Berita Klaten Terbaru
Dampak Hujan Abu Gunung Merapi : Tanaman di Desa Tegalmulyo Klaten Tertutup Abu, Petani Merugi
Petani di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mengalami kerugian pasca turunnya hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
"Saat guguran awan panas itu, warga belum banyak yang beraktivitas, warga sebagian masih tidur pada saat itu," tutur Jainu kepada TribunSolo.com, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Terjauh Sejak Desember 2020, Warga Diminta Tak Panik
Baca juga: Relawan Merapi : Siang Lava Pijar Sering Berguguran Tapi Tak Terlihat, Kini Ada 270 Warga Mengungsi
Hembusan awan panas Gunung Merapi, sambung Jainu, mengakibatkan turunnya hujan abu vulkanik di kawasan Desa Balerante.
Meskipun turun hujan abu vulkanik, namun hanya tipis dan dinilai masih aman.
"Hujan abu turun ke Desa Balenrante, tapi tidak tebal, hanya tipis, sehingga sejauh ini masyarakat masih aman," jawab Jainu.
Jainu mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi Merapi masih siaga.
Ia hanya mengingatkan masyarakat bisa beraktivitas dengan jarak yang ditentukan.
"Secara umum, kondisi Merapi masih berstatus siaga, namun yang terpenting warga jangan masuk di radius berbahaya yang sudah ditentukan BPPTKG, yaitu radius 3 kilometer, " imbau Jainu.
Sebagai informasi, Merapi menghembuskan guguran awan panas 1 kali, dengan jarak luncur 1800 meter dan tinggi 500 meter di puncak dan angin kearah timur.
Selain itu, Merapi juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak 30 klaibdengan jarak luncur 300-900 meter ke arah barat daya.
Belum Mengungsi
Sementara itu, warga di kawasan barat belum diminta mengungsi meski ancaman lava Gunung Merapi gergeser ke barat data.
Hal ini seperti yang terjadi di titik rawan daerah selain Klaten dan Boyolali.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan pemukiman warga di wilayah barat masih di luar jarak bahaya ancaman Gunung Merapi.
Menurut rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), daerah bahaya berada di 5 km dari puncak.
Baca juga: Merapi Muntahkan Lava Pijar, 241 Warga Tlogolele Bertahan di Pengungsian, Ronda Malam Diintensifkan
Baca juga: Perjalanan Karier Farida Pasha, Pemeran Mak Lampir dalam Sinetron Kolosan Misteri Gunung Merapi
"Belum ada instruksi untuk menurunkan warga di sisi barat, karena rekomendasi masih 5 km. Warga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Paling dekat dengan puncak adalah Turgo, jaraknya 6,5 km, Tunggularum masih 7,5 km, sehingga masih di luar 5 km,"katanya, Minggu (17/01/2021).