Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penangana Covid

Apakah Orang yang Pernah Terpapar Covid-19 Boleh Disuntik Vaksin Sinovac? Ini Penjelasan Dokter

Ketua PAPDI Kota Solo, Tatar Sumanjar mengatakan vaksinasi tersebut bisa meningkatkan imun booster dalam tubuh orang tersebut. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Surya/Ahmad Zaimul Haq
ILUSTRASI : Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan alur bagi penerima vaksin Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penyintas Covid-19 boleh divaksinasi bila sudah dinyatakan sembuh. 

Ketua Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Kota Solo, Tatar Sumanjar mengatakan vaksinasi tersebut bisa meningkatkan imun booster dalam tubuh orang tersebut. 

"Penyintas itu tetap diberi asal tidak dalam gejala, misalkan OTG," kata Tatar kepada TribunSolo.com, Rabu (13/1/2021).

Apabila pasien masih bergejala, sambung Tatar, maka harus disembuhkan dulu sebelum akhirnya divaksinasi. 

Baca juga: Waspada Efek Vaksin Covid-19, Tim KIPI Disiapkan : Penerima Diobservasi 30 Menit Pasca Disuntik

Baca juga: 10.609 Dosis Disuntikkan Mulai Hari Ini, Pemkot Solo Masih Kekurangan 11 Vaksin Sinovac untuk Nakes

"Jadi kalau udah sembuh kan imun ada ditambahkan lagi tambah lagi imunnya," tuturnya.

Selain itu, rentang usia penyintas yang divaksinasi juga harus sesuai ketentuan penerima vaksin Covid-19, yakni 18 sampai 59 tahun. 

Tatar memastikan vaksin Covid-19 yang digunakan vaksinasi sudah lolos uji klinis fase tiga.

Seperti diketahui, vaksin yang digunakan vaksinasi di Indonesia yakni Sinovac.

"Secara MUI sudah halal. Kami sepakat aman untuk dilaksanakan," ucap dia. 

"Saat ini Sinovac karena produk lain belum diteliti di Indonesia," tambahnya. 

Efek Samping Vaksin

Antisipasi efek samping vaksinasi Covid-19 telah dilakukan Pemkot Solo.

Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) telah dibentuk. 

Mereka akan membantu proses vaksinasi yang dilakukan di 33 fasilitas kesehatan Kota Solo. Di antaranya, di RSUD Bung Karno. 

Ketua Tim KIPI Dinas Kesehatan Kota Solo, Agus Joko Susanto menjelaskan potensi efek samping dari vaksinasi masih ada. 

Baca juga: 10.609 Dosis Disuntikkan Mulai Hari Ini, Pemkot Solo Masih Kekurangan 11 Vaksin Sinovac untuk Nakes

Baca juga: Profil Komjen Listyo Sigit Prabowo, Mantan Kapolresta Solo yang Kini Jadi Calon Tunggal Kapolri

"Ada reaksi lokal, bisa saja ada rasa nyeri, kemerahan, sedikit pegal-pegal. Itu bisa hilang satu dua hari ke depan," jelas Agus, Rabu (13/1/2021).

Proses observasi pasca vaksinasi tetap dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya penolakan tubuh penerima vaksin. Proses berlangsung selama 30 menit. 

Sebelum itu, para penerima Covid-19 akan melalui 4 tahapan yang telah disiapkan. 

Tahap awal, mereka akan dicek masuk daftar penerima vaksin Covid-19 atau tidak. 

Setelahnya, para penerima vaksin Covid-19 diskrinning untuk melihat ada tidaknya kontra kondisi. Baru, mereka divaksinasi dan diobservasi.

Apabila, ditemukan efek samping ringan, penerima vaksin akan langsung ditangani di fasilitas kesehatan.

"Apabila efek samping berat langsung dirujuk ke RSUD Dr Moewardi," kata Agus. 

Persiapan Faskes 

Sementara itu, sejumlah persiapan telah disiapkan fasilitas kesehatan Kota Solo jelang vaksinasi Covid-19. RSUD Bung Karno menjadi satu diantaranya.

Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto mengatakan sarana - prasarana pendukung vaksinasi Covid-19 disiapkan. 

"Kita sudah siapkan rencana bukan di lobby RSUD Bung Karno, kita mempersiapkan untuk besok," kata Wahyu. 

Tempat tidur darurat bagi penerima vaksin Covid - 19 yang berefek samping menjadi satu diantara yang disiapkan. 

"Ada emergency trolly, bed emergency nanti kalau sudah selesai dibawa ke UGD langsung dibawa naik ke ICU," ucap Wahyu.

Jumlah Vaksin

Sebanyak 10.609 Vaksin Covid-19 Sinovac belum bisa mengcover jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kota Solo.

Berdasar Data Dinas Kesehatan Kota Solo, total jumlah tenaga kesehatan mencapai 10.620 orang. 

Artinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih kekurangan 11 vaksin. 

Atas kekurangan tersebut, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan pihaknya akan melayangkan surat untuk itu. 

Baca juga: Dokter Aaron Suntik Sendiri Vaksin ke Tubuhnya: Kalau Terjadi Apa-apa, Wali Kota & Pak Pangdam Aman

Baca juga: Ucapan Jokowi kepada Dokter Abdul Muthalib yang Tangannya Gemetaran saat Suntikkan Vaksin Covid-19

"Dinas Kesehatan segera mengirimkan surat," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Rabu (13/1/2021).

Tenaga kesehatan, sambung Rudy, memang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 di tahap awal ini. 

Selain mereka, ada 11 tokoh masyarakat juga akan divaksinasi pada 14 Januari 2021 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo. 

Mereka yakni Danrem 074/Warastratama Kota Surakarta,  Kapolresta Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta, dan sekda.

Lalu, Ketua IDI, Ketua PDGI, Ketua IDAI, PPNI, IBI, Kajari, dan perwakilan wartawan. 

"Mudah-mudahan besok, semua Covid-19 lewat di Kota Solo," tutur Rudy.

Alasan Solo Dapat Vaksin

Kota Solo menjadi satu-satu daerah di Solo Raya yang mendapat kiriman vaksin Covid-19 buatan perusahaan asal China, Sinovac. 

Meski demikian, Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, menepis dugaan bila dipilihnya Kota Solo karena menjadi kampung halaman Presiden Indonesia, Jokowi.

Baca juga: Sepuluh Ribu Vaksin Tiba di Solo, Ternyata Tak Ada Nama Gibran Rakabuming di Daftar Penerima

Menurut Rudy, dipilihnya Solo lantaran kasus Covid-19 di Kota Bengawan yang terus menunjukkan tren peningkatan, setiap harinya.  

"Bukan persoalan punya Presiden dari Solo. Namun yang terpapar semakin banyak," kata Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo, Rabu (13/1/2021).

Petugas menata Vaksin Covid-19 Sinovac yang disimpan di UPT Instalasi Farmasi DKK di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Selasa (12/1/2021) malam.
Petugas menata Vaksin Covid-19 Sinovac yang disimpan di UPT Instalasi Farmasi DKK di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Selasa (12/1/2021) malam. (TribunSolo.com/Ryantono Puji)

Berdasar Data Covid-19 Kota Surakarta, tercatat ada 6.104 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 per 12 Januari 2021.

Dengan sebaran, 4.134 pulang/sembuh, 1.382 isolasi mandiri, 281 perawatan, 307 meninggal dunia.

Rudy mengatakan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac ke Kota Solo tetap harus disyukuri.

"Vaksin ini mestinya kita syukuri. Kita sudah mendapatkan terlebih dulu daripada kota/kabupaten lainnya," kata Rudy. 

Total 10.609 vaksin Covid-19 Sinovac sudah tiba di Kota Solo. 

Semuanya disimpan di UPT Instalasi Farmasi milik Dinas Kesehatan Kota Solo.

Gibran Saja Tak Dapat

Sebanyak 10.609 vaksin Covid-19 Sinovac buatan China telah tiba di Kota Solo sejak Selasa (12/1/2021).

Vaksin tersebut kini disimpan di ruangan khusus UPT Instalasi Farmasi, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Baca juga: Bukan Wali Kota Rudy Apalagi Gibran, Ini 11 Tokoh Masyarakat Solo yang Dapat Vaksin Covid-19 Besok

Sejumlah tokoh masyarakat Kota Solo, tenaga kesehatan, dan penegak hukum, akan mendapat prioritas penerima vaksinasi Covid-19.

Meski demikian, dari 10 ribu vaksin tersebut, tak ada satu pun jatah untuk diterima putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang sudah pasti terpilih sebagai Wali Kota Solo yang baru.  

Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo membenarkan bila Gibran belum akan mendapatkan vaksin gelombang pertama ini.

Demikian juga dengan Wakil Wali Kota pasangan Gibran, Teguh Prakosa.

"Wali Kota terpilih (Gibran) belum. Pak Teguh juga tidak bisa," ucap Rudy.

Lewat WhatsApp, Gibran juga memastikan ke Tribun Solo, bila ia tak terdaftar dalam penerima pertama Vaksin Sinovac.

Sementara, FX Hadi Rudyatmo mengatakan ada sebanyak 11 tokoh masyarakat turut dalam penyuntikan vaksin Covid-19 buatan perusahaan China Sinovac.

Sebelas tokoh masyarakat tersebut akan ikut dalam penyuntikan vaksin Sinovac bersama para tenaga kesehatan.

"Ada 11 tokoh masyarakat, diantaranya Sekda, Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kapolresta Surakarta, Ketua DPRD Kota Surakarta," kata Rudy, Selasa (12/1/2021).

Nama Rudy tidak masuk dalam deretan tokoh masyarakat yang menjalani vaksinasi Covid-19.

Itu karena usianya tidak masuk dalam kriteria penerima vaksin Sinovac.

Seperti diketahui, penerima vaksin Sinovac yakni berusia 18 sampai 59 tahun dan tidak memiliki komorbid.

"Saya tidak bisa divaksin karena usia saya lebih," ujar Rudy.

Selain dirinya, Wali Kota Solo terpilih, Gibran Rakabuming Raka belum termasuk dalam daftar 11 tokoh masyarakat yang jalani vaksinasi.

Tak terkecuali, tandem Gibran, Teguh Prakosa pun juga tidak bisa turut dalam vaksinasi Covid-19.

Dari pantauan TribunSolo.com, vaksin Covid-19 disimpan dalam kotak pendingin atau coldbox khusus warna biru.

Ada sebanyak 4 kotak pendingin yang diletakkan di UPT Instalasi Farmasi Kota Solo. 

Adapun kertas putih bertulisan 'Coldbox khusus vaksin Covid' tertempel di kotak tersebut. 

Suhu dalam kotak pendingin tersebut diatur sedemikian rupa yakni di kisaran 2 sampai 8 derajat celcius. 

Suhu ruangan penyimpanan vaksin Covid-19 juga diatur sesuai dengan ketentuan. 

Sementara itu, ada sejumlah petugas yang nantinya akan melakukan pengecekan rutin. 

Pengecekan dilakukan tiga kali sehari yakni pagi, siang, sampai sore hari. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan vaksin Sinovac akan didistribusikan ke 32 fasilitas kesehatan. 

Fasilitas tersebut meliputi rumah sakit, puskesmas, dan klinik. 

"Ada 17 puskesmas, 1 klinik bhayangkara miliknya Polri, kemudian 14 rumah sakit," kata Siti, Selasa (12/1/2021).

"Hampir semua rumah sakit kecuali rumah sakit khusus, mata dan gigi mulut, RSJD tidak," tambahnya.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak). (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved