Amuk Pengemis hingga Perintahkan Angkut Satpol PP, Dedi Mulyadi Malah Banjir Pujian, Begini Faktanya
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan pengemis bandel ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan dan mendapat resposn positif dari warganet.
TRIBUNSOLO.COM - Saat bersepeda pagi keliling Kota Purwakarta, anggota DPR RI Dedi Mulyadi kembali bertemu dengan pengemis yang pernah dibantunya dan diberi solusi.
Sontak Dedi Mulyadi pun marah, hal yang tak biasa ditunjukkan oleh mantan Bupati Purwakarta itu yang dikenal lemah lembut terhadap sesama, terutama kepada rakyat kecil.
Dedi Mulyadi pantas kesal karena pria disabilitas dan istrinya itu kembali mengemis dan menjadikan pengemis sebagai profesi.
"Sudah angkut saja sama Satpol PP," kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi, keluarga pengemis ini sudah diberi modal usaha, anaknya malah dipekerjakan jadi petugas kebersihan.
Kalau sekarang mengemis kembali, ini berarti mengemis sudah dijadikan profesi. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh Dedi Mulyadi.
Baca juga: Fakta Dibalik Video Viral Pembacokan Karyawan SPBU, Ternyata Ada Pembeli Merokok dan Tak Mau Ditegur
Dedi Mulyadi berharap semua warga bisa mengubah kehidupannya dengan bekerja keras, bukan meminta-minta.
Terlebih pria yang mengenakan kursi roda itu telah melakukan ''penipuan''.
Di kencleng yang dibawanya tertulis untuk bantuan mengobati penyakit stroke, padahal pria ini tidak mengalami stroke.
Disabilitas yang dialaminya berupa cacat bawaan, tangannya tidak sempurna, bukan berpenyakit stroke.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan pengemis bandel ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat resposn positif dari warganet.
Baca juga: Sosok Kopilot Fadly: Selalu Kabari Orangtua Sebelum Terbang, Sang Ibu Terus Menangis saat Pemakaman
Solusi yang Pernah Ditawarkan Dedi Mulyadi kepada Keluarga Pengemis Ini
Di satu sudut Kota Purwakarta, Jawa Barat, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menemukan dua orang pengemis tengah meminta belas kasihan orang.
Seorang pria 50 tahunan yang tangan kanannya cacat dan kakinya lumpuh, duduk di kursi roda. Seorang pria yang lebih muda dan sehat bertugas mendorong kursi roda itu.
Dedi Mulyadi pun menghampirinya dan mengajak berbincang. Ternyata dua orang pengemis itu adalah mertua dan menantu. Mertuanya duduk di kursi roda, menantunya mendorong.
Dedi Mulyadi meminta kepada kedua pengemis itu untuk segera menghentikan aktivitasnya. Dedi kemudian mencatat alamat rumah mereka.
"Sekarang bapak pulang, nanti saya mau ke rumah bapak," kata Dedi kepada pengemis itu.
Baca juga: Kronologi Perampokan Toko Kelontong yang Didalangi Ibu Hamil 8 Bulan, Bermula Ingin Beli Kerupuk
Dedi pun memenuhi janjinya menemui pengemis itu seraya membawa sembako untuk diberikan kepada keluarga mereka.
Keluarga pengemis ini tinggal mengontrak di satu rumah petak. Sebulan tarifnya Rp 650 ribu.
Rumah itu dihuni banyak orang. Pengemis cacat itu memiliki dua anak yang juga tinggal bersama di situ.
Anak pertama seorang wanita sudah berkeluarga dan telah dikaruniai tiga anak, sedangkan anak kedua masih bersekolah di SMK.
Keluarga ini praktis hanya mengandalkan hidup dari hasil mengemis.
Dedi lalu mengajak berbincang sang menantu yang bertugas mendorong kursi roda itu.
"Anda kan sehat, jangan mengemis lagi. Ayo mau kerja apa, nanti saya bantu," kata Dedi.
Sang menantu itu lalu menyebut ia ingin berjualan bubur ayam.
Dedi pun spontan menanyakan berapa kebutuhan untuk berjualan bubur ayam. Dan saat itu juga Dedi langsung memberikan sejumlah uang untuk modal berjualan bubur ayam.
Baca juga: Prihatin Nasib Ayahnya saat PSBB, Bocah di Klaten Surati Bupati:Apa Corona Hanya di Malam Hari Saja?
Tak hanya itu, keluarga pengemis ini juga dihadapkan pada masalah anak kedua yang sekolah di SMK menunggak biaya sekolah hingga 7 bulan lamanya.
"Begini, saya tawari jadi penyapu jalan, mau tidak?," tanya Dedi Mulyadi.
Dalam ekspresi wajah malu-malu, anak lelaki keluarga pengemis ini mengaku mau jadi penyapu jalan.
"Okeh sekarang begini, saya lunasi tunggakan biaya sekolahnya tapi kamu harus buktikan jadi penyapu jalan. Kalau gak mau jadi penyapu jalan, uang untuk biaya sekolah saya ambil lagi," kata Dedi.
Menurut Dedi, siswa SMK itu bisa bertugas menyapu jalan sepulang sekolah. Dan jika ingin sukses memang harus kerja keras.
Video pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan keluarga pengemis ini kemudian diunggah ke akun media sosial dan channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari warganet
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Biasanya Lemah Lembut Kali Ini Dedi Mulyadi Murka, Sudah Diberi Solusi Masih Tetap Mengemis,