Penanganan Covid
Viral Vaksin Covid-19 Disebut Dapat Memperbesar Ukuran Kelamin, Fakta atau Hoax?
Sempat diisukan bahwa vaksin Covid 19 memiliki efek samping terhadap ukuran alat kelamin, beigini pendapat ahli patologi klinis
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jagad media sosial tengah dihebohkan dengan kabar terkait efek samping vaksin covid-19.
Dalam unggahan yang viral di twitter itu, disebutkan jika vaksin covid-19 dapat memberbesar ukuran kelamin pria atau penis.
Baca juga: Jumat Besok, MUI Bakal Gelar Sidang Pleno Bahas Fatwa Halal Vaksin Covid-19
Baca juga: Siapkan Dana Besar, Sri Mulyani Sebut Anggaran untuk Vaksin Gratis Aman
Ditulis juga efek sampingnya mampu memperpanjang ukuran penis hingga sekitar 5-7 cm.
Sontak kabar tersebut langsung memancing reaksi yang beragam.
Menanggapi hal tersebut menurut Ahli Patologi Klinis sekaligus Wakil Direktur RS UNS Tonang Dwi Ardyanto kabar tersebut tidak benar alias hoax.
"Itu tidak benar," tegasnya Kamis (7/1/2021).
Dari segi medis sendiri, kata Tonang tak ada efek samping vaksin covid-19 mampu memberbesar ukuran penis.
Bahkan untuk efek samping lain juga belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
"Sejauh ini tidak ada," katanya.
Hal tersebut berlaku bagi semua jenis vaksin covid-19.
Baik vaksin China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna mapun jenis vaksin Sinovac.
"Sejauh ini demikian," pungkasnya.
Selain hoax soal memperpanjang penis itu, dr Tonang juga meluruskan disinformasi soal vaksin yang beredar di masyarakat.
Satu informasi beredar, vaksin mengandung gelatin babi, sehingga haram bila disuntikkan ke tubuh.
