Potret Mie Ayam Unik Nan Murah di Kerjo Karanganyar, Ternyata Hanya Rp 7 Ribu Dapat Satu Wajan
Menyajikan mie ayam dengan mangkok sudah biasa, tetapi di Karanganyar dengan wajan seperti penggorengan.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Menyajikan mie ayam dengan mangkok sudah biasa.
Namun di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di RT 03 RW 03, Dusun Kwadungan, Desa Kwadungan, Kecamatan Kerjo, ada mie ayam tampil beda.
Di sana ada sebuah warung mie ayam yang dihidangkan dengan wajan.
Hanya berbekal uang Rp 7 ribu saja, pelanggan sudah bisa menyantap sajian unik itu.
Penjualnya adalah Joko Triyanto yang melakukan inovasi tidak biasa.

Baca juga: Warung Mie Ayam di Klaten Ini Ikut Tergusur Tol Solo-Jogja, Meski Belum Dibayar, Sudah Mulai Pindah
Baca juga: Teganya Pria di Sragen Ini, Warung Mie Ayam Ditinggal Pemilik Sholat Jumat, Gas Elpiji 3 Kg Curi
Menurutnya, inovasi wajan itu datang seketika di benak pikirannya, saat akan membuka warung mie ayam.
"Ide itu muncul tiba-tiba saat saya mencari inovasi supaya berbeda dengan warung lainnya," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/1/2021).
Dirinya berharap dengan sajian mie ayam wajan pengunjung di warungnya akan memiliki pengalaman berbeda saat wisata kuliner.
"Supaya ada sensasi makan yang berbeda, biar variatif," terangnya.
Dari berdagang mie ayam ini dirinya bisa memperoleh omset hingga Rp 3 juta setiap harinya.
"Kalau pandemi sekarang sudah lebih membaik, tapi kalau waktu awal pernah tutup lama," ujarnya.
Joko menyampaikan bahwa warungnya buka dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB.
"Terkadang sebelum itu sudah habis duluan," imbuhnya.
Di Balik Ide Wajan
Di balik ide wajan, ternyata Joko Triyanto melakukan eksperimen agar menyajikan pengalaman berbeda kepada pelanggannya.
"Supaya pelanggan punya pengalaman berbeda waktu makan mi ayam," katanya.
Ide membuat mi ayam wajan ditemukannya saat pertama kali membuka warungnya pada awal 2020 lalu.
Baca juga: Mie Ayam Pasoepati Solo Murah, Tak Pelit Potongan Daging hingga Penuhi Mangkok, Begini Penampakannya
Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun Asal Klaten, Bantu Jualan Mie Ayam Sejak Kelas 1 SD, Bercita-cita Jadi Dokter
"Pada saat membuka warung dirinya saya terbersit ide untuk menggunakan wajan supaya berbeda dari lainnya," ungkapnya.
Sebelum mendirikan warung sendiri, dirinya telah berkecimpung di dunia kuliner mie ayam selama 15 tahun.
"Saya dulu ikut orang di Sragen, setelah cukup modal dan pengalaman saya baru buka sendiri," ujarnya.
Kini respon pelanggan cukup beragam, dan semuanya menanggapi positif dari mie ayam uniknya itu.
"Alhamdulillah respon pelanggan positif dan setiap ada kritikan atau saran selalu saya dengarkan," terangnya.
Bahkan tak jarang para aktivis sosial media juga meliput warungnya dan memberikan komentar positif di sosial media.
"Saya bisa sambil iklan gratis di YouTube," imbuhnya.
Kini bermodalkan Rp 7 ribu saja, warga sudah bisa membeli semangkuk mi ayam wajan.
"Bisa ditambahkan varian lain seperti ceker atau bakso yang harganya tidak jauh beda," ujarnya. (*)