Kisah Anak Kehilangan Ayah dan Ibu dalam Sehari karena Covid, Dokter Tak Tega Sampaikan Kabar Duka
Kisah seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
TRIBUNSOLO.COM - Kisah seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19 yang meninggal dunia viral di media sosial.
Pasalnya saat berhasil menghubungi, pihak keluarga ternyata sedang kehilangan anggota keluarga lainnya.
Baca juga: Viral Kisah Satu Keluarga Terkena Corona, Anak Ini Jadi Yatim Piatu dalam Sehari: Saya Juga Positif
Dalam cuitannya, akun @wedawis membagikan cerita dari seorang dokter yang bertugas di ruang isolasi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.
Cerita bermula dari dokter yang bertugas di ruang isolasi diminta untuk menghubungi keluarga satu di antara pasien Covid-19.
Dalam keterangannya Dokter tersebut pun akhirnya menghubungi tiga nomor yang tertera dari keluarga pasien tersebut.
Saat menghubungi nomor istrinya, rupanya nomor tersebut tidak kunjung menjawab, padahal dapat tersambung.
Sang dokter pun sampai menanyakan nomor lain yang bisa dihubungi di ruang pendaftaran IGD.

Baca juga: Corona Solo Tembus 1.201 Kasus saat PSBB, Satgas : Karena Tracing Masif
Kemudian, ia akhirnya berhasil menghubungi nomor yang tercatat di IGD dan ternyata yang mengangkat adalah anak pasien tersebut.
Saat menerima telepon, suara anak pasien Covid-19 yang meninggal itu terdengar terisak.
Sang dokter pun sempat dibuat bingung, karena belum menyampaikan kabar duka, tetapi anak tersebut sudah menangis.
Rupanya, anak itu menangis karena ibunya baru saja meninggal terkena Covid-19.
Sang anak yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 ini terpaksa pergi ke rumah sakit untuk mengurus jenazah ibunya karena tak memiliki keluarga lain.
"Saya anak satu-satunya, gak ada keluarga lain di rumah. Saya harusnya isoman dok karena saya juga positif.
Tapi tadi siang mama saya meninggal di ruang isolasi jadi saya terpaksa ke RS dok, harus saya yang mengurus mama saya," kata anak pasien tersebut.
Baca juga: Update Corona Klaten 17 Januari 2021:102 Orang Positif, Satgas Ingatkan Protokol Kesehatan
Mendengar hal itu, sang dokter pun sempat tidak tega menyampaikan kabar duka lagi.