat dari Densus 88

Meski ramai akan isu dibebaskannya Abu Bakar Ba'asyir, namun pihak kelurga belum mendapatkan informasi secara resmi dari pemerintah.

"Kami belum mendapatkan informasi secara resminya. Untuk kepastian hukum, bisa ke penasehat hukum," ucapnya. 

Penasihat hukum ABB, Achmad Mihdan membenarkan kabar pembebasan ABB pada awal tahun depan. 

"Iya, karena masa tahanan ustadz Abu sudah habis," ucapnya. 

Ia mengatakan, pada pembebasan AAB ini berbeda dengan pembebas yang sempat berhembus pada tahun 2019 lalu. 

Pada Januari 2019 lalu, ABB sempat akan dibebaskan oleh pemerintah setelah mendapatkan program asimilasi.

Namun rencana pembebasan ABB urung terjadi, karena Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan saat itu, Wiranto mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan, pembebasan Ba'asyir membutuhkan pertimbangan dari sejumlah aspek terlebih dahulu.

"Kalau ini bukan karena program asimilasi dan sebagainya, memang murni masa tahanannya sudah habis," ucapnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Jumat, Abu Bakar Ba'asyir Bebas Murni

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved