Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

UPDATE Kerusuhan Massa Pendukung Donald Trump di Gedung Capitol AS, 4 Orang Dilaporkan Tewas

Polisi menyebut empat orang tewas dalam kerusuhan massa pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu gedung Capitol.

Editor: Hanang Yuwono
Tangkap Layar Video The Wall Street Journal
Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021). 

TRIBUNSOLO.COM, WASHINGTON — Laporan terbaru datang dari Kepolisian Amerika Serikat (AS) terkait aksi demo para pendukung Donald Trump.

Polisi menyebut empat orang tewas dalam kerusuhan massa pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu gedung Capitol.

Empat orang yang meninggal termasuk seorang wanita yang tertembak, serta satu wanita lain dan dua pria yang meninggal karena "keadaan darurat medis."

Baca juga: Amerika Serikat Rusuh Lagi, Pendukung Donald Trump Ngamuk Tak Terima Kekalahan, Satu Wanita Tewas

Baca juga: Sudah Kalah Pilpres AS, Trump Dikabarkan Akan Diceraikan Melania

Hal itu disampaikan Kepala Polisi Washington, D.C, Robert Contee, dalam konferensi pers Rabu (6/1/2021) malam waktu setempat seperti dilansir Reuters dan CNBC, Kamis (7/1/2021).

Gas air mata dilepaskan ke kerumunan demonstran ketika bentrokan pecah dengan polisi di gedung Capitol .

Aksi unjuk rasa untuk mendesak DPR dan Senat membatalkan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden.

DPR dan senat sedang bersidang untuk memberikan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS, di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021.

Polisi anti huru hara mendorong kembali kerumunan pendukung Presiden AS Donald Trump setelah mereka menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden, yang memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba kudeta.
Polisi anti huru hara mendorong kembali kerumunan pendukung Presiden AS Donald Trump setelah mereka menyerbu gedung Capitol pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Pendukung Donald Trump menyerbu sesi Kongres untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden, yang memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba kudeta. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Kepala kepolisian mengatakan divisi urusan internal sedang menyelidiki kasus penembakan itu.

Contee mengatakan mereka masih menentukan rincian pasti dari tiga kematian lainnya.

“Setidaknya empat belas polisi mengalami luka-luka dengan beberapa masih di dirawat di rumah sakit,” kata Contee.

“ Satu petugas mengalami luka serius karena ditarik ke kerumunan di mana ia diserang,” tambahnya.

"Ini adalah insiden tragis dan saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman korban," kata Contee.

Kerusuhan terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, antara massa pendukung Presiden Donald Trump dengan aparat.

Awalnya diberitakan seorang wanita tewas tertembak di bagian dada di Rabu sore waktu setempat (6/1/2020), dalam upaya mereka menghalangi kemenangan Joe Biden.

 Sumber dari penegak hukum mengungkapkan, wanita itu tewas beberapa jam kemudian. Tak diketahui siapa yang menembaknya.

Pengunjuk rasa pro-Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Massa pro-Trump menyerbu Capitol, memecahkan jendela dan bentrok dengan petugas polisi.
Pengunjuk rasa pro-Trump berkumpul di depan Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 di Washington, DC. Massa pro-Trump menyerbu Capitol, memecahkan jendela dan bentrok dengan petugas polisi. (JON CHERRY / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)
Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved